Partisipasi Penyusunan Anggaran Tinjauan Pustaka

13 Sedangkan variabel budaya organisasi dan komitmen organisasi menjadi faktor penentunya.Jika budaya organisasi dan komitmen organisasi semakin baik, maka secara otomatis semakin tinggi pula kemungkinan tercapainya tujuan.

2.1.5. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Anggaran adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial Mardiasmo 2002. Brownel 1986 mengemukakan bahwa partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh aparat pemerintah selama aktivitas penyusunan anggaran berlangsung. Partisipasi penyusunan anggaran dilakukan untuk tujuan perencanaan dan alokasi anggaran agar sesuai dengan keadaan yang terjadi. Partisipasi penyusunan anggaran juga dapat dijadikan sebagai alat kontrol kepada aparat pemerintahan daerah agar bertanggung jawab atas segala urusan dan partisipasi selama proses penyusunan anggaran berlangsung. Pada sektor publik partisipasi penyusunan anggaran ketika anggota eksekutif, legislatif dan masyarakat bekerjasama dalam penyusunan anggaran. Setiap unit SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah membuat usulan-usulan yang kemudian dilaporkan kepada Kepala Bidang, kemudian Kepala Bidang akan meneruskan setiap usulan tersebut kepada Kepala Daerah dan Kepala Daerah akan membahas setiap usulan tersebut dengan DPRD. Hasil dari pembahasan usulan- usulan tersebutlah yang akan ditetapkan Kepala Daerah sebagai anggaran sesuai dengan kebijakan yang berlaku di pemerintahan tersebut. Universitas Sumatera Utara 14 Keikutsertaan aparat pemerintahan daerah dalam proses penyusunan anggaran dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang anggaran sehingga dapat menjadi perpanjangan informasi antara pemerintah dengan masyarakat. Menurut Mardiasmo 2002 anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu sebagai alat perencanaan, alat pengendalian, alat kebijakan fiskal, alat politik, alat koordinasi dan komunikasi, alat penilaian kinerja, alat motivasi, dan alat menciptakan ruang publik. Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh penyelenggara pemerintahan. Pada dasarnya prinsip-prinsip dan mekanisme penganggaran relatif tidak berbeda anatara sektor swasta dengan sektor publik Henley et al., 1990 . Cherrington 1973 mengemukakan bahwa terdapat beberapa aspek padaanggaran yang meliputi perencanaan, koordinasi, implementasi, pengendalian,evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan, dan sebuah dasar pencapaian tujuandengan memberikan penghargaan. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan olehMardiasmo 2002. Menurut Mardiasmo 2002 ada empat siklus dalam anggaran. 1. Tahap Persiapan Anggaran Budget Preparation Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya masalah yang cukup kompleks dan Universitas Sumatera Utara 15 berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran. 2. Tahap Retifikasi Anggaran Budget Ratification Pada tahap ini pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skillnamun juga harus mempunyai political skill, salesman skill, dan coalition building yang memadai. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan- bantahan dari pihak legislatif. 3. Tahap Pelaksanaan Anggaran Budget Implementation Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang harus diperhatikan manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode berikutnya. Sistem akuntansi yang baik juga meliputi dibentuknya sistem pengendalian intern yang memadai. 4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran Budget Reporting and Evaluation Tahap terakhir dalam siklus anggaran ini terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap pelaporan dan evaluasi anggaran ini tidak akan menemui banyak masalah. Universitas Sumatera Utara 16 Menurut Siegel dan Marconi 1989partisipasi akan memungkinkan terjadinya perilaku disfungsional. Perilaku disfungsional dalam hal ini adalah perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang sedang berlaku, untuk menghindari adanya perilaku disfungsional maka aparat pemerintah diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran pada pemerintahan dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, Sekretaris SKPD, dan Kepala Bagian di Pemerintahan.

2.1.6. Kinerja Aparat Pemerintah Daerah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 4 12

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH KOTA LANGSA : BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 1 21

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH : BUDAYA Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel

0 1 19

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moder

0 1 16

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 1 14

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 2

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 8

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 23

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 3

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 30