kapasitas lapang mampu menurunkan pertumbuhan dan biomassa tanaman secara nyata.
4.7 Rasio Tajuk Akar
Hasil analisis sidik ragam Lampiran 2.g menunjukkan macam varietas cabai rawit memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap rasio tajuk akar,
sedangkan tingkat ketersediaan air dan interaksi keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap rasio tajuk akar. Pengaruh tingkat ketersediaan air
terhadap rasio tajuk akar pada ketiga macam varietas cabai rawit tersebut menunjukkan respon yang berbeda, seperti yang terlihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Pengaruh penurunan ketersediaan air terhadap rasio tajuk akar C1 dimana Y= -0,042x + 1,904, R
2
= 0,150; C2 dimana Y= -0,182x + 2,096, R
2
= 0,834; dan C3 dimana Y= 0,086x + 0,602 dengan R
2
= 0,617
Gambar 4.7 menunjukkan laju penurunan dan peningkatan rasio tajuk akar yang berbeda pada masing-masing varietas cabai rawit. Varietas Genie memiliki
laju peningkatan rasio tajuk akar terbesar yaitu 0,182 diikuti oleh varietas Lokal 0,042, sedangkan varietas Bhaskara mengalami penurunan rasio tajuk akar sebesar
0,086 setiap persen penurunan ketersediaan air. Penurunan rasio tajuk akar untuk setiap tanaman besarnya tidak sama karena dipengaruhi oleh tanggap masing-
Universitas Sumatera Utara
masing dari tanaman tersebut. Hal ini sesuai dengan Solichatun et al., 2005 bahwa penurunan ketersediaan air menunjukkan pengaruh yang tidak nyata
terhadap rasio tajuk akar tanaman ginseng jawa, diakibatkan karena kekurangan air yang menghambat pertumbuhan tajuk akar memiliki pengaruh yang cenderung
lebih besar terhadap pertumbuhan tajuk. Besarnya penurunan rasio tajuk akar tiga varietas cabai rawit akibat
ketersediaan air dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Rata-rata Rasio Tajuk Akar Tiga Varietas Cabai Rawit
Varietas Ketersediaan Air
Rata- rata
100 75
50 25
10 Lokal
C1 1,79
±0,63
1,59
±0,6
1,69
±0,64
2,05
±0,45
1,77
±0,3
1,78
a
Genie C2
1,03
±0,14
1,49
±0,6
1,66
±0,37
1,77
±0,44
1,8
±0,33
1,55
a
Bhaskara C3
0,91
±0,22
1,04
±0,29
0,99
±0,25
0,72
±0,17
0,64
±0,2
0,86
b
Rata-rata 1,24
a
1,37
a
1,45
a
1,51
a
1,40
a
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah diuji Duncan pada taraf 5.
Rasio tajuk akar diperoleh dari perbandingan antara berat kering tajuk dengan berat kering akar. Rasio tajuk akar varietas Bhaskara menunjukkan
perbedaan yang nyata terhadap varietas Lokal dan Genie Tabel 4.7. Rasio tajuk akar pada varietas Lokal dan Genie cenderung menunjukkan peningkatan seiring
dengan penurunan ketersediaan air disebabkan biomassa pada dua varietas tersebut cenderung lebih besar pada bagian tajuk. Rasio tajuk akar varietas
Bhaskara menurun seiring dengan penurunan ketersediaan air karena biomassa varietas Bhaskara cenderung lebih besar pada bagian akar. Tanaman yang
mengalami kekurangan air dapat mengalami perubahan di tingkat selular dan molekular yang ditandai dengan penurunan pertumbuhan, berkurangnya luas
daun, dan peningkatan rasio akar : tajuk. Fitter dan Hay 1998, menyebutkan bahwa pertumbuhan tajuk lebih digalakkan bila tersedia unsur N dan air yang
banyak, sedangkan pertumbuhan akar akan digalakkan bila N dan air terbatas. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap rasio tajuk akar. Rasio tajuk akar
digunakan untuk mengetahui kemampuan tumbuhan dalam mempertahankan
Universitas Sumatera Utara
keseimbangan fungsional di lingkungan yang mengalami cekaman. Solichatun et al.
2005 menambahkan, hal tersebut terjadi akibat tumbuhan yang mengalami cekaman akan mengalokasikan sebagian besar hasil fotosintesisnya ke organ
penyimpanan.
4.8 Efisiensi Penggunaan Air EPA,