BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi adalah letak atau tempat KBBI 2007:680. Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Jln. Jend. Besar
A.H. Nasution No.7 Medan Johor.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Mei 2013 sampai dengan 14 Mei 2013.
3.2 Sumber Data
Penelitian ini merupakan studi kasus. Menurut Bennet-Kasto dalam Gustianingsih 2009:125, studi kasus adalah studi tentang kasus individual yang
belum tentu menggambarkan studi secara universal. Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh KBBI 2003:994,
data penelitian bersumber dari tuturan yang menderita Afasia Broca yang diakibatkan Stroke. Penderita dijadikan sebagai subjek penelitian yang merupakan
suku Mandailing dan Jawa. Subjek penelitian ini terdiri atas tiga orang penderita Afasia Broca akibat Stroke dan mengalami gangguan pada Medan Broca. Subjek
penelitian ini merupakan perempuan yang menderita Afasia Broca.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dikehendaki sehingga dapat tercapai, cara kerja sama bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan
Alwi 2005:740.
Metode adalah cara yang harus dilaksanakan dalam sebuah penelitian, sedangkan teknik adalah cara melaksanakan metode Sudaryanto 1993:9.
Sebelum peneliti mengumpulkan data-data yang tersedia di lapangan, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terlebih dahulu untuk mengamati bunyi
tuturan yang dihasilkan penderita stroke. Penelitian ini menggunakan metode simak. Disebut metode simak atau penyimakan karena memang berupa
penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa sudaryanto 1993:133. Teknik dasar dari metode simak adalah teknik sadap. Pada
praktiknya, penyimakan atau metode simak itu diwujudkan dengan penyadapan bahasa pada penderita stroke tanpa diketahui penderita. Tujuannya untuk
mengetahui bagaimana bunyi ujaran yang dihasilkan penderita stroke.
Selanjutnya, peneliti menggunakan teknik simak libat cakap sebagai teknik lanjutan dari teknik dasar sadap. Kegiatan menyadap itu dilakukan
pertama-tama dengan berpartisipasi sambil menyimak-berpartisipasi dalam pembicaraan dan menyimak pembicaraan. Peneliti di sini memperhatikan
penggunaan bahasa bahasa atau memperhatikan bagaimana penderita stroke menghasilkan bunyi ujaran bahasa Indonesia sehingga peneliti dikatakan bersifat
aktif. Dikatakan aftif karena peneliti ikut angkat bicara dalam proses dialog
Universitas Sumatera Utara
dengan penderita stroke. Jika teknik sadap dan teknik libat cakap selesai dilakukan, maka teknik lanjutannya adalah teknik rekam dan teknik catat.
Teknik rekam digunakan untuk mendapat data yang akurat melalui bunyi ujaran yang dihasilkan penderita Afasia Broca ketika peneliti mengadakan tanya
jawab. Penelitian dilakukan dengan cara perekaman, yaitu dengan menggunakan tape recorder sebagai alatnya Sudariyanto 1993:135. Alat yang digunakan
peneliti untuk memperoleh data dari informan adalah Handphone Mito. Teknik catat adalah pengambilan data yang dilakukan peneliti dengan cara
mencatat pada buku atau kartu data Sudaryanto 1993:135. Teknik catat dilakukan dengan mencatat hal penting dari hasil penelitian saat menyimak
percakapan penderita Afasia Broca Stroke.
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data