TeoriHarapan Expentancy Theory Teori Jalur Tujuan Path Goal Theory

11 disampaikan kepada Kepala Daerah.Sebagai penyelenggara pemerintahan, aparat pemerintah memiliki tanggungjawab untuk memberikan pelayanan serta penyelenggaran sistem pemerintahanyang optimal karena penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan salahsatu bentuk akuntabilitastanggung jawab pemerintah terhadap publik. Akuntabilitas publik juga melekat pada fungsi pengendalian danpengawasan, artinya informasi yang disajikan terutama aspek pelaporan keuangankepada publik harus auditable atau dapat diaudit oleh baik aparat internal daneksternal pengawasan fungsional Badan Pemeriksa Keuangan BPK danInspektorat maupun auditor lainnya yang terkait.Sebaiknya akuntansipemerintahan sebagai penyedia informasi tidak hanya menyediakan informasiyang bersifat keuangan tetapi juga menyediakan informasi tentang penggunaansumberdaya oleh setiap entitas publik yang terkait untuk mewujudkan landasanfilosofi akuntansi pemerintahan non profit organization yang akuntabel dantransparan.

2.1.3. TeoriHarapan Expentancy Theory

Teori ini dikemukan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam melakukan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brownell dan Ines 1986, meneliti ketiga variabel yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kinerja pegawai Universitas Sumatera Utara 12 dan motivasi kerja. Dalam penelitian tersebut peneliti menduga bahwa dengan ikut berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran, maka akan meningkatkan motivasi para pegawai dalam melaksanakan kinerja. Sebagai penyelenggara pemerintahan, para aparat daerah perlu mendapatkan motivasi agar kinerja yang dilakukan dapat maksimal dangan cara ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.

2.1.4. Teori Jalur Tujuan Path Goal Theory

Teori jalur tujuan dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan kinerja bawahannya.Teori ini pertama kali diungkapkan oleh Evans 1970 dan House 1971.Teori ini didasarkan pada premis bahwa presepsi karyawan tentang harapan antara usaha dan kinerja sangat dipengaruhi oleh perilaku seorang pemimpin. Para pemimpin membantu bawahan terhadap pemenuhan akan penghargaan dengan memperjelas tujuan dan menghilangkan hambatan kinerja. Pemimpin melakukannya dengan memberikan informasi, dukungan dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan tugas. Dengan kata lain kepuasan atas kebutuhan mereka tergantung atas kinerja efektif, dan arahan, bimbingan, pelatihan, dan dukungan yang diperlukan. Menurut teori path-goal, efektifitas seorang pemimpin tergantung pada faktor kontingensi ketidakpastian lingkungan dan gaya kepemimpinan tertentu. Dengan menggunakan pendekatan teori path-goal kinerja pegawai yang baik dan maksimal akan menjadi tujuan dalam melakukan pelayan publik. Universitas Sumatera Utara 13 Sedangkan variabel budaya organisasi dan komitmen organisasi menjadi faktor penentunya.Jika budaya organisasi dan komitmen organisasi semakin baik, maka secara otomatis semakin tinggi pula kemungkinan tercapainya tujuan.

2.1.5. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 4 12

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH KOTA LANGSA : BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 1 21

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH : BUDAYA Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel

0 1 19

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moder

0 1 16

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 1 14

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 2

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 8

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 23

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 3

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah dengan Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten Karo

0 0 30