Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden
4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi, pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan perbulan. Distribusi frekuensi
berdasarkan karakteristik responden disajikan dalam tabel 4.4. berikut ini:
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
No. Pendidikan Responden
Jumlah
1. Rendah
12 24,0
2. Tinggi
38 76,0
Jumlah 50
100 No
Pekerjaan Responden Jumlah
1. Tidak Bekerja
18 36,0
2. Bekerja
32 64,0
Jumlah 50
100 No
Penghasilan Responden Jumlah
1. UMR
10 20,0
2. UMR
40 80,0
Jumlah 50
100
Berdasarkan tabel 4.4. tentang karakteristik responden diperoleh bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan responden yang paling banyak yaitu
dengan pendidikan tinggi Tamat SMA, AkademiPerguruan Tinggi yaitu sebanyak 38 orang 76,0 dan yang paling sedikit yaitu pendidikan rendah SD, SMP, Tidak
tamat SMA sebanyak 12 orang 24,0. Berdasarkan jenis pekerjaan responden yang paling banyak bekerja PNS, Wiraswasta, Pedagang yaitu 32 orang 64,0,0
dan yang paling sedikit tidak bekerja IRT yaitu 18 orang 36,0. Kemudian berdasarkan penghasilan responden yang paling banyak dengan tingkat penghasilan
diatas UMR Rp. 1.500.000 yaitu 40 orang 80,0 dan yang paling sedikit
Universitas Sumatera Utara
dengan tingkat penghasilan dibawah UMR Rp. 1.500.000 sebanyak 10 orang 20,0
4.2.2. Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner maka personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan
Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.5.berikut ini:
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
No Item Pernyataan
Selalu Kadang-Kadang
Tidak n
n n
1 Untuk keluarga ibu selalau
menyediakan air bersih 45
90,0 5
10,0 0,0
2 Untuk keluarga ibu selalu
menyediakan air minum yang sudah dimasak
44 88,0
6 12,0
0,0
3 Ibu selalu mencuci tangan
sebelum memberi makan pada anak
39 78,0
11 22,0
0,0 4
Ibu selalu mencuci tangan setelah Buang Air Besar
33 66,0
17 34,0
0,0 5
Ibu mencuci tangan setelah menceboki bayi
33 66,0
11 22,0
0,0 6
Ibu selalu mencuci tangan balita sebelum balita makan
dengan tangan sendiri 32
64,0 18
36,0 0,0
7 Ibu mencuci tangan ibu dan
balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir
16 32,0
26 52,0
8 16,0
8 Ibu mencuci tangan memakai
sabun 23
46,0 21
42,0 6
12,0
9 Jika tangan ibu kotor setelah
bekerja, sedangkan anak ibu menangis
meminta ASI
ataupun susu formula, apakah ibu segera mencuci tangan
14 28,0
30 60,0
6 12,0
10 Ibu mengajarkan anak ibu
mencuci tangan
sebelum 14
28,0 16
32,0 20
40,0
Universitas Sumatera Utara
makan 11
Ibu memotong kuku ibu dan balita secara teratur
0,0 44
88,0 6
12,0
12 Ibu memberikan makanan
yang bergizi
untuk meningkatkan
daya tahan
tubuh antibody
terhadap penyakit
50 100,0
0,0 0,0
13 Ibu dan keluarga membuang
sampah pada tempat yang seharusmya
15 30,0
35 70,0
0,0
14 Ibu
dan keluarga
menggunakan jamban yang sehat
46 92,0
4 8,0
0,0 15
Ibu membuang kotoran bayi tidak di sembarang tempat
45 90,0
5 10,0
0,0
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 berdasarkan pertanyaan
Untuk keluarga ibu selalau menyediakan air bersih yang paling banyak yaitu 45 orang 90,0 menjawab selalu, Untuk keluarga ibu selalu menyediakan air minum yang
sudah dimasak yang paling banyak yaitu 44 orang 88,0 menjawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberi makan pada anak yang paling banyak yaitu
39 orang 78,0 mejawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan setelah Buang Air Besar yang paling banyak yaitu 33 orang 66,0 menjawab selalu, Ibu mencuci tangan
setelah menceboki bayi yang paling banyak yaitu 33 orang 66,0 menjawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan balita sebelum balita makan dengan tangan sendiri yang
paling banyak yaitu 32 orang 64,0 menjawab selalu, Ibu mencuci tangan ibu dan balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir yang paling banyak yaitu 26
52,0 menjawab kadang-kadang, Ibu mencuci tangan memakai sabun yang paling
Universitas Sumatera Utara
banyak yaitu 23 orang 46,0 menjawab selalu, Jika tangan ibu kotor setelah bekerja, sedangkan anak ibu menangis meminta ASI ataupun susu formula, apakah
ibu segera mencuci tangan yang paling banyak yaitu 30 orang 60,0 menjawab kadang-kadang, Ibu mengajarkan anak ibu mencuci tangan sebelum makan yang
paling banyak yaitu 20 orang 40,0 menjawab tidak, Ibu memotong kuku ibu dan balita secara teratur yang paling banyak yaitu 44 orang 88,0 menjawab kadang-
kadang, Ibu memberikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh antibody terhadap penyakit yang paling banyak yaitu 50 orang 100,0
menjawab selalu, Ibu dan keluarga membuang sampah pada tempat yang seharusmya yang paling banyak yaitu 35 orang 70,0 menjawab kadang-kadang, Ibu dan
keluarga menggunakan jamban yang sehat yang paling banyak yaitu 46 orang 92,0 menjawab kadang-kadang dan Ibu membuang kotoran bayi tidak di
sembarang tempat yang paling banyak yaitu 45 90,0 menjawab selalu. Penilaian terhadap personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dilakukan berdasarkan
perhitungan total skor personal hygiene responden. Tingkat personal hygiene selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu pengetahuan baik, dan buruk.
Tingkat personal hygiene responden Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
No. Tingkat Personal Hygiene
Jumlah
1. Buruk
12 24,0
2. Baik
38 76,0
Jumlah 50
100
Berdasarkan tabel 4.6. diperoleh bahwa sebagian besar personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan berada pada kategori
baik yaitu 38 orang 76,0 dan pada ketegori buruk sebanyak 12 orang 24,0.
4.2.3. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
Berdasarkan hasil pemeriksaan jamban dengan menggunakan lembar inspeksi
sanitasi jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat tabel 4.7. berikut ini:
Tabel 4.7. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
No Item Pernyataan
Ya Tidak
n n
1 Tidak mencemari sumber air minum,
letak lubang penampung berjarak 10- 15 meter dari sumber air minum
50 100,0
0,0
2 Tidak berbau dan tinja tidak dapat
dijamah oleh serangga maupun tikus 50
100,0 0,0
3 Cukup luas dan landaimiring ke arah
lubang jongkok
sehingga tidak
mencemari tanah di sekitarnya 50
100,0 0,0
4 Mudah
dibersihkan dan
aman penggunannya.
38 76,0
12 24,0
5 Dilengkapi
dinding dan
atap pelindung, dinding kedap air dan
berwarna. 38
760,0 12
24,0
Universitas Sumatera Utara
6 Cukup penerangan
41 82,0
9 18,0
7 Lantai kedap air
41 82,0
9 18,0
8 Ventilasi cukup baik
40 80,0
10 20,0
9 Tersedia air dan alat pembersih.
50 100,0
0,0
Berdasarkan tabel 4.7 hasil penilaian dengan menggunakan lembar inspeksi sanitasi jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
berdasarkan pernyataan Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum 100,0 dengan jawaban ya, Tidak berbau dan
tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus 100,0 dengan jawaban ya, Cukup luas dan landaimiring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya
100,0 dengan jawaban ya, Mudah dibersihkan dan aman penggunannya sebagian besar yaitu 76,0 dengan jawaban ya, Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air
dan berwarna sebagian besar yaitu 76,0 dengan jawaban ya, Cukup penerangan sebagian besar yaitu 82,0 dengan jawaban ya, Lantai kedap air sebagian besar yaitu 82,0 dengan
jawaban ya, Ventilasi cukup baik sebagian besar yaitu 80,0 dengan jawaban ya dan Tersedia air dan alat pembersih 100,0 dengan jawaban ya.
Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari penilaian tentang
kondisi jamban berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari penilaian tentang
Kondisi Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Asahan Tahun 2014 selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu
memenuhi syarat kesehatan dan tidak memenuhi syarat kesehatan. Tingkat Kondisi
Universitas Sumatera Utara
Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kondisi Sanitasi Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Asahan Tahun 2014
No. Tingkat Kondisi Sanitasi Jamban
Jumlah
1. Tidak Memenuhi Sayat Kesehatan
15 30,0
2. Memenuhi Syarat Kesehatan
35 70,0
Jumlah 50
100
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa berdasarkan tingkat kondisi jamban yang digunakan oleh responden paling banyak yaitu 35 orang 70,0 yang menggunakan
jamban memenuhi syarat dan 15 orang 30,0 menggunakan jamban yang tidak memenuhi syarat.
4.2.4. Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
Berdasarkan hasil wawancara tentang Kejadian Diare Pada Balita maka tingkat Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Asahan Tahun 2014 dapat dilihat tabel 4.9. berikut ini:
Tabel 4.9. Tingkat Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
No. Kejadian Diare Pada Balita
Jumlah
1. Diare
9 18,0
2. Tidak Diare
41 82,0
Jumlah 50
100
Berdasarkan tabel 4.9 diatas tentang kejadian diare pada balita Desa Sei Dua Hulu
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan yang paling banyak berada pada kategori
Universitas Sumatera Utara
Tidak diare yaitu sebanyak 41 orang 82,0 dan yang paling sedikit pada kategori diare
sebanyak 9 orang 18,0.
4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Hubungan Karakteristik dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei
Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 4.3.1.1.Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua
Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut ini:
Tabel 4.10. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
Pendidikan Kejadian Diare Pada Balita
p Diare
Tidak Diare Jumlah
Rendah 7
58,3 5
41,7 12
100,0 Tinggi
2 5,3
36 94,7
38 100,0
0,001 Jumlah
9 18,0
41 82,0
50 100,0
PR CI=95 = 11,083 2,65-46,37
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa dari 12 responden dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 7 orang 58,3 dengan kejadian diare pada balita dan 5
orang 41,7 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 38 responden dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 2 orang 5,3 dengan
kejadian diare pada balita dan 36 orang 94,7 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji
Fisher’s Exact dibuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,001;
PR=11,08 dengan CI 95 [2,65, 46,37] menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan rendah memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 11 kali lebih besar
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan responden dengan pendidikan tinggi. Untuk selang kepercayaannya didapat [2,65, 46,37] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai
relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan pendidikan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 .
4.3.1.2.Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
Hubungan Pekerjaan dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel
4.11 berikut ini:
Tabel 4.11. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun
2014
Pekerjaan Kejadian Diare Pada Balita
P Diare
Tidak Diare Jumlah
Tidak bekerja 7
38,9 11
61,1 18
100,0
Bekerja 2
6,3 30
93,8 32
100,0 0,004 Jumlah
9 18,0
41 82,0
50 100,0
PR CI=95 = 6,22 1,44-26,83
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa dari 18 responden yang tidak bekerja sebanyak 7 orang 38,9 dengan kejadian diare pada balita dan 11 orang 61,1
dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 32 responden yang bekerja sebanyak 2 orang 6,3 dengan kejadian diare pada balita dan 30 orang
93,8 dengan tidak ada kejadian pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s
Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian diare pada balita p=0,004;PR=6,22 dengan CI 95 [1,44,26,83] menunjukkan
bahwa responden yang tidak bekerja memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 6 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang bekerja. Untuk selang
Universitas Sumatera Utara
kepercayaannya didapat [1,44,26,83] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan pekerjaan
responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 .
4.3.1.3.Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014
Hubungan Penghasilan dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12. Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan
Tahun 2014
Penghasilan Kejadian Diare Pada Balita
p Diare
Tidak Diare Jumlah
UMR 5
50,0 5
50,0 10
100,0 UMR
4 10,0
36 90,0
40 100,0 0,003
Jumlah 9
18,0 41
82,0 50
100,0 PR CI=95 = 5,00 1,64-15,28
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa dari 10 responden dengan penghasilan dibawah UMR sebanyak 5 orang 50,0 dengan kejadian diare pada
balita dan 5 orang 50,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 40 responden dengan penghasilan diatas UMR sebanyak 4 orang 10,0 dengan
kejadian diare pada balita dan 30 orang 90,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji
Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,003;PR=5,00
dengan CI 95 [1,64,15,28] menunjukkan bahwa responden dengan penghasilan dibawah UMR memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 5 kali lebih besar
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan responden dengan penghasilan di atas UMR. Untuk selang kepercayaannya didapat [1,64,15,28] dimana pada selang kepercayaan tidak
mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan penghasilan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 .
4.3.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun
2014
Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel
4.13 berikut ini:
Tabel 4.13. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan
Tahun 2014
Personal Hygiene
Kejadian Diare Pada Balita p
Diare Tidak Diare
Jumlah
Buruk 9
75,0 3
25,0 12
100,0 Baik
0,0 38
100,0 38
100,0 0,001
Jumlah 9
18,0 41
82,0 50
100,0 PR CI=95 = 0,25 0,09-0,67
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa. Sedangkan dari 12 responden personal hygiene buruk sebanyak 9 orang 75,0 dengan kejadian diare pada balita dan sebanyak 3
orang 25,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 38 responden dengan personal hygiene baik tidak ada 0,0 dengan kejadian diare pada balita dan
sebanyak 38 orang 100,0 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher
’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,001;PR=0,25 dengan CI 95 [0,09,0,67] menunjukkan
bahwa responden dengan personal hygiene baik memiliki peluang lebih kecil kejadian diare pada balitanya 0,25 kali lebih kecil dibandingkan dengan responden dengan personal hygiene
Universitas Sumatera Utara
buruk. Untuk selang kepercayaannya didapat [0,09,0,67] dimana pada selang kepercayaan nilai relative risk 1 sehingga menunjukan personal hygiene adalah sebagai factor risiko
kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 .
4.3.3. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan
Tahun 2014 Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan kejadian Diare Pada Balita di
Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14.
Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Asahan Tahun 2014
Kondisi Sanitasi Jamban
Kejadian Diare Pada Balita p
Diare Tidak
Diare Jumlah
Tidak Memenuhi Syarat
8 53,3
7 46,7
15 100,0
Memenuhi Syarat 1 2,9
34 97,1
35 100,0 0,001
Jumlah 9
18,0 41
82,0 50
100,0
PR CI=95 = 18,67 2,55-136,41
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa dari 8 responden dengan tingkat kondisi sanitasi jamban tidak memenuhi syarat sebanyak 8 orang 53,3 dengan
kejadian diare pada balita dan 7 orang 46,7 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 35 responden dengan tingkat kondisi sanitasi jamban
memenuhi syarat sebanyak 1 orang 2,9 dengan kejadian diare pada balita dan 34 orang 97,1 dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji
Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,001;PR=16,67 dengan CI 95 [2,55,136,41].
Menunjukkan bahwa responden dengan kondisi sanitasi jamban tidak memenuhi
Universitas Sumatera Utara
syarat memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 17 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan kondisi sanitasi jamban memenuhi syarat.
Untuk selang kepercayaannya didapat [2,55,136,41] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya
hubungan kondisi sanitasi jamban responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 .
Universitas Sumatera Utara
75