S. Typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun Taylor, 1970.
Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan bakteri gram positif dan gram negatif : Perbedaan
Bakteri gram Positif
Bakteri gram Negatif
Dinding sel : Lapisan peptidoglikan
Lebih tebal Lebih tipis
Kadar Lipid 1-4
11-12 Resistensi terhadap alkali KOH 1 Tidak larut
Larut Kepekaan terhadap Iodium
Lebih peka Kurang peka
Toksin yang dibentuk Eksotoksin
Endotoksin Resistensi terhadap tellurit
Lebih tahan Lebih peka
Sifat tahan asam Ada yang tahan
asam Ada yang tidak
tahan asam Kepekaan terhadap penisilin
Lebih peka Kurang peka
Kepekaan terhadap Streptomisin Kurang peka
Peka Syahrurachaman, dkk., 1993.
2.7.3 Pengukuran Aktivitas Antimikroba
Penentuan kerentanan patogen bakteri terhadap obat-obatan antimikroba dapat dilakukan dengan salah satu metode utama yaitu dilusi atau difusi. Metode-
metode tersebut dapat dilakukan untuk memperkirakan baik potensi antibiotik dalam sampel maupun kerentanan mikroorganisme dengan menggunakan
organisme uji standar yang tepat dan sampel obat tertentu untuk perbandingan.
Universitas Sumatera Utara
Metode-metode utama yang dapat digunakan adalah : a.Metode Dilusi
Sejumlah antimikroba dimasukkan kedalam medium bakteriologi padat atau cair. Biasanya digunakan pengenceran dua kali lipat zat antimikroba. Medium akhirnya
diinokulasikan dengan bakteri yang diuji dan diinokulasi. Tujuan akhirnya adalah mengetahui seberapa banyak jumlah antimikroba yang diperlukan untuk
menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri yang diuji. Uji kerentanan dilusi agar membutuhkan waktu yang lama.
b. Metode Difusi Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar dengan
menggunakan cakram kertas, cakram kaca, pencetak lubang. Prinsip metode ini adalah mengukur zona hambatan pertumbuhan bakteri yang terjadi akibat difusi
zat yang bersifat antibakteri di dalam media padat melalui pencadang. Daerah hambatan pertumbuhan bakteri adalah daerah jernih disekitar cakram. Luas daerah
hambatan berbanding lurus dengan aktivitas antibakteri, semakin kuat daya aktivitas antibakterinya maka semakin luas daerah hambatnya. Metode ini
dipengaruhi oleh banyak faktor fisik dan kimia, misalnya : pH, suhu, zat inhibitor, sifat dari media dan kemampuan difusi, ukuran molekul dan stabilitas dari bahan
obat Jawetz et al, 1996.
2.7.4 Mekanisme Kerja Antibakteri a.
Inhibitor Sintesis Dinding Sel
Kerusakan dinding sel atau penghambatan pada pembentukannya dapat menyebabkan sel menjadi lisis. Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan yang
merupakan komples mukopeptida glikopeptida. Zat antibakteri menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri dengan menghambat kerja enzim
transpeptidase dan enzim rasemase alanin atau dengan menghambat sintesa asam muramat. Senyawa penisilin dan sefalosforin yang secara struktur mirip dan
senyawa-senyawa yang tidak mirip seperti siklorin, vankomisin, dan basitrain merupakan zat antibakteri yang bekerja menghambat sintesis dinding sel
Setiabudi, 1995.
Universitas Sumatera Utara
b. Inhibitor Fungsi Membran sel