5.2.8.3 Penentuan Nilai Efek Kegagalan Severity, S
Jenis kegagalan yang terjadi selama proses produksi dipengaruhi oleh faktor-faktor utama yaitu manusia, metode kerja dan mesin. Untuk itu, dilakukan
pemberian nilai efek kegagalan berdasarkan faktor-faktor tersebut. Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan, maka dapat ditentukan nilai efek kegagalan
severity dari jenis kegagalan tersebut. Pedoman pemberian nilai, berdasarkan pada Tabel 3.1
Adapun alasan pemberian nilai efek kegagalan severity adalah sebagai berikut:
1. Jenis kegagalan wrinkle a. Efek kegagalan yang timbul karena faktor mesin, diberi nilai 7,
disebabkan: − Gangguan minor pada lini produksi
− Sebagian besar menjadi scrap, sisanya dapat disortir apakah sudah baik atau rework
− Pelanggan tidak puas b. Efek kegagalan yang timbul karena faktor manusia, diberi nilai 4,
disebabkan: − Gangguan minor pada lini produksi
− Sebagian besar menjadi scrap, dan sisanya sudah baik − Kemungkinan produk dikembalikan oleh konsumen
c. Efek kegagalan yang timbul karena faktor metode kerja, diberi nilai 4, disebabkan:
− Gangguan minor pada lini produksi − Sebagian besar menjadi scrap, dan sisanya sudah baik
− Kemungkinan produk dikembalikan oleh konsumen 2. Jenis kegagalan cracked
a. Efek kegagalan yang timbul karena faktor mesin, diberi nilai 6, disebabkan:
− Gangguan minor pada lini produksi − Sebagian besar menjadi scrap, sisanya dapat disortir apakah sudah
baik atau rework b. Efek kegagalan yang timbul karena faktor manusia, diberi nilai 4,
disebabkan: − Gangguan minor pada lini produksi
− Sebagian besar menjadi scrap, dan sisanya sudah baik − Kemungkinan produk dikembalikan oleh konsumen
3. Jenis kegagalan hole a. Efek kegagalan yang timbul karena faktor mesin, diberi nilai 6,
disebabkan: − Gangguan minor pada lini produksi
− Sebagian besar menjadi scrap, sisanya dapat disortir apakah sudah baik atau rework
b. Efek kegagalan yang timbul karena faktor manusia, diberi nilai 3, disebabkan:
− Gangguan minor pada lini produksi