8 akibat cekaman kekeringan sedangkan tanaman jahe yang kontrol mengalami peningkatan total klorofil. Cekaman kekeringan dari ringan hingga berat
mempengaruhi reaksi-reaksi biokimia fotosintesis, sehingga laju fosintesis menurun, salah satu aspek yang terpengaruhi cekaman kekeringan adalah
biosintesis klorofil
4.10 Tebal Daun µm
Hasil analisis sidik ragam Lampiran 2.j menunjukkan tingkat ketersediaan air dan macam varietas cabai rawit masing-masing memberikan pengaruh yang
berbeda nyata terhadap tebal daun, sedangkan interaksi keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tebal daun. Pengaruh tingkat
ketersediaan air terhadap tebal daun pada ketiga macam varietas cabai rawit menunjukkan respon yang sama yaitu meningkatnya tebal daun seiring dengan
penurunan ketersediaan air, seperti yang terlihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12. Pengaruh penurunan ketersediaan air terhadap Tebal daun C1 dimana Y= -7,009x + 158,2, R
2
= 0,941; C2 dimana Y= -7,893x + 206,4, R
2
= 0,872; dan C3 dimana Y= -9,115x + 192,5 dengan R
2
= 0,955
Gambar 4.12 menunjukkan tebal daun tiga macam varietas cabai rawit semakin meningkat seiring dengan penurunan ketersediaan air, dimana tingkat
Universitas Sumatera Utara
ketersediaan air 10 menunjukkan tebal daun yang lebih besar. Varietas Genie selalu menunjukkan pertambahan tebal daun yang lebih besar dibandingkan
dengan dua macam varietas lainnya. Walaupun ketiga macam varietas cabai rawit uji menunjukkan respon yang sama pada setiap penurunan ketersediaan air
terhadap tebal daun namun laju peningkatannya berbeda antar tiga varietas. Laju peningkatan tebal daun yang terbesar terdapat pada varietas Bhaskara yaitu
9,115µm diikuti oleh varietas Genie sebesar 7,893µm dan varietas Lokal sebesar 7,009µm setiap persen penurunan ketersediaan air. Tebalnya kutikula akibat
adaptasi tanaman terhadap kekeringan akan mempengaruhi ketebalan daun secara keseluruhan. Winarno dalam Ai dan Banyo 2011 menjelaskan bahwa
kekurangan air mengakibatkan perubahan pada tingkat molekuler, seluler, fisiologi dan morfologi. Perubahan yang terjadi berupa pengurangan volume sel,
penurunan luas daun, penebalan daun, adanya rambut pada daun, dan lain sebagainya.
Besarnya peningkatan tebal daun tiga varietas cabai rawit akibat penurunan ketersediaan air dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.12. Rata-rata Tebal Daun µm Tiga Varietas Cabai Rawit
Varietas Ketersediaan Air
Rata- rata
100 75
50 25
10 Lokal
C1 122,97
±2,8
132,1
±7,64
136,9
±7,16
139,93
±2,36
154,1
±4,36
137,2
c
Genie C2
161,37
±0,55
180,1
±2,61
184,7
±5,1
193,63
±2,39
194,07
±3,78
182,77
a
Bhaskara C3
144,83
±2,53
158,6
±3,16
168
±4,72
170,07
±1,76
184,67
±14,33
165,23
b
Rata-rata 143,06
c
156,93
b
163,2
b
167,88
a
177,61
a
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah diuji Duncan pada taraf 5.
Tabel 4.12 menunjukkan besarnya peningkatan tebal daun dari tiga macam varietas cabai rawit yang berbeda nyata satu sama lain.ketersediaan air 100
berbeda nyata dengan seluruh ketersediaan air lainnya. Tanaman memerlukan perlindungan yang lebih besar terhadap kondisi penurunan ketersediaan air
sehingga ketebalan sel pelindung epidermis dan kutikula akan mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
ketebalan daun. Istiqomah et al. 2010 melaporkan pada penelitian bahwa terdapat hubungan yang nyata antara variasi ketersediaan air dan intensitas cahaya
terhadap tebal daun rumput mutiara. Tebal daun tertinggi pada rumput mutiara terdapat pada konsentrasi 40 KL. Hal ini disebabkan karena tanaman
membutuhkan perlindungan yang lebih besar terhadap kondisi kekeringan dan intensitas cahaya yang penuh, sehingga ketebalan lapisan sel pelindung yaitu
epidermis dan kutikula akan mempengaruhi ketebalan daun. Hal serupa juga dilaporkan oleh Idris dan Mansyurdin 2011, bahwa terjadinya peningkatan
ketebalan daun yang diberi cekaman, menurutnya hal tersebut dikarenakan terbatasnya air yang dapat diserap oleh tanaman sehingga jaringan tanaman
melakukan penghematan air dengan menambah ketebalan daun, sehingga air tetap dapat dipertahankan dalam tanaman.
Gambar 4.13. Tebal daun dengan perbesaran 10 x 10. a Kutikula, b Epidermis atas, c
Jaringan Palisade, d Jaringan Spons, dan e Epidermis bawah
Gambar 4.14 Tebal Daun Cabai Rawit a Lokal, b Genie, dan c Bhaskara dengan perbesaran 10 x 10.
a b
c
d e
a b
c
Universitas Sumatera Utara
Ketebalan daun terjadi akibat penambahan lapisan kutikula pada daun. Sutriyan 2004 menjelaskan bahwa manfaat lapisan kutikula pada tanaman
adalah i mengurangi transpirasi yang berlebihan, ii melindungi terhadap gangguan air hujan yang berlebihan, iii melindungi dari gangguan
penyakitparasit, dan iv merupakan lapisan yang sukar ditembus sehingga dapat melindungi tanaman dari gangguan mekanik dari luar. Campbell et al. 2003
menambahkan bahwa lapisan kutikula mampu mencegah kehilangan air yang berlebihan.
4.11 Kerapatan Stomata nmm