Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden

4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Karakteristik Responden Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi, pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan perbulan. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden disajikan dalam tabel 4.4. berikut ini: Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 No. Pendidikan Responden Jumlah 1. Rendah 12 24,0 2. Tinggi 38 76,0 Jumlah 50 100 No Pekerjaan Responden Jumlah 1. Tidak Bekerja 18 36,0 2. Bekerja 32 64,0 Jumlah 50 100 No Penghasilan Responden Jumlah 1. UMR 10 20,0 2. UMR 40 80,0 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.4. tentang karakteristik responden diperoleh bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan responden yang paling banyak yaitu dengan pendidikan tinggi Tamat SMA, AkademiPerguruan Tinggi yaitu sebanyak 38 orang 76,0 dan yang paling sedikit yaitu pendidikan rendah SD, SMP, Tidak tamat SMA sebanyak 12 orang 24,0. Berdasarkan jenis pekerjaan responden yang paling banyak bekerja PNS, Wiraswasta, Pedagang yaitu 32 orang 64,0,0 dan yang paling sedikit tidak bekerja IRT yaitu 18 orang 36,0. Kemudian berdasarkan penghasilan responden yang paling banyak dengan tingkat penghasilan diatas UMR Rp. 1.500.000 yaitu 40 orang 80,0 dan yang paling sedikit Universitas Sumatera Utara dengan tingkat penghasilan dibawah UMR Rp. 1.500.000 sebanyak 10 orang 20,0 4.2.2. Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner maka personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.5.berikut ini: Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 No Item Pernyataan Selalu Kadang-Kadang Tidak n n n 1 Untuk keluarga ibu selalau menyediakan air bersih 45 90,0 5 10,0 0,0 2 Untuk keluarga ibu selalu menyediakan air minum yang sudah dimasak 44 88,0 6 12,0 0,0 3 Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberi makan pada anak 39 78,0 11 22,0 0,0 4 Ibu selalu mencuci tangan setelah Buang Air Besar 33 66,0 17 34,0 0,0 5 Ibu mencuci tangan setelah menceboki bayi 33 66,0 11 22,0 0,0 6 Ibu selalu mencuci tangan balita sebelum balita makan dengan tangan sendiri 32 64,0 18 36,0 0,0 7 Ibu mencuci tangan ibu dan balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir 16 32,0 26 52,0 8 16,0 8 Ibu mencuci tangan memakai sabun 23 46,0 21 42,0 6 12,0 9 Jika tangan ibu kotor setelah bekerja, sedangkan anak ibu menangis meminta ASI ataupun susu formula, apakah ibu segera mencuci tangan 14 28,0 30 60,0 6 12,0 10 Ibu mengajarkan anak ibu mencuci tangan sebelum 14 28,0 16 32,0 20 40,0 Universitas Sumatera Utara makan 11 Ibu memotong kuku ibu dan balita secara teratur 0,0 44 88,0 6 12,0 12 Ibu memberikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh antibody terhadap penyakit 50 100,0 0,0 0,0 13 Ibu dan keluarga membuang sampah pada tempat yang seharusmya 15 30,0 35 70,0 0,0 14 Ibu dan keluarga menggunakan jamban yang sehat 46 92,0 4 8,0 0,0 15 Ibu membuang kotoran bayi tidak di sembarang tempat 45 90,0 5 10,0 0,0 Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 berdasarkan pertanyaan Untuk keluarga ibu selalau menyediakan air bersih yang paling banyak yaitu 45 orang 90,0 menjawab selalu, Untuk keluarga ibu selalu menyediakan air minum yang sudah dimasak yang paling banyak yaitu 44 orang 88,0 menjawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberi makan pada anak yang paling banyak yaitu 39 orang 78,0 mejawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan setelah Buang Air Besar yang paling banyak yaitu 33 orang 66,0 menjawab selalu, Ibu mencuci tangan setelah menceboki bayi yang paling banyak yaitu 33 orang 66,0 menjawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan balita sebelum balita makan dengan tangan sendiri yang paling banyak yaitu 32 orang 64,0 menjawab selalu, Ibu mencuci tangan ibu dan balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir yang paling banyak yaitu 26 52,0 menjawab kadang-kadang, Ibu mencuci tangan memakai sabun yang paling Universitas Sumatera Utara banyak yaitu 23 orang 46,0 menjawab selalu, Jika tangan ibu kotor setelah bekerja, sedangkan anak ibu menangis meminta ASI ataupun susu formula, apakah ibu segera mencuci tangan yang paling banyak yaitu 30 orang 60,0 menjawab kadang-kadang, Ibu mengajarkan anak ibu mencuci tangan sebelum makan yang paling banyak yaitu 20 orang 40,0 menjawab tidak, Ibu memotong kuku ibu dan balita secara teratur yang paling banyak yaitu 44 orang 88,0 menjawab kadang- kadang, Ibu memberikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh antibody terhadap penyakit yang paling banyak yaitu 50 orang 100,0 menjawab selalu, Ibu dan keluarga membuang sampah pada tempat yang seharusmya yang paling banyak yaitu 35 orang 70,0 menjawab kadang-kadang, Ibu dan keluarga menggunakan jamban yang sehat yang paling banyak yaitu 46 orang 92,0 menjawab kadang-kadang dan Ibu membuang kotoran bayi tidak di sembarang tempat yang paling banyak yaitu 45 90,0 menjawab selalu. Penilaian terhadap personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dilakukan berdasarkan perhitungan total skor personal hygiene responden. Tingkat personal hygiene selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu pengetahuan baik, dan buruk. Tingkat personal hygiene responden Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 No. Tingkat Personal Hygiene Jumlah 1. Buruk 12 24,0 2. Baik 38 76,0 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.6. diperoleh bahwa sebagian besar personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan berada pada kategori baik yaitu 38 orang 76,0 dan pada ketegori buruk sebanyak 12 orang 24,0. 4.2.3. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Berdasarkan hasil pemeriksaan jamban dengan menggunakan lembar inspeksi sanitasi jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat tabel 4.7. berikut ini: Tabel 4.7. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 No Item Pernyataan Ya Tidak n n 1 Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10- 15 meter dari sumber air minum 50 100,0 0,0 2 Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus 50 100,0 0,0 3 Cukup luas dan landaimiring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya 50 100,0 0,0 4 Mudah dibersihkan dan aman penggunannya. 38 76,0 12 24,0 5 Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna. 38 760,0 12 24,0 Universitas Sumatera Utara 6 Cukup penerangan 41 82,0 9 18,0 7 Lantai kedap air 41 82,0 9 18,0 8 Ventilasi cukup baik 40 80,0 10 20,0 9 Tersedia air dan alat pembersih. 50 100,0 0,0 Berdasarkan tabel 4.7 hasil penilaian dengan menggunakan lembar inspeksi sanitasi jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 berdasarkan pernyataan Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum 100,0 dengan jawaban ya, Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus 100,0 dengan jawaban ya, Cukup luas dan landaimiring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya 100,0 dengan jawaban ya, Mudah dibersihkan dan aman penggunannya sebagian besar yaitu 76,0 dengan jawaban ya, Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna sebagian besar yaitu 76,0 dengan jawaban ya, Cukup penerangan sebagian besar yaitu 82,0 dengan jawaban ya, Lantai kedap air sebagian besar yaitu 82,0 dengan jawaban ya, Ventilasi cukup baik sebagian besar yaitu 80,0 dengan jawaban ya dan Tersedia air dan alat pembersih 100,0 dengan jawaban ya. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari penilaian tentang kondisi jamban berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari penilaian tentang Kondisi Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu memenuhi syarat kesehatan dan tidak memenuhi syarat kesehatan. Tingkat Kondisi Universitas Sumatera Utara Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kondisi Sanitasi Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 No. Tingkat Kondisi Sanitasi Jamban Jumlah 1. Tidak Memenuhi Sayat Kesehatan 15 30,0 2. Memenuhi Syarat Kesehatan 35 70,0 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa berdasarkan tingkat kondisi jamban yang digunakan oleh responden paling banyak yaitu 35 orang 70,0 yang menggunakan jamban memenuhi syarat dan 15 orang 30,0 menggunakan jamban yang tidak memenuhi syarat. 4.2.4. Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Berdasarkan hasil wawancara tentang Kejadian Diare Pada Balita maka tingkat Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat tabel 4.9. berikut ini: Tabel 4.9. Tingkat Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 No. Kejadian Diare Pada Balita Jumlah 1. Diare 9 18,0 2. Tidak Diare 41 82,0 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.9 diatas tentang kejadian diare pada balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan yang paling banyak berada pada kategori Universitas Sumatera Utara Tidak diare yaitu sebanyak 41 orang 82,0 dan yang paling sedikit pada kategori diare sebanyak 9 orang 18,0. 4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Hubungan Karakteristik dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 4.3.1.1.Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Pendidikan Kejadian Diare Pada Balita p Diare Tidak Diare Jumlah Rendah 7 58,3 5 41,7 12 100,0 Tinggi 2 5,3 36 94,7 38 100,0 0,001 Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0 PR CI=95 = 11,083 2,65-46,37 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa dari 12 responden dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 7 orang 58,3 dengan kejadian diare pada balita dan 5 orang 41,7 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 38 responden dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 2 orang 5,3 dengan kejadian diare pada balita dan 36 orang 94,7 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,001; PR=11,08 dengan CI 95 [2,65, 46,37] menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan rendah memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 11 kali lebih besar Universitas Sumatera Utara dibandingkan responden dengan pendidikan tinggi. Untuk selang kepercayaannya didapat [2,65, 46,37] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan pendidikan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 . 4.3.1.2.Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Hubungan Pekerjaan dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Pekerjaan Kejadian Diare Pada Balita P Diare Tidak Diare Jumlah Tidak bekerja 7 38,9 11 61,1 18 100,0 Bekerja 2 6,3 30 93,8 32 100,0 0,004 Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0 PR CI=95 = 6,22 1,44-26,83 Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa dari 18 responden yang tidak bekerja sebanyak 7 orang 38,9 dengan kejadian diare pada balita dan 11 orang 61,1 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 32 responden yang bekerja sebanyak 2 orang 6,3 dengan kejadian diare pada balita dan 30 orang 93,8 dengan tidak ada kejadian pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian diare pada balita p=0,004;PR=6,22 dengan CI 95 [1,44,26,83] menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 6 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang bekerja. Untuk selang Universitas Sumatera Utara kepercayaannya didapat [1,44,26,83] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan pekerjaan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 . 4.3.1.3.Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Hubungan Penghasilan dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12. Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Penghasilan Kejadian Diare Pada Balita p Diare Tidak Diare Jumlah UMR 5 50,0 5 50,0 10 100,0 UMR 4 10,0 36 90,0 40 100,0 0,003 Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0 PR CI=95 = 5,00 1,64-15,28 Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa dari 10 responden dengan penghasilan dibawah UMR sebanyak 5 orang 50,0 dengan kejadian diare pada balita dan 5 orang 50,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 40 responden dengan penghasilan diatas UMR sebanyak 4 orang 10,0 dengan kejadian diare pada balita dan 30 orang 90,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,003;PR=5,00 dengan CI 95 [1,64,15,28] menunjukkan bahwa responden dengan penghasilan dibawah UMR memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 5 kali lebih besar Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan responden dengan penghasilan di atas UMR. Untuk selang kepercayaannya didapat [1,64,15,28] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan penghasilan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 . 4.3.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Personal Hygiene Kejadian Diare Pada Balita p Diare Tidak Diare Jumlah Buruk 9 75,0 3 25,0 12 100,0 Baik 0,0 38 100,0 38 100,0 0,001 Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0 PR CI=95 = 0,25 0,09-0,67 Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa. Sedangkan dari 12 responden personal hygiene buruk sebanyak 9 orang 75,0 dengan kejadian diare pada balita dan sebanyak 3 orang 25,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 38 responden dengan personal hygiene baik tidak ada 0,0 dengan kejadian diare pada balita dan sebanyak 38 orang 100,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher ’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,001;PR=0,25 dengan CI 95 [0,09,0,67] menunjukkan bahwa responden dengan personal hygiene baik memiliki peluang lebih kecil kejadian diare pada balitanya 0,25 kali lebih kecil dibandingkan dengan responden dengan personal hygiene Universitas Sumatera Utara buruk. Untuk selang kepercayaannya didapat [0,09,0,67] dimana pada selang kepercayaan nilai relative risk 1 sehingga menunjukan personal hygiene adalah sebagai factor risiko kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 . 4.3.3. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 Kondisi Sanitasi Jamban Kejadian Diare Pada Balita p Diare Tidak Diare Jumlah Tidak Memenuhi Syarat 8 53,3 7 46,7 15 100,0 Memenuhi Syarat 1 2,9 34 97,1 35 100,0 0,001 Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0 PR CI=95 = 18,67 2,55-136,41 Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa dari 8 responden dengan tingkat kondisi sanitasi jamban tidak memenuhi syarat sebanyak 8 orang 53,3 dengan kejadian diare pada balita dan 7 orang 46,7 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 35 responden dengan tingkat kondisi sanitasi jamban memenuhi syarat sebanyak 1 orang 2,9 dengan kejadian diare pada balita dan 34 orang 97,1 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,001;PR=16,67 dengan CI 95 [2,55,136,41]. Menunjukkan bahwa responden dengan kondisi sanitasi jamban tidak memenuhi Universitas Sumatera Utara syarat memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 17 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan kondisi sanitasi jamban memenuhi syarat. Untuk selang kepercayaannya didapat [2,55,136,41] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan kondisi sanitasi jamban responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 . Universitas Sumatera Utara 75

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare dan Kondisi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2011

1 32 98

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANG SAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014.

0 0 1

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 15

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 10

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 39

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 4

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 38