3.4.6 Pemeliharaan
Tanaman disiram dengan air tanpa perlakuan selama satu minggu pertama pertumbuhan dalam polibag agar tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan
polibag. Penyemprotan serangan penyakit dan hama dilakukan setiap minggu.
3.4.7 Perlakuan
Tanaman diberi perlakuan saat tanaman berumur lima minggu setelah tanam. Varietas Lokal diperlakukan selama tujuh minggu, varietas Genie dan
Bhaskara diperlakukan selama tiga minggu. Perlakuan dilakukan dengan tetap mempertahankan ketersediaan air Lampiran 1.d dalam tanah agar tetap 100
7,82 L dengan berat total 12,82 kg, 75 6,24 L dengan berat total 11,24 kg, 50 4,66 L dengan berat total 9,66 kg, 25 2,4 L dengan berat total 7,4 kg,
dan 10 2,1 L dengan berat total 7,1 kg. Tanah dalam polibag ditimbang, kemudian air yang diberikan adalah sebanyak selisih antara kadar air tanah yang
telah ditetapkan dengan berat tanaman tersebut. Perlakuan pada masing-masing varietas dihentikan sampai akhir fase vegetatif dari tanaman.
3.4.8 Parameter yang Diamati
a. Tinggi tanaman cm
, diukur dari leher akar sampai daun terakhir yang telah membuka sempurna, dilakukan setiap minggu perlakuan.
b. Bobot kering tajuk g
, tanaman dikeringkan dalam oven dengan suhu 80
o
C sampai didapat bobot yang konstan. Bobot kering tanaman dilakukan pada akhir penelitian yaitu pada akhir fase pertumbuhan vegetatif.
c. Bobot kering akar g
, dilakukan pada akhir penelitian yaitu pada akhir fase vegetatif dengan cara akar tanaman dikeringkan dalam oven dengan
suhu 80
o
C sampai didapat bobot yang konstan d.
Rasio tajuk dan akar dihitung pada akhir penelitian, dengan
membandingkan berat kering tajuk dengan berat kering akar.
Universitas Sumatera Utara
e. Jumlah klorofil
. Menurut Yoshida et al. 1971 penghitungan jumlah klorofil dapat dilakukan dengan cara berikut yakni, daun cabai rawit yang
segar seberat 0,5 gr dipotong dan digunting kecil-kecil, dimasukkan ke dalam mortar kemudian digerus. Potongan daun tersebut ditambahkan
aseton 80 sebanyak 20 ml dan digerus kembali hingga klorofil meluruh pada aseton. Hasil gerusan disaring ke dalam labu takar, ditambahkan aseton
80 kembali sampai garis batas yang menunjukkan 50 ml, dan diaduk sebentar. Pengenceran dilakuan dengan cara mengambil 2,5 mL larutan ke
dalam 25 mL aseton dan diaduk, kemudian dimasukkan ke dalam tabung spektofotometer dan dihitung klorofilnya.
Perhitungan klorofil meliputi: a.
klorofil a = 0,0127 x A663
– 0,00269 x A645 b.
klorofil b = 0,0229 x A645
– 0,00468 x A663 c. total klorofil = A652 x 1000
34.5 c.
Diameter batang cm diukur dengan jangka sorong yang dilakukan setiap
minggu perlakuan d.
Kerapatan stomata atas adaksial dan bawah abaksial dengan
mikrometer dan mikroskop pada akhir penelitian. Daun cabai difiksasi dalam alkohol 70, dan dibilas dengan aquadest. Daun cabai disayat dan
dijernihkan dengan pemutih selama lima menit untuk menghilangkan klorofil dari mesofil yang terikat, kemudian dibilas dengan aquadest
kembali. Sayatan yang telah didapat kemudian diletakkan di atas gelas objek dan ditutup dengan cover glass. Sayatan tersebut diamati di bawah
mikroskop, kemudian dihitung kerapatannya dengan rumus:
Kerapatan stomata = Jumlah stomatasatuan luas pandang
Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop biokamera dengan merk Axio Carl Zeiss
, dan luas pandang diukur dengan micrometer yang telah tersedia pada mikroskop yaitu sebesar 0,056 mm.
e. Diameter akar cm
dengan menggunakan jangka sorong yang dilakukan setiap minggu perlakuan
f. Tebal daun mm
dengan menggunakan micrometer dan mikroskop yang dilakukan pada akhir penelitian. Daun cabai disayat setipis mungkin dan
Universitas Sumatera Utara
difiksasi dengan menggunakan alkohol 70 dan dibilas dengan aquadest. Sayatan tersebut direndam dalam pemutih hingga berubah warna dan dibilas
kembali dengan aquadest. Sayatan diletakkan di atas gelas objek dan ditetesi dengan air lalu ditutup dengan cover glass. Amati di bawah mikroskop
dengan perbesaran 10x10. g.
Efisiensi Penggunaan Air Water Use Efficiency, dilakukan di akhir
penelitian dengan membandingkan bobot kering tanaman dengan jumlah air yang digunakan selama penelitian
h. RWC Relative Water Content,
dilakukan pada akhir penelitian dengan menghitung selisih berat basah dan berat kering contoh dari tanaman
dibandingkan dengan selisih berat turgor dan berat kering tanaman.
Gambar 3.2. Pengukuran a Diameter Akar, dan b Relative Water Content RWC
3.5 Analisis Data