99
Dalam hal ini HTI Sumut terlihat meletakkan ilmu fardhu ‘ain sebagai kerangka pembangunannya, itu bisa terlihat dari proses kaderisasipembinaan atau
at-tatsqifyang mereka lakukan. Sebagaimana diungkapkan dalam wawancara oleh Ust. Saifurahman:
Sistem kaderisasi di HTI adalah halqah, halqah inilah pintu kaderisasi bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan Hizbut
Tahrir. Iya, materi pertama kita dalam kitab Nizumul Islam itu membahas tentang tauhid, aqidah, iman itu bab pertama di dalam
kitab Nizumul Islam, namanya bab Thariqul Iman Jalan Menujun Iman, itu adalah bab pertama yang dikaji bagi siapa saja yang
ingin menjadi bagian dari HTI. Ilmu fiqih juga diberikan, misalnya kitab Sahsiyah jilid I, itu juga wajib dikaji nantinya oleh anggota
HTI, kitab itu menekankan ilmu fiqih. Kalau tasawuf, Hizbut Tahrir punya kitab khusus namanya Muqawwimat pilar-pilar
pengokoh nafsiyah Islamiyah.
133
5. Ibadah sebagai pendekatan pembangunan
Seorang yang akan masuk kedalam HTI diberikan pendidikan yang terus menerus dan berkesinambungan tentang ilmu Islam dengan mengikuti pengajian-
pengajian dan memperdalam-memperdalam kitab HTI seperti Kitab nizamul islam pandangan hidup dalam islam dan beberapa kitab lainnya. Pendidikan para
calon anggota dengan imu-ilmu tersebut menunjukkan HTI Sumut telah meletakkan ilmu fardhu ‘ain sebagai kerangka pembangunannya.
Ibadah merupakan bagian penting dalam kerangka pembangunan, karena ibadah tidak dapat dilepaskan dari pembangunan yang bertaraskan Islam.Menurut
Muhammad Syukri Salleh, pelaksanaan pembangunan bertaraskan Islam tidak mungkin menjadi ibadah kecuali mengikut kaedah-kaedah yang ditetapkan.
133
Wawancara dengan Ust. Saifurrahman, tanggal 2 Januari 2016 di Kantor DPD I HTI Sumut.
Universitas Sumatera Utara
100
Secara kasar ibadah dapat dibagi tiga yaitu ibadah asas, amalan-amalan utama dan ibadah umum. Ibadah asas ialah ibadah yang wajib dilaksanakan seperti Shalat,
puasa, berzakat ataupun naik haji. Dengan menegakkan ibadah dasar, maka manusia sebenarnya menegakkan hubungan dengan Allah swt, dengan
menegakkan hubungan dengan Allah swt melalui ibadah kebijakan maka manusia membangun kerohanian mereka. Sedangkan amalan-amalan umum seperti
berdzikir, berwirid, bertasbih, melakukan perkara-perkara sunat dan sebagainya dilihat sebagai amalan tambahan. Amalan-amalan seperti ini semakin
mengeratkan hubungan dengan Allah swt. Akibatnya, pembangunan kerohanian semakin kuat. Sedangkan ibadah umum adalah bersifat fardhu kifayah, seperti
bermuamallah, bermunakhaha, bergiat dalam bidang ekonomi, pembangunan sebagainya. Gabungan dari ibadah ini merupakan kaedah dalam pembangunan
bertaraskan Islam.
134
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ust. Sopian Arsyad Siregar, bahwa:
Dilihat dari strategi politik pembangunan yang dilakukan HTI di sumut, HTI memberikan perhatian terhadap hal ibadah ini. Bagi anggota HTI Sumut
adanya pengawasan terhadap ibadah mereka. Mulai dari ibadah yang wajib hingga yang sunnah diawasi dan dikontrol, kegiatan ini dilakukan oleh guru ngaji halqah
anggota. Termasuk harus shalat secara berjama’ah dalam pelaksanaan shalat 5 waktu, puasa-puasa sunnah dan shalat-shalat sunnah.
134
Warjio. Op. Cit. hal. 197.
Universitas Sumatera Utara
101
Ibadah merupakan bagian dari kewajiban, maka tetap menjadi perhatian Hizbut Tahrir untuk memperhatikan hukum syara’ yang
dibebankan oleh Islam kepada setiap muslim. Jika ada yang lalai dalam Shalatnya maka akan diperingatkan, kalau tidak bisa
diperingatkan secara administratif bisa dikeluarkan. Kalau ibadah-ibadah tertentu seperti baca qur’an, dzikir, shalat malam
harus ada peningkatan. Seorang musrib berkewajiban membentuk kepribadian Islam. Jadi, bukan hanya menstranfer ilmu, tapi
bagaimana membentuk kepribadian juga.
135
6. Sumber alam sebagai alat pembangunan