103
menunjukkan bahwa HTI ingin sumber daya alam itu benar-benar dimaksimalkan untuk seluruh rakyat.
7. Mardatillah sebagai tujuan pembangunan
Prinsip mardhatillah adalah dalam upaya pembangunan tersebut ialah bertujuan mencari ridho Allah s.w.t. Beberapa indikator untuk mengukur hal
tersebut ada 3, yaitu pertama tauhidnya dengan Allah s.w.t harus jelas. Kedua, menjaga syariat dan dipatuhi dengan sungguh-sungguh. Ketiga, ahklaknya dengan
Allah s.w.t dijaga dengan sungguh-sungguh. Ketiga kaedah tersebut merupakan kaidah untuk mencapai keridhoan Allah s.w.t dan keridhaan tersebut merupakan
tujuan akhir dari pembangunan yang berlandaskan Islam.
136
“Bahkan seseorang yang telah bergabung dengan Hibzut Tahrir tidak dibolehkan bermaksiat, misalnya seorang pemuda melakukan
pacaran, maka akan dapat peringatan, jika sampai 3 kali peringatan tidak merubah sikapnya maka akan diberhentikan dari
keanggotaan.” Konsistensi penerapan syariat yang dilakukan HTI sumut dapat terlihat
dari hukuman atau sanksi yang dilakukan HTI sumut terhadap anggotanya. Misalnya bagi seseorang yang ingin masuk menjadi anggota Hizbut Tahrir, harus
terlebih dahulu terlepas dari sangkutan riba. Lalu, Bagi anggota HTI yang belum menikah, maka anggotanya dilarang berpacaran.Dalam wawancara dengan Ust.
Abu Syauqi, beliau menjelaskan:
137
Begitu juga dengan Ust. M. Yusran Ramli, beliau mengatakan bahwa:
136
Ibid. hal. 180.
137
Wawancara dengan Ust. Abu Syauqi, tanggal 22 Desember 2015 di Kantor DPD I HTI Sumut.
Universitas Sumatera Utara
104
“sebelum seseorang ingin bergabung dengan Hizbut Tahrir dia tidak boleh terlibat dengan riba, jika masih terlibat dengan riba
dia tidak akan diterima oleh Hizbut Tahrir sebelum menyelesaikan urusan riba nya.”
138
Jika ada anggota yang pacaran maka diberi teguran pertama, hingga apabila tiga teguran telah dilakukan dan anggota tersebut tetap tidak dapar
merubah perilakunya tersebut, maka anggota tersebut akan diberikan sanksi administratif yaitu dengan dikeluarkan dari keanggotaan HTI Sumut. Ini salah
satu hal yang menunjukkan ketegasan HTI sumut terhadap anggotanya. Dalam hal ini berkaitan dengan pembangunan yang dilakukan HTI di
Sumatera Utara, konsistensi dalam memegang hukum syariat tersebut, membawa HTI sumut menjadi salah satu organisasi yang memiliki anggota atau simpatisan
yang banyak. Dari tahun ke tahun mulai sejak HTI sumut menjalankan aktivitasnya pada sekitar tahun 19981999, HTI Sumut memperoleh dukungan dan
pengikut yang banyak dari masyarakat Sumatera Utara. Ketegasan dan konsistensi HTI Sumut dalam hukum syariat tersebut,
menunjukkan bahwa mardatillah adalah tujuan pembangunan HTI Sumut. Hal ini tentunya memenuhi prinsip mardatillah dalam rangka meraih ridha Allah S.W.T.
138
Wawancara dengan Ust. M. Yusran Ramli, tanggal 9 Januari 2016 di Kantor DPD I HTI Sumut.
Universitas Sumatera Utara
105
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan