33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka penelitian ini tergolong dalam penelitian kausatif causative. Penelitian kausatif merupakan penelitian
yang menggunakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dengan menguji hubungan antara variabel independen X
dengan variabel dependen Y. Penelitian kausatif bertujuan seberapa besar pengaruh yang dimiliki antara variabel bebas dengan variabel terikatnya.
Dalam penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan pengaruh dari partisipasi penyusunan anggaran
�
1
terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Y dengan variabel moderasi sebagai variabel yang memperlemah atau
memperkuat pengaruh variabel �
1
dengan variabel Y, yaitu komitmen organisasi �
2
dan budaya organisasi �
3
.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SKPD Pemerintahan Kabupaten Karo, dengan menyebar secara langsung kuesioner kepada pejabat daerah di dalamnya.Waktu
penelitian yang dilakukan adalah tahun 2015
3.3. Definisi Operasional Variabel
Untuk menjaga kesalahpahaman dan untuk menjaga persepsi, maka perlu dikemukakan definisi operasional variabel penelitian ini sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
34
3.3.1 Variabel Dependen Y
Variabel terikat Dependent Variabel adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Pengamatan akan dapat menerangkan
atau mendeteksikan variabel dalam variabel terikat beserta perubahannya yang akan terjadi kemudian. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja aparat
pemerintah daerah Y. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Prawirosentono, 1999. Kinerja aparat pemerintah daerah akan dinilai baik jika
setiap aparatur daerah mampu menyalurkan ide dan ikut mengambil bagian serta berperan aktif dalam pekerjaan atau bidang yang dikerjakan. Semakin baik
rewardyang dijanjikan oleh organisasi tersebut maka dipstikan akan semakin baik juga kinerja yang akan dilakukan.
Untuk mengukur variabel kinerja aparat pemerintah daerah,kuesioner yang digunakan dikembangkan oleh Tsui, Anne S., Jone L. Pearce dan Lyman W.
Porter 1997, “Alternative Approaches to the Employee Organization Relationship: Does Investment in Employee Pay Off?”, Academy of Management
Journal, Vol.40. No.5,1089-1121. Kuesioner ini menggunakan skala tujuh poin, skor terendah
1menunjukkan rendahnya kinerja aparat pemerintah daerah dan skor tinggi 7menunjukkan tingginya kinerja aparat pemerintah daerah.
Universitas Sumatera Utara
35
3.3.2 Variabel Independen
�
�
Variabel bebas Independent Variabel adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan pada variabel terikat dan mempunyai pengaruh positif
ataupun negatif bagi variabel terikat nantinya.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah partisipasi penyusunan anggaran
�
1
. Partisipasi anggaran adalah proses dimana pembuat anggaran ikut
terlibat dan mempunyai pengaruh untuk menentukan besarnya anggaran Ihyaul, 2009. Partisipasi anggaran sangat menguntungkan bagi organisasi karena dapat
terjadinya pertukaran informasi secara efektif.Besarnya anggaran yang disetujui merupakan hasil dari keahlian pengetahuan pembuat anggaran.
Untuk mengukur variabel partisipasi anggaran dalampenelitian ini menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Milani 1975yang dibagi
menjadi 6intrumen. 1.
Seberapa besar keterlibatan para manajer dalam proses penyusunananggaran. 2.
Tingkat kelogisan alasan atasan untuk merevisi usulan anggaran yangdibuat manajer.
3. Intensitas manajer mengajak diskusi tentang anggaran.
4. Besarnya pengaruh manajer dalam anggaran.
5. Seberapa besar manajer mempunyai kontribusi penting terhadapanggaran.
6. Frekuensi atasan meminta pendapat manajer dalam penyusunananggaran.
Pengukuran variabel partisipasi penyusunan anggaran diukur dengan menggunakan skala ordinal antara 1 sampai dengan 7.Skor terendah 1 dari
jawaban responden menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi penyusunan
Universitas Sumatera Utara
36 anggaran dan skor tinggi 7 menunjukkan tingginya tingkat partisipasi
penyusunan anggaran.
3.3.3 Variabel Moderasi
Variabel moderasi Moderating Variabel adalah variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada variabel terikat dan variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel moderasi yaitu: 1.
Komitmen Organisasi �
2
Komitmen organisasi adalah dorongan yang tercipta dari dalam individuuntuk berbuat sesuatu untuk dapat meningkatkan keberhasilan organisasi
sesuaidengan tujuan dengan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkandengan kepentingan individu.Mowday 1979 mendefinisikan
tiga aspek komitmen organisasi antara lain : a.
Affective commitment, komitmen yang berkaitan dengan adanya keinginanuntuk terikat pada organisasi. Seseorang ingin berada dalam
suatuorganisasi karena keinginan yang timbul dari diri sendiri. Dengan dimensisense of belonging, emotional attached, personal meaning.
b. Continuance commitment, komitmen yang timbul karena adanyakebutuhan
rasional. Komitmen ini muncul atas dasar untung rugi,dipertimbangkan hal apa yang harus dikorbankan bila akan menetapdidalam suatu organisasi,
dengan dimensi pilihan lain, benefit, biaya. c.
Normative Commitment, komitmen yang bersumber padanorma yang adadalam diri individu, yang berisi keyakinan individu akan tanggung
Universitas Sumatera Utara
37 jawabterhadap organisasi, dirinya merasa harus bertahan karena alasan
loyalitas. Mowday 1979 mengukur variabel komitmenorganisasi dengan cara
membaginya ke dalam 8 instrumen yaitu: usaha kerasuntuk menyukseskan organisasi, kebanggaan bekerja pada organisasi tersebut,kesediaan menerima
tugas demi organisasi, kesamaan nilai individu dengan nilaiorganisasi, kebanggaan menjadi bagian dari organisasi, organisasi merupakaninspirasi
untuk melaksanakan tugas, anggapan bahwa organisasinya adalahorganisasi yang terbaik, perhatian terhadap nasib organisasi.
Variabel komitmen organisasi tersebut di atas diukur denganmenggunakan skala ordinal antara 1 sampai dengan 7. Skor terendah
1 darijawaban responden yang menunjukkan rendahnya komitmen organisasi yang ada,sebaliknya skor tinggi 7 menunjukkan tingginya komitmen
organisasi yang ada. 2.
Budaya Organisasi �
3
Budaya organisasi menurut Hofstede 1990 adalahnilai-nilai dan keyakinan belief yang dimiliki oleh anggota organisasi, yangdimanifestasikan dalam
bentuk norma-norma perilaku para individu ataukelompok organisasi yang bersangkutan pendekatan dimensi praktik. Robbins 1998 mengemukakan
bahwa terdapat7 karakteristik yang dapat digunakan untuk memahami hakikat dari budayaorganisasi, antara lain yaitu:
a. Inovasi dan pengambilan keputusan innovation and risk taking,dengan
dimensi: a. memiliki inovatif; b. keberanian mengambil resiko.
Universitas Sumatera Utara
38 b.
Perhatian pada rincian attention to detail, dengan dimensi: a. Jobdescription yang jelas; b. prosedur yang digunakan.
c. Orientasi pada hasil outcome orientation, dengan dimensi: a. tujuanyang
ditetapkan; b. hasil yang dicapai. d.
Orientasi pada orang people orientation, dengan dimensi: a.pelayanan kepada orang; b. perhatian kepada orang.
e. Orientasi pada tim team orientation, dengan dimensi: a. pelayananpada
tim; b. perhatian pada tim. f.
Agresivitas aggressiveness, dengan dimensi: a. memiliki sifat agresif;b. memiliki sifat kompetitif.
g. Kemantapan stability, dengan dimensi: a. mempertahankankestabilan
kerja; b. perbandingan pertumbuhan kestabilan kerja. Pengukuran variabel budaya organisasi dilakukan dengan menggunakanskala
ordinal antara 1 sampai dengan 7. Instrument yang digunakan Kuesioner ini dikembangkan dari hasil riset Hofstede, Geert, Michael Harris Bond dan
Chung-Leung Luk, 1993, “Individual Perception of Organizational Cultures: A Methodological Treatise on Level Of Analysis”, Organization Studies, 144,
483-503.Skor terendah 1 menunjukkanrendahnya budaya orgainsasi dan skor tinggi 7 menunjukkan tingginya budayaorganisasi.
Tabel 3.1.Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel
Dimensi Indikator
Skala Pengukuran
Data
Universitas Sumatera Utara
39 Partisipasi
Penyusunan Anggaran
X1 1.penentuan
Besarnya anggaran
2.penetapan sasaran
Anggaran A.seberapa besar
Keterlibatan para Manajer dalam proses
Penyusunan anggaran B.tingkat kelogisan
Alasan atasan untuk Merevisi usulan
Anggaran yang dibuat Manajer
C.intensitas manajer Mengajak diskusi
Tentang anggaran D.besarnya pengaruh
Manajer dalam Anggaran
E.seberapa besar Manajer mempunyai
Kontribusi penting Terhadap anggaran
F.frekuensi atasan Meminta pendapat
Manajer dalam Penyusunan anggaran.
Skala ordinal 1-7
Kinerja Aparat
Y 1.Quality of
work kualitas kerja
2.Quantity of work
kuantitas hasil Kerja
3.Dependability kepatuhan
terhadap Instruksi
4.Attide sikap Positif pegawai
A.pencapaian target Kinerja kegiatan pada
Suatu program B.ketepatan dan
Kesesuaian hasil C.tingkat pencapaian
Program D.dampak hasil
Kegiatan terhadap Kehidupan
Masyarakat E.kesesuaian realisasi
Anggaran dengan Anggaran
Skala Ordinal 1-7
Universitas Sumatera Utara
40 F.pencapaian efisiensi
Operasional G. Perilaku pegawai
Komitmen Organisasi
X2 1.affective
2.continuance 3.normative
A.usaha keras untuk Menyukseskan
Organisasi B.kebanggaan bekerja
Pada organisasi Tersebut
C.kesediaan menerima Tugas demi organisasi
D.kesamaan nilai Individu dengan nilai
Organisasi E.kebanggaan menjadi
Bagian dari organisasi F.organisasi merupakan
Inspirasi untuk Skala ordinal
1-7 Melaksanakan tugas
G.anggapan bahwa Organisasinya adalah
Organisasi yang Terbaik
H.perhatian terhadap Nasib organisasi.
Skala ordinal 1-7
Budaya Organisasi
X3 1.a.memiliki
inovatif B.keberanian
Mengambil resiko
2.a.job description
Yang jelas B.prosedur yang
1. Inovasi dan Pengambilan
Keputusan 2. Perhatian pada
Rincian 3. Orientasi pada hasil
4. Orientasi pada orang Skala ordinal
1-7
Universitas Sumatera Utara
41 Digunakan
3.a.tujuan yang Ditetapkan
B. Hasil yang Dicapai
4.a.pelayanan kepada
Orang B.perhatian
kepada Orang
5.a.pelayanan pada
Tim B.perhatian pada
tim 6.a.memiliki
sifat Agresif
B.memiliki sifat Kompetitif
7.a.mempertahan kan
Kestabilan kerja B.perbandingan
Pertumbuhan Kestabilan kerja
5. Orientasi pada tim 6. Agresivitas
7. Kemantapan
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKPD di Pemerintahan Kabupaten Karo. Pemerintah Daerah Kabupaten Karo menjadi tempat penelitian karena merupakan salah satu PemerintahDaerah yang
melaksanakan kewenangan Pemerintah pada KabupatenKota, sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
42 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
danPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007.
3.4.2. Sampel Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive
sample.Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerjadi lingkungan Pemerintah Kabupaten Karo yang menjabat
sebagaiSekretarissetingkat Sekretaris SKPD, Kepala Bidangsetingkat Kepala Bidang,dan Kepala Seksisetingkat Kepala Seksi yang bertugas di sekretaris
daerah,dinas-dinas, kantor, badan, dan lembaga teknis daerah. Alasan pemilihan sampeltersebut adalah pegawai yang menjabat posisi tersebut ikut serta
dalampenyusunan anggaran sehingga dapat memberikan informasi kepada peneliti,tentang sejauh mana SKPD ikut serta dalam partisipasi anggaran
PemerintahDaerah Kabupaten Karo secara keseluruhan dengan melakukan pengujian terhadap dua faktor yaitu: komitmen organisasi dan budaya organisasi,
dalam partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatpemerintah. Berikut ini adalah daftar seluruh SKPD Kabupaten Karo Tahun 2015.
Tabel 3.2. SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARO TAHUN 2015
NO. UNIT KERJA
1. SEKRETARIAT DAERAH
2. SEKRETARIAT DPRD
3. BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN PELATIHAN
4. BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK PERLINDUNGAN
MASYARAKAT 5.
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMERINTAHAN DESA
6. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KELUARGA
BERENCANA
Universitas Sumatera Utara
43 7.
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN KEHUTANAN
8. BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH
9. BAGIAN BINA PROGRAM
10. BAGIAN HUKUM, ORGANISASI TATA LAKSANA
11. BAGIAN HUMAS PROTOKOL
12. BAGIAN PEMERINTAHAN DESA KELURAHAN
13. BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM OTONOMI DAERAH
14. BAGIAN PEREKONOMIAN
15. BAGIAN SOSIAL KESEJAHTERAAN RAKYAT
16. BAGIAN TATA USAHA
17. BAGIAN UMUM PERLENGKAPAN
18. INSPEKTORAT KABUPATEN
19. KANTOR KEARSIPAN, PERPUSTAKAAN DOKUMENTASI
20. KANTOR KETAHANAN PANGAN
21. KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
22. KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
23. KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
24. AKADEMI KEBIDANAN
25. RUMAH SAKIT UMUM
26. DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN
27. DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA
28. DINAS KEHUTANAN
29. DINAS KEPEMUDAAN OLAHRAGA
30. DINAS KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL
31. DINAS KESEHATAN
32. DINAS KOMUNIKASI, INFORMASI PDE
33. DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
34. DINAS PEKERJAAN UMUM
35. DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN ASSET
DAERAH 36.
DINAS PENDIDIKAN 37.
DINAS PERHUBUNGAN 38.
DINAS PERTAMBANGAN ENERGI 39.
DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN 40.
DINAS PETERNAKAN PERIKANAN 41.
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA 3.5.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer, yaituberupa kuisioner dan sebagian dilakukan juga wawancara secara langsung.
Dataprimer diperoleh secara langsung dari responden yang menjabat
Universitas Sumatera Utara
44 sebagaiSekretarissetingkat Sekretaris SKPD, Kepala Bidangsetingkat Kepala
Bidang,dan Kepala Seksisetingkat Kepala Seksi yang bertugas di Sekretaris Daerah,dinas-dinas, kantor, badan, dan lembaga teknis daerah.
3.6. Metode Pengumpulan Data