Lampiran 5. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol dan Etil Asetat Daun Pirdot
Lampiran 5.1 Perhitungan Peredaman Ekstrak Metanol Daun Pirdot
Peredaman = A
blanko −
A
sampel
A
blanko
x 100
`
1. Konsentrasi 20 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,146 0,991
x 100 = 85,267
2. Konsentrasi 40 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,134 0,991
x 100 = 86,478
3. Konsentrasi 60 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,125 0,991
x 100 = 87,386
4. Konsentrasi 80 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,116 0,991
x 100 = 88,294
Universitas Sumatera Utara
Peredaman radikal ekstrak metanol daun pirdot : Sampel
Absorbansi Peredaman
Blanko 0,991
- 20 ppm
0,146 85,267
40 ppm 0,134
86,478 60 ppm
0,125 87,386
80 ppm 0,116
88,294
Perhitungan Nilai IC
50
Ekstrak Metanol Daun Pirdot
X y
Xy x
2
0,00 0,00
20 85,627
1705,34 400
40 86,478
3459,12 1600
60 87,386
5243,16 3600
80 88,294
7063,52 6400
200 ∑y = 347,425
∑xy = 17471,14 ∑x
2
= 12000
Dimana : x = Konsentrasi y = Peredaman
a = n
∑xy − ∑x∑y n
∑x
2
− ∑x
2
= 517471,14
− 200347,425 512000
− 200
2
= 87355,7
− 69485 60000
− 40000 =
17870,7 20000
= 0,893
Universitas Sumatera Utara
b = ∑x
2
∑y − ∑x∑xy n
∑x
2
− ∑x
2
= 12000347,425
− 20017471,14 512000
− 200
2
= 4169100
− 3494228 60000
− 40000 =
674872 20000
= 33,743
Jadi persamaan garis regresi Y = 0,893X +33,743 Nilai IC
50
: 50
= 0,893X + 33,743 0,893X
= 50 – 33,743 0,893X
= 16,257 X
= 18,193 IC
50
= 18,193 mgL
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.2 Perhitungan Peredaman Ekstrak Etil Asetat Daun Pirdot
Peredaman = A
blanko −
A
sampel
A
blanko
x 100
1.Konsentrasi 20 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,132 0,991
x 100 = 86,680
2.Konsentrasi 40 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,125 0,991
x 100 = 87,386
3. Konsentrasi 60 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,120 0,991
x 100 = 87,891
4.Konsentrasi 80 ppm
Peredaman = 0,991
− 0,113 0,991
x 100 = 88,957
Peredaman radikal ekstrak etil asetat daun pirdot Sampel
Absorbansi Peredaman
Blanko 0,991
20 0,132
86,680 40
0,125 87,386
60 0,120
87,891 80
0,113 88,957
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan Nilai IC
50
Ekstrak Etil Asetat Daun Pirdot
X y
xy x
2
0,00 0,00
20 86,680
1733,6 400
40 87,386
3495,44 1600
60 87,891
5273,46 3600
80 88,597
7087,76 6400
∑x = 200 ∑y = 350,554
∑xy = 17590,26 ∑x
2
= 12000 Dimana : x = Konsentrasi
y = Peredaman
a = n
∑xy − ∑x∑y n
∑x
2
− ∑x
2
= 517590,26
− 200350,554 512000
− 200
2
= 0,892
b = ∑x
2
∑y − ∑x∑xy n
∑x
2
− ∑x
2
= 12000350,554
− 20017590,26 512000
− 200
2
= 34,429 Jadi persamaan garis regresi Y = 0,892X + 34,429
Nilai IC
50
: 50
= 0,892X + 34,429 0,892X
= 50 – 34,429 0,892X
= 15,571 x
= 17,454 IC
50
= 17,454 mgL
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Stokiomerti Pembuatan Larutan DPPH 0,3mM Dalam Labu Takar 100 ml
Dimana : Mr DPPH = 394,32
M =
��� �
mM =
���� ��
LangkahI
:
Mencarijumlahmoldari DPPH 0,3 mM 0,3mM
=
���� 100
��
mmol = 0,3 mM x 100 ml mmol = 30 mmol
LangkahII : Mencari Massa dari DPPH 0,3 mM Massa =mol x Mr
Massa = 30 mmol x 394,32
�� ����
Massa = 11,83 mg Jadi massa DPPH yang digunakan untuk membuat Larutan DPPH 0,3 mM
dalam labu takar 100 ml adalah 11,83 mg
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S.A., 1985. Kimia Organik bahan Alam.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Universitas Terbuka : Jakarta
Arifin, Syamsul. 1986. Buku Materi Pokok Kimia Organik Bahan Alam. Universitas Terbuka : Jakarta
Adiastuti, P. C.2007. Penelitian Pendahuluan Kandungan Kimia Daun Pirdot Saurauia vulcani Korth. Skripsi. Depok : UI
Agoes, G. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung : ITB Press. Ajizah, A. 2004 .Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak Daun
Psidium Guajava L. Jurnal Bioscientiae. Volume 1. Nomor1. Halaman 36. Apak, R Guclu, K, Ozyurek, M and Karademir, S. E. 2007. Comparative
Evaluation of Various Total Antioxidant Capacity Assay Applied to Phenolic Compounds with The CUPPRAC Assay Molecules. Pages :
1496-1547.
Astarina. 2013. Skrining fitokimia Ekstrak Metanol Rimpang Bangle Zingiber purpuren Roxb. Bali : Universitas Undayana. Junal Farmasi Undayana.
Atun, S. 2003. Pemanfaatan Bahan Alam Bumi Indonesia Menuju Riset yang Berkualitas Internasional. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Yogyakarta.
Bilbiana, L dan Hastowo, S. 1992. Mikrobiologi. Jakarta : Rajawali Press. Buckle, K.A., Edwards, R. A.,Fleet, G.H danWootton, M. 2007. Ilmu Pangan.
Penterjemah Hari Purnomo dan Adiono.Jakarta:Universitas Indonesia. Chamber, H. F. 2007. Dasar Farmakologi Terapi. Jilid 2. Edisi 10. Diterjemahkan
oleh Cucu., Ella, E., Winny, R.S., Amalia, H dan Juli, M. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Crozier, A., Clifford, M.N and Ashihara, H. 2006. Plant Secondary Metabolites. UK: Blackwell Publishing ltd.
Cui, K., Xiaoling luo.,Keyixu., V. Murthy M.R. 2004. Di dalam Roking, 2007. Identifikasi Golongan Senyawa dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Metanol Serta Fraksi Aktif Daun Pirdot. Jurnal Obat Bahan Alam 12
Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik secara Spektroskopi. Padang : Andalas University Press.
Universitas Sumatera Utara
Depkes RI. 2000 .Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Makanan.
Dewi, F,K., 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu Morindacitrifolia, Linneaus terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar,
Skripsi.Universitas Sebelas Maret. Erawati. 2002. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Garciniadaedalanthera
Pierre Dengan Metode DPPH 1,1-Difenil Pikrilhidrazil dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi Paling Aktif, Skripsi Sarjana
Farmasi Universitas Indonesia.
Erlyani, 2012. Identifikasi Kandungan Metabolit Sekunder Dan Uji Antioksidan Ekstrak Metanol Tandan Bunga Jantan Enau Arenga Pinnata
Merr..Jurnal Skripsi Jurusan F.MIPA FKIP Unhalu. Halaman 5. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
Gaman, P. M. 1992. Ilmu Pangan. Edisi Kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Ganiswara, S.G. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Gaya baru. Jakarta.
Giannella R.A. 1996. “Salmonella”. Di Baron S et. Al eds. Baron’s Medical Microbiology 4
th
ed.ed. University of texas Medical Branch. Hagerman, A. E. 2002. Tannin Handbook. Department of Chemistry and
Biochemistry, Miami University. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Penerjamah : Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Edisi Ketiga. Bandung : ITB Press.
Hariana, A. 2015. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan ke-2 edisi revisi. Jakarta: Penebar swadaya.
Hawley, L.B. 2003. Intisari Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi. Jakarta : Hipokrates.
Hirota, A., Taki, S., Kawai, S., Yano, M dan Abe. 2000. 1,1-Diphenyl-2-Picryl- Hydrazil Radical Scavenging Compounds from Soybean Miso and
Antiproliferative Activity of isoflavanes Soybean Miso Toward the Cancer Cell Lines. Biosci. Biotechnol. Biochem. 645: 1038-1040.
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: Yrama Widya.
Universitas Sumatera Utara
Ionita , P. 2005. Is DPPH Stable Free Radical a Good Scavenger for Oxygen Active species. Chem. Pap. 59 1 Romania. Pages 11-16.
Iswari, K. 2011. Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi. Cetakan I. Jakarta : Penerbit APMK
Jawetz,E. J. L., Melnick and E.A Adelberg. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jodi A, Lindsay. 2008. Staphylococcus : Molecular Genetic. Inggris. Caister Academic Press.
Kalt W., Forney, C. F., Martin, A., Prior, R. L., 1999. Antioxidant Capacity, Vitamin C, Phenolics, and Anthocyanins After Fresh Storage of Small
Fruits. Journal of Agricultural and Food Chemistry. Kardono, LBS.2003.Kajian Kandungan Kimia Mahkota Dewa Phaleria
Marcocarpa. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.P.56
Khopkar, S. M. 2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press. King S, Metzger WI. 1968. A New Plating Medium for The Isolation of Enteric
Pathogens. I. Hektoen enteric agar. Appl Microbial 164 :577-578. Khunaifi, M. 2010. Uji Antibakteri Ekstrak Daun Binahong Anredera
cordifolia Ten. Steenis Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Kosasih, E. N. 2004. Peran Antioksidan Pada Lanjut Usia. Jakarta : Pusat Kajian Nasional Majalah Lanjut Usia.
Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas, Sumber Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya : Trubus Agrisarana.
Lenny, S. 2006. Senyawa Terpenoida dan Steroida. Karya Ilmiah. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Lisa ,A. S and Anne T. R. 1998. Essential of Diagnostic Microbiologi. Inggris. Delmar Cengage Lerning.
Malheiros, A., Filho, V. C., Schmitt, C. B., Yunes, R. A., Escalante, A., Svetaz, L., Zacchino,S. Monache, F. D., 2006, Antifingal Activity of Drimane
Sesquiterpenes from Drymisbrasiliensis using Bioassay-guided Fractionation, Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, 8 2,335-339.
Markham, K.R., 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Bandung: Penerbit ITB
Universitas Sumatera Utara
Maulida, D. 2010. Skripsi Ekstraksi Antioksidan LIKOPEN Dari Buah Tomat Dengan Menggunakan Solven Campuran, n-Heksana, Aseton dan Etanol.
Universitas Diponegoro Semarang. Miquel, F.A.W. 1859. Flora Van Nederlandsch Indie. Bij Fried Fleisher, Leiipzig:
479 Miryanti, Y.I.P., Sapei, L., Budiono, K dan Indra, S. 2011. Ekstraksi Antioksidan
Dari Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L. Bandung : Lembaga penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik
Parahyangan.
Molyneux, P. 2004. The Use of The Stable Free Radical Dyphenylpycrilhydrazil DPPH for Estimating Antioxidant Activity. Journals science and
thecnology : 26:211-219. Mosquera. 2007. Antioxidants Activity of Twenty Five Plants from Colombian
Biodiversity. Rio de Janeiro : Memorias Oswaldo Cruz. Vol 102 5 : 631- 634.
Nasution, P., Roza, RM dan Fitmawati. 2008. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Benalu Scurulla sp yang Tumbuh Pada Beberapa Inang Terhadap
Pertumbuhan Salmonella Typhi. Pekanbaru : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pardede, A., Manjang, Y., dan Efdi, M. 2013. Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Dari Kulit Batang Manggis Gracinia cymosa. Jurnal Kimia FMIPA
Universitas Andalas. Volume 6. Nomor 2. Halaman 60-66 Pelczar, M. J., dan Chan, E. C.S. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi II. Jakarta :
Penerbit UI-Press. Pinder, A.R. 1960. The Chemistry of Terpenes. London: Chapmann and Hall Ltd.
Pokornya, J. N. Yanishlieva and N. Gordon. 2001. Antioxidant in Food. Woodhead Publishing Limited : England.
Prajitno, Arief. 2007. Uji Sensitifitas Flavonoid Rumput Laut Eucheuma Cottoni Sebagai Bioaktif Alami Terhadap Bakteri Vibrio Harveyi. Skripsi.Fakultas
Perikanan. Universitas Brawijaya. Pratiwi, Sylvia. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga
Rasyid, A. 2012. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder – Serta Uji Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Ekstrak Metanol Teripang Stichopus
Hermanii, Jurnal Ilmu dan Teknik Kelautan Tropis, Vol.4, No.2, Halaman 360-368
Robinson, T. 1991. The Organic Constituents of High Plant. Edisi Keempat. New York : University of Massachuset. Terjemahan : Kosasih Padmawinata.
1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : ITB.
Universitas Sumatera Utara
Roking. 2007. Identifikasi Golongan Senyawa dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Serta Fraksi Aktif Daun Pirdot Saurauia vulcani Korth.
Skripsi.Depok : UI
Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sabir, A. 2005. Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp Terhadap
Bakteri Streptococcus Mutans In Vitro. Majelis Ked.Gigi. Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Bandung : ITB
Sangi, M., Runtunewe, M.R.J.,Simbala,H.E.I dan Makang V.M.A. 2008. Analisa Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chem. Prog. 1
1:47-53 Sastrohamidjojo, H. 1996. Sintesis Bahan Alam. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press. Setiabudi, R dan Gan, V. H. S. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Bagian
Farmakologi FK UI : Jakarta 571-583. Silalahi, J. 2006. Antioksidan dalam Diet dan Karsinogenesis. Cermin Dunia
Kedokteran. 153:42-47. Sine, Y. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Tanaman Ketapang
Terminaliacatappa L. dan Daun Tanaman Jambu Biji Psidium guajava L. Terhadap Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila.
Sirait, M. 2007. Penentuan Fitokimia dalam Farmasi. Bandung : ITB. Soejarto, D.D. 1980. Fieldiana Botany Revision of South American Saurauia
Actinidiaceae. Field Museum of Natural History, Chicago: 1-18. Syahrurachman, Agus. 1993. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.
Jakarta : Bina Rupa Aksara Taylor WI., Schelhart D. 1970. Isolation of Shigellae. 8. Comparison Xylose
Lysine Deoxycholate Agar, hetoen enteric agar, salmonella-sigella agar, and eosin Methylene blue agar with stool specimens. Appl Microbial 21
:32-37.
Tortora, GJ., Funke BR., Case CL. 2001. Microbiology an Introduction. Edisi Ketujuh. California : Addison Wesley Longman, Inc. Halaman 86-88.
Widyastuti, N. 2010. Pengukuran Aktivitas Antioksidan dengan Metode CUPRAC, DPPH, dan FRAP serta korelasinya dengan Fenol dan
Flavonoida pada Enam Tanaman, Skripsi Sarjana Sains IPB. Volk. W. And M. F. Wheeler. 1998. Mikrobiologi Dasar. Alih Bahasa : Markham.
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Alat-Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
Spektrofotometri UV-Visible SP-300
Rotari Evaporator Buchi
Oven Fischer Scientific
Inkubator Fiber Scientific
Lemari Pendingin Toshiba
Blender Alat-alat gelas yang biasa digunakan dilaboratorium
Tabung reaksi Glass Beaker
Gelas Erlenmeyer Corong pisah
Botol vial Neraca analitis
Mettler AE 200 Desikator
Simax Czechoslovakia Pipet mikro
Eppendorf Kapas
Aluminium foil Kertas cakram
Jarum ose Autoklaf
Yamata SN 20 Kuvet
Jangka sorong Batang pengaduk
Cawan petri Benang bola
Kertas perkamen
Universitas Sumatera Utara
3.2 Bahan-Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Daun Pirdot Saurauia vulcani Korth
Etanol p.a Merck
Metanol Etil Asetat
Aquadest Pereaksi Wagner
Pereaksi Maeyer Pereaksi Bouchardat
Pereaksi Dragendorf FeCl
3
5 CeSO
4
1 dalam H
2
SO
4
10 Logam Mg
HCl pekat HCl 2N
DPPH 2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazil p.a Aldrich
DMSO dimetilsulfoksida p.a Fisons
Nutrient Broth NB p.a Oxoid
Nutrient Agar NA p.a Oxoid
Mueller Hinton Agar MHA p.a Oxoid
Bakteri Staphylococcus aureus Bakteri Escherichia coli
Bakteri Staphilococcus epidermidis Bakteri Salmonella thypi
Universitas Sumatera Utara
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Penyediaan Sampel
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daun Pirdot yang diperoleh dari Daerah Tigarunggu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Daun Pirdot
dipisahkan dari batang dan buahnya. Sampel dikeringkan dalam ruangan selama ±5 hari kemudian dihaluskan dengan blender.
3.3.2 Analisa Kadar Air
Ditimbang 2 gram sampel lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ̊ C- 110̊ C
selama 2 jam, lalu didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Kemudian ditimbang. Diulangi pengeringan sampai diperoleh berat tetap.
3.3.3 Pembuatan Ekstrak Metanol dan Etil asetat dari Daun Pirdot Saurauia vulcani Korth
Ditimbang serbuk daun Pirdot sebanyak 200 g, dimaserasi dengan menggunakan pelarut metanol selama 2×24 jam. Kemudian disaring. Dilakukan pengulangan
hingga larutan berwarna jernih. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan menggunakan rotarievaporator dan ekstrak pekat metanol yang diperoleh
dipekatkan kembali pada penangas air sampai diperoleh ekstrak bebas dari pelarut metanol dan ditimbang. Ekstrak kering yang dihasilkan diuji skrining fitokimia,
aktivitas antioksidan dan antibakteri. Dilakukan hal yang sama untuk ekstrak etil asetat.
3.3.4 Skrining Fitokimia 1. Alkaloid
Ekstrak metanol dan etil asetat daun pirdot masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi. Tabung I ditetesi pereaksu Wagner, jika terbentuk endapan jingga,
maka positif mengandung alkaloid. Tabung II ditetesi pereaksi Maeyer, jika terbentuk endapan putih,maka positif mengandung alkaloida. Tabung III ditetesi
pereaksi Boucahardat,jika terbentuk endapan cokelat, maka positif mengandung alkaloida,dan tabung IV ditetesi dengan pereaksi Dragendorf, jika terbentuk
endapan jingga, maka positif mengandung alkaloida.
Universitas Sumatera Utara
2. Flavonoida
Ekstrak metanol dan etil asetat daun pirdot masing-masing dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi. Tabung I ditetesi NaOH 10, jika terbentuk larutan warna biru
violet maka positif mengandung flavonoida. Tabung II ditambah serbuk Mg dan HCl pekat,jika terbentuk larutan warna jingga maka positif mengandung
flavonoida.
3. Tanin
Ekstrak metanol dan etil asetat daun pirdot masing-masing dimasukkan kedalam tabung reaksi,kemudian ditambah dengan FeCl
3
5. Jika terbentuk larutan warna biru kehitaman maka positif mengandung tanin.
4. Terpenoida
Ekstrak metanol dan etil asetat daun pirdot masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditambah dengan CeSO
4
1 dalam H
2
SO
4
10. Jika terbentuk endapan warna merah kecoklatan maka positif mengandung terpenoida.
5. Saponin