Besarnya penurunan ukuran diameter akar tiga varietas cabai rawit akibat penurunan ketersediaan air dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Rata-rata Diemeter Akar cm Tiga Varietas Cabai Rawit
Varietas Ketersediaan Air
Rata- rata
100 75
50 25
10 Lokal
C1 0,71
±0,06
0,71
±0,13
0,64
±0,03
0,57
±0,08
0,57
±0,07
0,64
b
Genie C2
0,4
±0,004
0,36
±0,02
0,35
±0,02
0,32
±0,01
0,24
±0,02
0,34
a
Bhaskara C3
0,39
±0,01
0,38
±0,01
0,35
±0,02
0,28
±0,02
0,22
±0,03
0,32
a
Rata-rata 0,5
a
0,48
a
0,45
a
0,39
b
0,34
b
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah diuji Duncan pada taraf 5.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penurunan pertumbuhan diameter akar pada ketersediaan air 100, 75, dan 50 menunjukkan perbedaan yang tidak
nyata, namun berbeda nyata pada ketersediaan air 25 dan 10, hal ini menjelaskan bahwa ketersediaan air 50 masih mampu memberikan
pertumbuhan diameter akar yang optimum. Diameter akar varietas Lokal berbeda nyata terhadap diameter akar varietas Genie dan Bhaskara. Umumnya tanaman
dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih panjang daripada tanaman yang hidup pada tempat yang kering. Sinaga 2007 juga
menjelaskan bahwa pengaruh kekeringan terhadap fisiologi tanaman dapat berupa penurunan diameter hidraulik xylem akar, dengan demikian maka ukuran
diameter akar juga mengalami penurunan.
4.4 Relative Water Content RWC,
Hasil analisis sidik ragam Lampiran 2.d menujukkan tingkat ketersediaan air dan macam varietas cabai rawit masing-masing menunjukkan pengaruh yang berbeda
nyata terhadap RWC, sedangkan interaksi keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap RWC. Pengaruh tingkat ketersediaan air terhadap
RWC menunjukkan respon yang sama yaitu menurunnya RWC seiring dengan penurunan ketersediaan air, seperti yang terlihat pada Gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4. Pengaruh penurunan ketersediaan air terhadap Relative Water Content
C1 dimana Y= 2,065x + 28,89 dengan R
2
= 0,899; C2 dimana Y= 2,926x + 33,08 dengan R
2
= 0,908; dan C3 dimana Y= 1,466x + 39,40 dengan R
2
= 0,769 Gambar 4.4. menunjukkan bahwa RWC tiga macam varietas cabai rawit
semakin menurun dengan penurunan ketersediaan air, dimana tingkat ketersediaan air 100 memberikan nilai RWC yang lebih besar. Varietas Bhaskara cenderung
menunjukkan nilai RWC yang lebih baik dibandingkan dua macam varietas lainnya pada kondisi ketersediaan air 75 hingga 10. Meskipun ketiga varietas
cabai rawit uji menunjukkan respon yang sama pada setiap penurunan ketersediaan air namun laju penurunannya berbeda antar tiga macam varietas.
Laju penurunan RWC yang tertinggi adalah varietas Genie yaitu 2,926 diikuti oleh varietas Lokal yaitu 2,065 dan varietas Bhaskara yaitu 1,466 setiap
persen penurunan ketersediaan air. Daun yang mengalami cekaman kekeringan cenderung memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan dengan daun yang
tidak mengalami kekeringan, hal ini yang menyebabkan nilai RWC daun semakin berkurang seiring dengan menurunnya ketersediaan air. Dahlan et al. 2012
melaporkan pada penelitiannya kadar air, varietas dan interaksinya berpengaruh terhadap nilai RWC daun dimana RWC berhubungan dengan kadar air yaitu nilai
RWC akan menurun seiring dengan menurunnya ketersediaan air tanah.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya penurunan nilai RWC tiga varietas cabai rawit akibat penurunan ketersediaan air dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rata-rata Relative Water Content RWC, Tiga Varietas Cabai Rawit
Varietas Ketersediaan Air
Rata- rata
100 75
50 25
10 Lokal
C1 39,79
±2,45
35,91
±6,54
35,05
±2,2
34,52
±2,86
30,16
±4,41
35,09
a
Genie C2
49,41
±5,67
43,73
±1,65
40,31
±6,49
38,45
±3
37,42
±0,32
41,86
b
Bhaskara C3
48,33
±2,43
43,73
±2,2
42,82
±0,84
42,53
±1,83
41,60
±5,92
43,80
b
Rata-rata 45,84
a
41,12
a
39,39
a
38,50
b
36,39
b
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah diuji Duncan pada taraf 5.
Penurunan nilai RWC yang tidak terlalu besar setiap tingkatan ketersediaan air dari tiga macam varietas cabai rawit, menyebabkan interaksi
antara ketersediaan air dan varietas cabai rawit memberikan pengaruh yang tidak nyata Tabel 4.4. Penurunan nilai RWC pada ketersediaan air 100, 75, dan
50 menunjukkan perbedaan yang tidak nyata, namun berbeda nyata pada ketersediaan air 25 dan 10 yang artinya bahwa ketersediaan air 50
merupakan ketersediaan air yang masih mampu memberikan pertumbuhan RWC yang optimum. Nilai RWC varietas Lokal berbeda nyata dengan nilai RWC
varietas Genie dan Bhaskara. Mathius 2001, juga menambahkan pada penelitiannya bahwa cekaman kekeringan berpengaruh nyata terhadap potensial
air daun, kadar air daun dan kadar air relatif RWC dimana RWC akan mengalami penurunan ketika diberi cekaman kekeringan yang lebih lama
waktunya. Dahlan et al. 2012 menambahkan bahwa RWC dapat digunakan sebagai indikasi perbedaan ketahanan suatu tanaman dari kondisi cekaman air,
dimana tanaman yang lebih tahan cenderung memiliki RWC yang lebih tinggi.
4.5 Berat Kering Tajuk g