Tahapan Persiapan Uraian Proses Produksi

secara batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump chest sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator pengaduk untuk membuat konsistensi bubur tetap terjaga. Lalu buburan NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di refiner chest, dan dijaga konsistensinya sama dengan sebelum mixing. b. Pengolahan LBKP Leaf Bleached Kraft Pulp = Kertas Serat Pendek LBKP sekitar 1,5 bal dihancurkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan konsistensi 38-40 grltr. Proses juga berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper bergantian dengan NBKP, setelah itu dipompa ke dalam storage chest, sebagai tempat penampungan sementara. Larutan terus diaduk agar tidak mengendap sehingga kosistensinya tetap. c. Pengolahn Broke Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan kosistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator yang fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat. Sedangkan untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke tetapi melalui super vibrator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang sudah halus, maka alirannya langsung menuju broke chest. d. Pengolahan Kalsium Karbonat Kalsium karbonat dilarutkan di dissolving tank sesuai dengan kebutuhan, tetapi biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air. Larutan diaduk selama 15 menit agar kosistensinya terjaga. Hasil larutan kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen dengan ukuran 100 mesh. e. Pencampuran Bahan Baku Bahan baku seperti NBKP, LBKP, broke dan kalsium karbonat yang sudah dihaluskan kemudian dicampur di dalam mixing chest dengan komposisi yang berlainan sesuai dengan grade kertas rokok yang diinginkan oleh pihak konsumen. Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya oksigen dan ditambahkan deformer untuk menghilangkan buih tersebut. Setelah dari mixing chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan ditampung pada machine chest dan siap diolah di paper machine.

2.6.2.2 Tahapan Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine

Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah: a. Pembersihan bubur kertas Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda padatan lainnya, biji besi, batu kerikitl, dan lain-lain dapat disaring dan dikeluarkan. Kemudian larutan digiling kembali dan dihaluskan melalui stock master refiner sehingga kosistensinya tinggal 24–28 grltr, dan kemudian buburan dimasukkan melalui high pressure screen ke fourdinier. b. Fourdinier Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk dibagi rata atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan diatur sedemikian rupa agar berat dasar basis weight kertas diperoleh. Berat dasar kertas pada pembuatan kertas rokok merupakan elemenparameter yang terpenting sehingga proses ini sangat diperhatikan. Kemudian buburan digiling lagi dengan dandy roll agar benar-benar homogen. Dan setelah itu, buburan akan dibentuk menjadi lembaran-lembaran. c. Pressing Lembaran sheet kemudian ditarik oleh pick-up press untuk mengeluarkan air yang masih dikandungnya, walaupun masih basah kertas tersebut sudah cukup kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi sekitar 60-65. d. Embrossing Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal verge marking. Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan. e. Pengeringan I Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I. Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll. Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas dari roll tersebut akan mengeringkan kertas. f. Pemberian Zat Kimia

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dalam Perbaikan Kualitas Produk di PT. Tirta Sibayakindo

40 207 145

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 1 24

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15