Besarnya penurunan ukuran diameter batang dari tiga varietas cabai rawit akibat penurunan ketersediaan air dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Rata-rata Diameter Batang cm Tiga Varietas Cabai Rawit
Varietas Ketersediaan Air
Rata -rata
100 75
50 25
10 Lokal
C1 1,01
±0,04
0,98
±0,03
0,96
±0,04
0,94
±0,01
0,88
±0,04
0,95
a
Genie C2
0,51
±0,06
0,55
±0,03
0,53
±0,04
0,51
±0,04
0,39
±0,03
0,5
a
Bhaskara C3
0,51
±0,03
0,5
±0,03
0,5
±0,04
0,41
±0,03
0,39
±0,03
0,46
a
Rata-rata 0,68
a
0,68
a
0,66
a
0,62
a
0,55
a
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata setelah diuji Duncan pada taraf 5.
Tabel 4.2. menjelaskan bahwa tingkat ketersediaan air 100 hingga 10 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, dimana ketersediaan air 10 masih
mampu memberikan pertumbuhan diameter batang yang optimum ketiga varietas cabai rawit. Penurunan ukuran diameter batang akibat berkurangnya ketersediaan
air dijelaskan oleh Kurniasari et al. 2010 yang menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi meliputi proses fisiologi dan biokimia tanaman serta
terkadang menyebabkan terjadinya modifikasi dan morfologi tanaman. Sinaga 2007
menyatakan perubahan-perubahan
morfologi tanaman
berupa terhambatnya pertumbuhan akar, tinggi tanaman, diameter batang, luas daun dan
jumlah daun. Ketersediaan air, varietas cabai rawit dan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang tidak nyata berdasarkan hasil analisis statistika,
namun secara visual dapat terlihat jelas bahwa perlakuan tingkat ketersediaan air, varietas dan interaksi keduanya menunjukkan adanya perbedaan pada penurunan
ukuran diameter batang tiga varietas cabai rawit.
4.3 Diameter akar cm
Hasil analisis sidik ragam Lampiran 2.c menunjukkan tingkat ketersediaan air dan macam varietas cabai rawit masing-masing menunjukkan pengaruh yang
berbeda nyata terhadap diameter akar, sedangkan interaksi keduanya tidak
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap diameter akar. Pengaruh tingkat ketersediaan air terhadap diameter akar pada ketiga macam varietas cabai rawit
menunjukkan respon yang sama yaitu menurunnya diameter akar seiring penurunan ketersediaan air, seperti yang terlihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Pengaruh penurunan ketersediaan air terhadap diameter akar C1 dimana Y= 0,042x + 0,514, R
2
= 0,9; C2 dimana Y= 0,036x + 0,226, R
2
= 0,905; dan C3 dimana Y= 0,044x + 0,192 dengan R
2
= 0,925 Gambar 4.3 menunjukkan diameter akar tiga macam varietas cabai rawit
semakin menurun seiring dengan penurunan ketersediaan air, dimana tingkat ketersediaan air 100 memberikan ukuran diameter akar yang lebih besar.
Varietas Lokal selalu menunjukkan pertumbuhan pada setiap penurunan ketersediaan air terhadap diameter akar, namun laju penurunan pertumbuhannya
berbeda antar tiga varietas. Laju penurunan diameter akar yang tertinggi terdapat pada varietas Bhaskara yaitu sebesar 0,044 cm diikuti oleh varietas Lokal sebesar
0,042 cm dan varietas Genie sebesar 0,036 cm setiap persen penurunan ketersediaan air. Respon tanaman yang mengalami cekaman kekeringan dapat
berupa perubahan pada tingakt seluler dan molekuler yang ditandai dengan adanya penurunan pertumbuhan seperti penurunan ukuran diameter akar, hal ini
sesuai dengan pendapat Nugroho 2012 bahwa rendahnya kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya penurunan ukuran diameter akar tiga varietas cabai rawit akibat penurunan ketersediaan air dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Rata-rata Diemeter Akar cm Tiga Varietas Cabai Rawit
Varietas Ketersediaan Air
Rata- rata
100 75
50 25
10 Lokal
C1 0,71
±0,06
0,71
±0,13
0,64
±0,03
0,57
±0,08
0,57
±0,07
0,64
b
Genie C2
0,4
±0,004
0,36
±0,02
0,35
±0,02
0,32
±0,01
0,24
±0,02
0,34
a
Bhaskara C3
0,39
±0,01
0,38
±0,01
0,35
±0,02
0,28
±0,02
0,22
±0,03
0,32
a
Rata-rata 0,5
a
0,48
a
0,45
a
0,39
b
0,34
b
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah diuji Duncan pada taraf 5.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penurunan pertumbuhan diameter akar pada ketersediaan air 100, 75, dan 50 menunjukkan perbedaan yang tidak
nyata, namun berbeda nyata pada ketersediaan air 25 dan 10, hal ini menjelaskan bahwa ketersediaan air 50 masih mampu memberikan
pertumbuhan diameter akar yang optimum. Diameter akar varietas Lokal berbeda nyata terhadap diameter akar varietas Genie dan Bhaskara. Umumnya tanaman
dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih panjang daripada tanaman yang hidup pada tempat yang kering. Sinaga 2007 juga
menjelaskan bahwa pengaruh kekeringan terhadap fisiologi tanaman dapat berupa penurunan diameter hidraulik xylem akar, dengan demikian maka ukuran
diameter akar juga mengalami penurunan.
4.4 Relative Water Content RWC,