Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita

yang menunjukkan ada pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian diare pada balita dengan nilai p = 0,001. Hal ini mungkin karena karakteristik responden disuatu daerah dengan daerah lain berbeda-beda, sehingga pemahaman terhadap diare dan penanganannya pun juga berbeda.

5.2.2. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,004. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Wulandari 2009 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada balita di Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Sragen dengan nilai p = 0,623. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian Pitono, etal, 2006, yang menunjukkan tidak ada hubungan status pekerjaan ibu dengan lamanya diare yang dialami balita dengan nilai p 0,05. Pada hasil penelitian Mansyah 2005, juga menunjukkan faktor status ibu bekerja atau tidak bekerja tidak memiliki hubungan dengan kejadian diare pada balita. Hal ini mungkin disebabkan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empatwalaupun ibu-ibu banyak yang bekerja tetapi pekerjaan tersebut adalah sebagai petani dan pedagang. Sehingga walaupun bekerja ibu-ibu juga masih memiliki waktu untuk mengasuh balita mereka, karena jenis pekerjaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama untuk meninggalkan balita dirumah. Menurut Adisasmito 2007 dari penelitian yang menghubungkan aspek status kerja ibu dengan kejadian diare menunjukkan hanya satu penelitian yang menunjukkan hasil yang signifikan dalam menyebabkan penyakit diare pada bayi. Universitas Sumatera Utara Sedangkan tiga penelitian lainnya menunjukkan bahwa status ibu bekerja bukan merupakan faktor risiko yang signifikan dalam menyebabkan penyakit diare pada bayi dan balita.

5.2.3. Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita p=0,003. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan yang tinggi berpengaruh positif terhadap kesehatan balita dengan tidak adanya kejadian diare pada balita tersebut. Bila dihubungkan dengan penelitian Yanti E 2001 di Padang Bolak Julu yang menemukan kejadian diare lebih tinggi pada ibu dengan pendapatan kepala keluarga rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat hubungan antara penghasilan dengan kejadian diare pada balita. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Tjitra 1994 di Indonesia yang melakukan analisis terhadap data Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 1986 menemukan pengaruh tingkat pendapatan dengan kejadian diare pada balita dan menemukan tingkat risiko balita terkena diare 1,39-1,7 kali lebih besar pada balita dengan status gizi buruk daripada balita dengan status gizi baik. Ada hubungan antara penghasilan keluarga dengan kejadian diare dimana kejadian diare lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak ada kejadian diare dikarenakan penghasilan keluarga di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga dan keluarga pun sudah dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sudah ada. Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare dan Kondisi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2011

1 32 98

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANG SAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014.

0 0 1

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 15

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 10

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 39

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 4

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 38