BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diambil kesimpulan berikut: 1. Hasil pengujian secara serempak Uji F dengan metode Common Effects
Model CEM menunjukkan bahwa Harga Saham Masa Lalu, Volume Perdagangan Masa Lalu, dan Kapitalisasi Pasar secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan manufkatur sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
2. Hasil pengujian secara parsial Uji t dengan metode Candom Effects Model CEM menunjukkan bahwa Harga Saham Masa Lalu HSML berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Harga SahamVolume Perdagangan Masa Lalu berpengaruh negatif tidak signifikan dan Kapitalisasi Pasar berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap harga saham peusahaan makan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
5.2 Saran
1. Bagi Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman
Bagi perusahaan sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia diharapkan agar menjaga berbagai faktor yang dapat mempengaruhi harga
saham baik faktor internal serta meprediksi atau mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di eksternal perusahaan agar harga saham dapat lebih
stabil dan meningkat sehingga diminati investor.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Investor Bagi investor diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam
mengambil keputusan dalam berinvestasi khususnya investasi pada perusahaan-perusahaan sektor makanan dan minuman di Bursa Efek
Indonesia sehingga investor dapat memilih perusahaan yang tepat untuk berinvestasi.
3. Bagi Peneliti Lanjutan Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi untuk melakukan pengembangan penelitian, khususnya penelitian yang berkaitan dengan analisis teknikal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal
Pasar modal merupakan salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara dan perkembangan pasar modal memberikan sumber
investasi bagi investor, sekaligus memungkinkan membuka kesempatan mengoptimalkan perolehan penghasilan dari dana yang dimilikinya. Apabila para
pemodal relatif terbatas menanamkan dananya, maka dengan perkembangan pasar modal investor dapat melakukan investasi dalam bentuk saham atau instrumen-
instrumen keuangan lain yang dapat menambah sumber investasinya dalam bentuk saham.
Pasar modal merupakan representasi yang tepat untuk menilai kondisi- kondisi perusahaan di suatu negara, karena hampir semua industri terwakili
didalamnya. Oleh karena itu, perkembangan perekonomian suatu negara terkadang diukur dari perkembangan pasar modal di negara tersebut. Pasar modal
dapat dikatakan sebagai pintu pertama untuk melihat industri-industri yang ada di dalam suatu negara.
Menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 dikutip dari www.bapepam.go.id, “Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek tersebut”.
Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan
jangka panjang. Harga saham didalam perdagangan dan investasi adalah harga yang mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. Indikator
harga saham menggambarkan banyak hal tentang apa yang sebenarnya pada saat ini sedang terjadi di antara pembeli dan penjual.
Indikator harga saham bukan hanya bukan hanya menggambarkan harga pasar, tetapi juga menggambarkan siapa yang saat ini sedang memegang kendali
di pasar modal. Informasi terbaru yang masuk ke pasar modal akan menyebabkan para investor untuk melakukan investasi atau bahkan menjual saham yang
dimilikinya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pergerakan harga. Dengan membandingkan harga saham saat ini dengan harga saham masa lalu, dapat dapat
disimpulkan bahwa informasi tersebut memberi dampak positif atau negatif terhadap harga saham di pasar modal McDowell, 2008:115.
Pasar modal memiliki beberapa peranan yang sangat penting bagi penyaluran dana dari pihak yang mempunyai dana kepada pihak yang
membutuhkan dana. Pasar modal memiliki lima aspek peranan dalam suatu negara, yaitu:
1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara penjual dan
pembeli unutk menentukan harga saham dan surat berharga yang diperjualbelikan. Di tinjau dari segi lain, pasar modal memberikan
Universitas Sumatera Utara
kemudahan dalam melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka penjual dan pembeli bertemu tidak secara langsung.
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk
memperoleh keuntungan yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong emiten untuk memenuhi keinginan para investor untuk
memperoleh hasil yang diharapkan. 3.
Pasar modal memberikan kesempatan kepada pihak investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
Dengan beroperasinya pasar modal, para investor dapat melikuidasi surat berharga yang dimiliki setiap saat.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk
berpartisiapasi dalam perkembangan perekonomian. Selain menabung, dapat melakukan investasi melalui pasar modal, yaitu dengan membeli
saham perusahaan publik. 5.
Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi paara investor, keputusan investasi harus didasarkan pada
tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan akan informasi bagi para investor secara
lengkap, yang apabila hal tersebut harus dicari sendiri akan memerlukan biaya yang sangat besar.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Analisis Fundamental
Analisis fundamental menggunakan data ekonomi dan berita dalam menganalisis pasar modal. Misalnya, analisis fundamental tentang kurs mata
uang, maka analisi ini akan berfokus hanya pada hal tertentu saja, seperti tingkat inflasi relatif, tingkat bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi dan faktor politik.
Dalam menganalisis suatu saham, analis fundamental akan melihat pada laporan keuangan, nilai, pendapatan, kewajiban, manajemen, operasional, persaingan dan
data relatif lainnya. Analis Fundamental kerap kali sangat kontras dengan analisis teknikal. Beberapa menggunakan salah satu diantara keduanya, bahkan ada juga
investor yang menggunakan kombinasi dari keduanya. Analisis fundamental adalah salah satu analisis saham yang menggunakan
data fundamental dan data faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus
bisnis dan lain-lain. Sedangkan data faktor eksternal yang dimaksud adalah kebijakan pemerintah, tingkat bunga, inflasi dan lain-lain. Analisis fundamental
merupakan analisis penilaian perusahaan, dengan kesimpulan apakah saham perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak.
Analisis fundamental memiliki horizon jangka panjang. Analisis fundamental selain menggunakan data historis, juga menggunakan data masa
depan yang terdiri dari estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi pertumbuhan ekonomi di masa depan, estimasi resiko dan berbagai estimasi lainnya, yang
dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan perusahaan. Analisis fundamental menggunakan banyak variabel yang ditentukan berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
judgementwalaupun juga menggunakan pendekatan kuantitatif dalam proses analisisnya. Akibatnya, meskipun beberapa analis fundamental menggunakan
metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bisa saja berbeda. Selain itu, tidak semua investor mendapatkan informasi yang lengkap, sehingga
jika hanya mengandalkan analisis fundamental saja dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi yang diperoleh.
2.1.3 Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah metode peramalan pergerakan harga saham berdasarkan pada studi terhadap harga saham historis dan volume perdagangan.
Analisis teknikal tidak mencoba untuk menjelaskan mengapa harga mengalami pergerakan seperti yang akan terjadi. Tujuan dari analisis teknikal adalah untuk
memperhitungkan supply dan demand dari sebuah saham sehingga dapat diprediksi. Analisis teknikal berusaha untuk mendeteksi perilaku pasar yang dapat
diidentifikasikan karena pernah terjadi sebelumnya dan sesuai dengan indikator teknis yang digunakan untuk memprediksi harga yang akan datang Fakhruddin,
et al, 2008:21. Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor untuk menganalisis
keadaan pasar, dan biasanya data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau program komputer. Dari grafik atau program komputer dapat diketahui
bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas atau future komoditas yang akan dipilih oleh para investor untuk berinvestasi. Meskipun biasanya analisis ini
dipakai untuk analisis jangka pendek dan jangka menengah, tetapi sering juga
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk menganalisis jangka panjang, dan juga didukung dengan data- data lain. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan. Menurut Hin 2008, analisis teknikal didasarkan pada tiga prinsip utama,
yaitu : 1.
Market Discount Everything Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa berpengaruh
terhadap harga saham. Peristiwa tersebut akan tercermin pada harga sahamnya. Hal ini terjadi karena harga pasar saham tersebut secara alami
ditentukan oleh permintaan dan penawaran investor. Jika mayoritas investor memiliki persepsi yang buruk terhadap suatu saham dalam suatu
waktu, maka harga saham akan turun, begitu pula sebaliknya. Sebagai konsekuensinya, analis teknikal tidak akan memperhatikan alasan
mengapa harga mengalami kenaikan dan penurunanm tetapi hanya mempelajari perubahan harga pada pasar saja.
2. Price Move In Trends
Harga bergerak dalam suatu tren. Prinsip dasar dalam penggunaan analisis teknikal adalah jangan pernah mengambil keputusan transaksi
yang melawan tren harga. Pengguna analisis teknikal percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar saham, sehigga tren tersebut
menunjukkan sikap para investor pasar atas suatu saham. Harga saham suatu perusahaan akan bergerak ke satu arah, naik atau turun, dan
membentuk suatu tren. Tren ini akan berlanjut sampai pergerakan harga
Universitas Sumatera Utara
melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan. Tren turun menunjukkan mayoritas investor pasar
mengharapkan saham tersebut turun, begitu pula sebaliknya. Semakin banyak pelaku pasar yang menginginkan saham tertentu dimana keinginan
ini dipicu oleh berbagai informasi, baik informasi finansial maupun non- finansial, permintaan akan naik dan mengakibatkan harga saham yang juga
akan naik. Tren merupakan pencerminan dari keinginan pasar, jadi pahami tren yang ada dan ikuti ke arah mana tren tersebut bergerak. Harga saham
suatu perusahaan akan bergerak ke satu arah, naik atau turun, dan membentuk suatu tren. Tren ini akan berlanjut sampai pergerakan harga
melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
3. History Repeat Itself
Data historis dapat digunakan untuk memprediksi harga saham dimasa mendatang. Hal ini diyakini oleh pengguna analisis teknikal
mengingat adanya faktor psikologis para investor yang secara umum bersifat konstan. Dalam bursa saham, hal ini bisa dilihat ketika terjadi
peledakan bom di suatu tempat yang strategis dan penting, misalnya di gedung World Trade Centre di Amerika Serikat, maka harga saham akan
turun secara drastis. Penurunan ini sebenarnya terjadi karena adanya kepanikan investor yang berlebihan, sehingga para investor menjual
menjual saham mereka tanpa banyak pertimbangan. Namun setelah beberapa waktu, para investor sadar bahwa harga sudah turun terlalu
Universitas Sumatera Utara
rendah, maka para investor mulai membeli saham kembali dan harga akan kembali ke kondisi normal.
2.1.4 Teknik Analisis Teknikal
Menurut Tandelin 2010, pengguna analisis teknikal disebut juga sebagai chartist karena aktifitasnya dalam merekam data atau membuat grafik chart
pergerakan harga saham dan volume perdagangan. Kemudian mencari pola pergerakan saham maupun volume perdagangan dan mencari celah keuntungan
dari pola tersebut. Ada beberapa teknik penggunaan grafik charting yang biasa digunakan oleh para investorsebagai dasar untuk pengambilan keputusan
investasinya, yaitu : 1.
The Dow Theory The Dow Theory dikemukakan oleh Charles H. Dow pada tahun 1880-an.
Teori ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren harga pasar saham dalam jangka panjang dengan berdasarkan pada data-data historis harga pasar
saham dimasa lalu.teori ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pergerakan harga saham bisa dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a. Primary Trend yaitu harga saham dalam jangka waktu yang lama
beberapa tahun. b.
Secondary Intermediate Trend, yaitu pergerakan harga saham yang terjadi selama pergerakan harga dalam primary trend. Pergerakan
sekunder ini muncul sebagai pergerakan yang bersifat sebagai
Universitas Sumatera Utara
penyimpangan dari pergerakan primer dan biasanya terjadi dalam beberapa minggu atau beberapa bulan.
c. Minor Trend atau day-to-day move, yaitu merupakan fluktuasi harga
saham yang terjadi setiap hari. 2.
Analisis Rata-Rata Bergerak Menurut Tandelilin 2010:400 teknik rata-rata bergerak moving average
adalah salah satu teknik yang dipakai dalam analisis teknikal utuk mendeteksi dan menganalisis pergerakan saham, baik saham individual
maupun seluruh saham di pasar modal. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mendeteksi arah pergerakan saham dan
besarnya tingkat pergerakan tersebut. Teknik rata-rata bergerak dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata bergerak dari harga penutupan
saham harian selama beberapa periode pengamatan. Perhitungan tersebut akan menghasilkan garis tren rata-rata bergerak yang menunjukkan tren
pergerakan harga saham yang kemudian dapat dipakai untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
3. Relative Strengh
Menurut Tandelilin 2010, teknik ini menggambarkan rasio antara harga saham dengan indeks pasar atau industri tertentu. Hasil perbandingan
teknik ini digambarkan dalam plot-plot yang menunjukkan perbandingan harga relatif saham selama jangka waktu tertentu.
Dalam teknik ini, jika terjadi tren pergerakan yang meningkat, maka hal tersebut akan menjadi sinyal terjadinya peningkatan rasioharga saham
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan indeks pasar. Hal ini juga mengindikasikan bahwa saham tersebut akan memberikan return yang melebihi return pasar dan
akan menarik investor untuk menjadikan saham tersebut sebagai alternatif investasi yang baik.
2.1.5 Harga Saham Masa Lalu
Harga saham yang terjadi ditentukan oleh permintaan dan penawaran atas saham. Perubahan pola permintaan dan penawaran saham akan mempengaruhi
arah pembentukan harga. Pola pergerakan permintaan dan penawaran saham akan mempengaruhi arah pembentukan harga. Pola pergerakan permintaan dan
penawaran yang terjadi di waktu yang lampau akan terulang lagi dimasa yang akan datang.
Berdasarkan pada mekanisme pembentukan harga, bila terjadi suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari penawaran maka hargda saham akan
meningkat. Sebaliknya, bila penawaran lebih besar dari permintaan maka harga saham akan mengalami penurunan. Disisi lain para analis teknikal percaya bahwa
gerakan harga saham akan mengikuti tren, baik menurun, meningkat ataupun mendatar.
Pada saat pergerakan harga saham mencapai titik terendah dan mulai meningkat bagi para analis teknikal merupakan indikator untuk melakukan
tindakan membeli saham. Tren berikutnya, pada saat pergerakan harga saham mendatar, para analis teknikal bisa saja menjual sahamnya, tetapi disatu sisi
Universitas Sumatera Utara
mereka juga berharap akan terjadi tren peningkatan sehingga mereka lebih memilih untuk menahan sahamnya dan tidak segera menjual sahamnya.
Tetapi jika tren yang mendatar diikuti dengan tren penurunan harga saham, maka situasi ini bagi para analis teknikal akan merupakan sinyal bahwa
inilah waktu yang tepat untuk menjual sahamnya. Untuk menghindari keraguan yang lebih besar akibat harga saham yang terus mengalami penurunan. Para analis
teknikal juga percaya bahwa data harga saham masa lalu sebagai indikator pergerakan harga saham masa yang akan datang.
Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Selembar
saham memiliki nilai atau harga, saham merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat menghasilkan keuntungan dalam bentuk deviden atau capital gain.
Harga saham menunjukkan gambaran nilai perusahaan dan kekayaan para pemegang saham. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan akan
memberikan suatu kepuasan bagi para investor. Dalam aktifitas perdagangan saham sehari-hari, harga saham memiliki mengalami fluktuasi naik maupun turun
dalam waktu yang sangat cepat. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Hal ini terjadi karen berbagai
faktor, baik yang sifatnya spesifik terhadap saham kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak, maupun faktor yang sifatnya
makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial politik, maupun rumor- rumor yang berkembang.
Universitas Sumatera Utara
Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi secara pasti. Semakin banyak orang yang ingin membeli saham, maka harga
saham tersebut cenderung mengalami kenaikan. Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin menjual, maka harga saham tersebut akan cenderung mengalami
penurunan. Selembar saham memiliki nilai atau harga, dimana suatu harga saham dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal akan memberikan arti penting saham, karena deviden minimal biasa ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh
penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual pada masyarakat biasanya untuk menentukan
harga perdana. 3.
Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang
lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Dalam perdagangan saham, dikenal beberapa istilah yang berkaitan
dengan harga saham. Istilah-istilah tersebut antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Previous Price : menunjukkan harga pada saat penutupan pada hari
sebelumnya. 2.
Opening Price pembukaan: menunjukkan harga saham saat pembukaan sesi I perdagangan pada jam 09.30 WIB.
3. Highest Price tertinggi : menunjukkan harga tertinggi atas suatu
saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut. 4.
Lowest Price Terendah : menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
5. Last Price : menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.
6. Change : menunjukkan selisih antara harga saham pembukaan dengan
harga saham terakhir yang terjadi. 7.
Closing Price Penutupan : menunjukkan harga saham pada saat penutupan sesi II perdagangan jam 16.00 WIB.
2.1.6 Volume Perdagangan
Menurut McDowell 2008 : 119, volume perdagangan adalah jumlah saham atau surat berharga yang diperdagangkan pada pasar modal selama periode
yang ditentukan. Volume perdagangan merupakan salah satu variabel dari harga, karena volume perdagangan menggambarkan jumlah aktifitas perdagangan.
Menggunakan volume perdagangan bersama dengan harga memungkinkan investor mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di pasar modal.
Terdapat beberapa prinsip dalam penafsiran volume perdagangan, yaitu Pring, 2014 : 40 :
Universitas Sumatera Utara
1. Prinsip yang paling utama adalah bahwa volume perdagangan sejalan
dengan tren. Aktifitas perdagangan akan meningkat pada saat pasar sedang uptrend dan aktifitas perdagangan akan menurun pada saat
pasar sedang downtrend. Hal ini berarti bahwa volume perdagangan dapat digunakan untuk memprediksi tren pasar saat ini.
2. Aktifitas pembeli dan penjual di pasar modal sangat mempengaruhi
harga saham. Misalnya jika seorang penjual bereaksi terhadap suatu berita buruk kemudian menjual sahamnya, maka hal ini akan
mendorong harga saham turun. 3.
Harga yang meningkat dan volume perdagangan yang menurun adalah kondisi tidak normal dan mengindikasikan bahwa tren yang terjadi
tidak kuat dan akan mengalami perubahan. Aktifitas seperti ini biasanya merupakan tren menurun bearish dan merupakan salah satu
hal yang haru diperhitungkan. Hal yang harus diperhitungkan adalah bahwa volume perdagangan mengukur antusiasme pembeli dan
penjual. Pasar yang sedang uptrend dengan volume perdagangan yang rendah dapat disebabkan oleh kurangnya para penjual dibandingkan
dengan antusiasme pembeli. Cepat atau lambat hal ini akan mendorong pasar mencapai harga yang membuat penjual bersedia menjual saham.
4. Volume perdagangan merupakan cerminan intensitas minat beli dan
tekanan dibalik pergerakan nilai harga yang terjadi. Volume saham juga dapat memprediksi keadaan pasar yang terjadi. Berikut ini tabel
Universitas Sumatera Utara
hubungan volume dalam analisis teknikal terhadap harga saham dan interpretasi pasar saham.
Tabel 2.1 Hubungan Analisis Teknikal dengan Volume dan Interpretasinya
Harga Volume
Interpretasi
Naik Naik
Market sangat kuat Naik
Jatuh Market mulai lemah
Jatuh Naik
Market sangat lemat Jatuh
Jatuh Market mulai menguat
2.1.7 KapitalisasiPasar
Perubahankapitalisasisaham yang terjadi di bursa dariwaktukewaktu lebihbanyakdisebabkanolehnaikturunnyahargapasarsaham di
bursa.Semakinbesarkapitalisasiperusahaan, semakinbesarlikuiditasuntukinvestasitersebut.Kapitalisasisaham yang
besarmengindikasikanbahwasahamtersebutseringditransaksikanoleh para investor, dengan kata lain likuiditassahamtersebuttinggi.
Nilaipasarsuatuekuitastercerminpadaseberapabesarkapitalisasisahamperusahaanter sebut.
Kapitalisasipasaradalahhargakeseluruhandarisebuahsahamperusahaanyaitu sebuahharga yang
harusdibayarseseoranguntukmembeliseluruhperusahaan.Besardanpertumbuhandar isuatukapitalisasipasarperusahaanseringkaliadalahpengukuranpentingdarikeberhas
ilanataukegagalanperusahaanterbuka.Kapitalisasipasardihitungdenganmengalikanj umlahsahamperusahaantersebutdenganhargasekarangdarihargasahamtersebut.Istil
ahkapitalisasikadangkaladigunakansebagaisinonimdarikapitalisasipasar. Penurunanhargasahamakanmengakibatkanmenurunnyakapitalisasipasar
bursa efek. Sebaliknya, penambahanjumlahsahamdankenaikanjumlahsaham,
Universitas Sumatera Utara
akanmemicukenaikankapitalisasipasar. Jadi, semakintinggihargasahamsuatuperusahaan di pasarmakaakansemakintinggi pula
kapitalisasipasarperusahaantersebut.
2.1.7 Peneliti Terdahulu
Penelitian-penelitian yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain :
1. Jungsen 2008
Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Sektor Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Dari 32 perusahaan properti, hanya diambil 17 perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor teknikal yang terdiri
dari indeks harga saham individu dan volume perdagangan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor properti.
2. Ayuningtyas 2008
Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor-Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di BEI”.
Penelitian dilakukaan terhadap 60 perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar US Dollar Terhadap rupiah, volume perdagangan masa lalu dan
harga saham masa lalu berpengaruh positif terhadap harga saham.
Universitas Sumatera Utara
3. Purba 2009
Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan variabel independennya adalah volume perdagangan dan indeks
harga saham individu. Dari 28 perusahaan sektor perbankan di ambil 8 perusahaan dan dari 135 perusahaan sektor manufaktur, di ambil 25
perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor teknikal yang terdiri atas volume perdagangan dan indeks harga saham individu
secara serentak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. 4.
Mahalanie 2011 Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap
Harga Saham Sektor Keuangan yaang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan
variabel independennya adalah harga saham masa lalu dan volume saham masa lalu.Penelitian dilakukan terhadap sektor keuangan di Bursa Efek
Indonesia yang terdiri atas 5 subsektor yaitu subsektor perbankan dengan jumlah 16 perusahaan, subsektor institusi finansial dengan jumlah 5
perusahaan, subsektor perusahaan sekuritas dengan jumlah 5 perusahaan, subsektor asuransi dengan jumlah 7 perusahaan dan subsektor lainnya
dengan jumlah 5 perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa faktor teknikal yang terdiri atas harga saham masa lalu dan volume saham masa lalu mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
5. Azis 2012
Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Return Saham Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”. Variabel dependen yang digunakan adalah return saham, sedangkan variabel independennya adalah volume perdagangan dan
kapitalisasi pasar. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang masuk ke dalam indeks LQ 45 yang menyediakan laporan keuangan lengkap dan
rutin dari tahun 2002 sampai tahun 2011 yaitu sebanyak 16 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume perdagangan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham dan kapitalisasi pasar berpengaruh terhadap return saham.
6. Shafana 2012
Penelitiandenganjudul “Macroeconomic Variables Effect On Financial Sector Performance in Emerging Sri Lankan Stock Market”.
Variabeldependen yang digunakanadalahHargasahamsektoral, sedangkan variable
independennyaadalahtingkatinflasidannilaitukarmatauang.Penelitianinidila kukanpadaperusahaansektoralpadatahun 2008-
2012.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwatingkatinflasidannilaitukarmataua ngmempunyaipengaruhterhadaphargasahamsektoral.
7. Astutik 2014
Universitas Sumatera Utara
Penelitianinidenganjudul “The Effect of Fundamental and Technical Variables on Stock Price Study on Manufacturing Companies
Listed in Indonesia Stock Exchange.Variabeldependen yang digunakanadalahhargasaham, sedangkan variable independen yang
digunakanadalahDebt Equity Ratio DER, Return on Equity ROE, Price Earning Ratio PER, Interest Rate, dan Exchange Rate.
Penelitianinidilakukanpadaperusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011.Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwa
variable Return on Equity, Price Earning Ratio dan Exchange Rate berpengaruhpositifterhadaphargasaham, sedangkan Debt Equity Ratio dan
Interest Rate tidakmempunyaipengaruhterhadapharga saham sektor manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia BEI.
8. Rabiatul 2014
Penelitianinidenganjudul analysis effect of fundamental and Technical Variables on Stock Price Bank Industry at Indonesian Stock
Exchange.Variabeldependen yang digunakanadalahhargasaham, sedangkan variable independennyaadalah Return on Investment, Tingkat
Inflasi, Tingkat Sukubunga, Current Ratio, Volume perdagangan, Hargasahammasalalu. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa Return on
Investment, Tingkat Inflasi, Tingkat SukuBunga, Current Ratio, Volume Perdagangan, HargaSahamMasaLalumempunyaipengaruh yang
positifterhadapharga saham sektor perbankan yang ada di Bursa Efek Indonesia BEI.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Variabel Teknik
Analisis Keterangan
Dependen Independen
1 Jungsen
2008 Pengaruh Faktor
Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor
Properti Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Harga Saham
- Indeks Harga Saham
Individu, - Volume
Perdagangan. Regresi
Linier Berganda
Indeks Harga Saham Individu dan Volume
Perdagangan Berpengaruh
Signifikan Terhadap Harga Saham.
2 Ayuningtyas
2008 Pengaruh Faktor-
Faktor Teknikal Terhadap Harga
Saham Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur di BEI. Harga Saham
- Faktor Inflasi, - Jumlah uang
Beredar, - Nilai Tukar
uang, - Volume
Perdagangan Masa Lalu
dan - Harga Saham
Masa Lalu Regresi
Linier Berganda
Faktor Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Nilai
Tukar US Dollar Terhadap Rupiah,
Volume Perdagangan Masa Lalu dan Harga
Saham Masa Lalu Berpengaruh
Signifikan Terhadap Harga Saham.
3 Purba
2009 Pengaruh Faktor
Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor
Perbankan Dan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Harga Saham - Indeks Harga
Saham Individu dan
- Volume Perdagangan
Regresi Linier
Berganda Indeks Harga Saham
Individu dan Volume Perdagangan
Berpengaruh Positif Terhadap Harga
Saham. 4
Mahalanie 2011
Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap
Harga Saham Sektor Keuangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Harga Saham - Harga Saham
Masa Lalu dan
- Volume Perdagangan
Masa Lalu Regresi
Linier Berganda
Harga Saham Masa Lalu dan Volume
Perdagangan Berpengaruh Positif
Terhadap Harga Saham.
5 Azis
2012 Pengaruh Faktor
Teknikal Terhadap Return
Saham - Volume
Perdagangan Regresi
Linier Volume Perdagangan
Tidak Berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
Return Saham Perusahaan LQ 45
yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
dan - Kapitalisasi
Pasar Berganda
Terhadap Return Saham tetapi
Kapitalisasi Pasar berpengaruh Positif
Terhadap Return Saham.
6 Shafana
2012 Macroeconomic
Variables Effect on Financial Sector
Performance in Emerging Sri Lankan
Stock Market. HargaSaham
Sektoral. -Tingkat Inflasi
- NilaiTukarUa
ng Regresi
Linier Berganda
Tingkat inflasidannilaitukarmat
auangmempunyaripeng aruhterhadaphargasaha
msektoral. 7
Astutik 2014
The Effect of Fundamental and
Technical Variables on Stock Price Study
on Manufacturing Companies Listed in
Indonesia Stock Exchange
HargaSaham - Debt Equity
Ratio DER - Return on
Equity ROE - Price Earning
Ratio PER - Interest Rates
IR - Exchange
Rates ER Regresi
Linier Berganda
Return on Equity, Price Earning Ratio,
Exchange Rate berpengaruhpositifterh
adaphargasaham, sedangkan Debt to
Equity Ratio dan Interest Rate
tidakmempunyaipenga ruhterhadaphargasaha
m. 8
Rabiatul 2014
Analysis The Effect of Fundamental and
Technical Variables on Stock Price Bank
Industry At Indonesian Stock Exchange.
HargaSaham - Return on
Investment - Tingkat inflasi
- Tingkat sukubunga
- Volume Perdagangan.
- Current Ratio -
Hargasaham masalalu
Regresi Linier
Berganda Return on investment,
tingkatinflasi, tingkatsukubunga,
volume perdagangan current ratio
danhargasahammasalal umempunyaipengaruht
erhadaphargasaham.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kerangka Konseptual
Analisis teknikal adalah sebuah metode peramalan gerak harga saham, indeks atau instrumen keuangan lainnya dengan menggunakan grafik berdasarkan
data historis. Analisis teknikal berusaha mendeteksi perilaku pasar yang dapat diidentifikasi karena pernah terjadi sebelumnya dan sesuai dengan indikator teknis
yang digunakan untuk memprediksi harga yang akan datang. Keputusan analis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh data-data harga dan
volume perdagangan saham di masa lalu. Informasi data masa lalu tersebut akan mendasari prediksi mereka ataspola perilaku harga saham di masa datang
Fakhruddin et al, 2008 : 21. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham
dengan mengamati perubahan harga saham tersebut pada waktu lalu, volume perdagangan dan indeks saham gabungan Kodrat 2010 : 2.
Menurut Kodrat 2010 : 3, harga saham mencerminkan segala sesuatu yang dapat diketahui tentang saham tersebut. Kondisi ekonomi, sosial, budaya dan
lainnya yang telah terjadi di pasar telah tercermin pada harga saham yang terbentuk dari transaksi antara penawaran dan permintaan. Harga saham selalu
bergerak pada suatu arah tertentu membentuk tren, baik itu naik atau turun dan selalu berulang dari waktu ke waktu.
Menurut Pring 2002 : 397, volume perdagangan tidak hanya mengukur antusiasme pembeli dan penjual tetapi juga merupakan variabel bebas dari harga.
Studi tentang pola volume perdagangan dapat memberikan sinyal yang lebih awal
Universitas Sumatera Utara
terhadap perubahan tren. Dengan mengamati indikator baik harga maupun volume, dapat diketahui apakah harga dan volume berkesesuaian.
Kapitalisasipasaradalahhargakeseluruhandarisebuahsahamperusahaanyaitu sebuahharga yang
harusdibayarseseoranguntukmembeliseluruhperusahaan.Besardanpertumbuhandar isuatukapitalisasipasarperusahaanseringkaliadalahpengukuranpentingdarikeberhas
ilanataukegagalanperusahaanterbuka.Kapitalisasipasardihitungdenganmengalikanj umlahsahamperusahaantersebutdenganhargasekarangdarihargasahamtersebut.Istil
ahkapitalisasikadangkaladigunakansebagaisinonimdarikapitalisasipasar Berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas, maka kerangka
konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Fakhruddin, et al 2008, Kodrat 2010 dan Pring 2014, diolah
Harga Saham Masa Lalu
Kapitalisasi Pasar Harga Saham
Volume Perdagangan Masa Lalu
Universitas Sumatera Utara
2.3 Hipotesis