13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam agama Islam terdapat politik, namun politik dalam islam tidaklah sama seperti politik umumnya. Dalam islam, kata politik sinonim dengan kata
siyasah,-berasal dari Bahasa Arab, “sasa”, “yasusu” dan siyasatan. Siyasah berarti seni memerintah. Siyasah berarti pemerintahan dan politik atau membuat
kebijaksanaan. Siyasah adalah ilmu pemerintahan untuk mengendalikan tugas dalam negeri dan luar negeri serta kemasyarakatan dan yakni mengatur kehidupan
umum atas dasar keadilan dan istiqamah. Dalam memahami pengertian seperti ini Suyuti Pulungan menegaskan bahwa siyasah adalah pengurusan kepentingan-
kepentingan umat manusia sesuai dengan syara’ demi terciptanya kemaslahatan.
1
Dalam konteks dunia Islam muncul tipologi politik Islam dalam tiga tipologi sebagai mana yang disebutkan Ma’mun Murod al-Brebesy. Pertama,
aliran pemikiran politik yang berpendirian bahwa Islam bukanlah agama sebagaimana dalam pengertian Barat yaitu hanya mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, sebaliknya Islam merupakan agama yang paripurna yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk menyangkut kehidupan bernegara.
Kedua, tipologi pemikiran politik yang berpendirian Islam sebagai agama dalam
1
Warjio.2013. Politik Pembangunan Islam Pemikiran dan Implementasi. Medan: Perdana Publishing. hal. xiv.
Universitas Sumatera Utara
14
pengertian Barat yang tidak berkaitan dengan urusan kenegaraan. Ketiga, aliran pemikiran politik yang menolak pandangan Islam sebagai agama yang serba
lengkap dan bahwa dalam Islam terdapat sistem ketatanegaraan, namun berbeda dengan aliran kedua, aliran ini menolak Islam sebagai agama dalam pengertian
Barat.
2
Salah satu kelompok yang termasuk dalam tipologi pertama adalah Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir HT merupakan organisasi Politik Islam ideologi berskala
Internasional yang aktif memperjuangkan dakwah Islam, agar umat Islam kembali kepada kehidupan Islam melalui tegaknya Khilafah Islamiyyah. Hizbut Tahrir
didirikan oleh Taqiyyudin al-Nabhani 1909-1977, yang secara resmi dipublikasikan pada tahun 1953 di Al-Quds, Yerussalem. Kemudian pusat
gerakannya berpindah ke Yordania.
3
Sejak didirikan, Hizbut Tahrir dipimpin oleh Taqiyyudin al-Nabhani hingga wafat, yakni tanggal 20 Juni 1977 M. Taqiyyudin al-Nabhani merupakan
salah seorang ulama berpengaruh di Palestina, doktor lulusan Universitas Al- Azhar, Kairo, Mesir, yang sebelumnya adalah seorang hakim agung di Mahkamah
Istinaf, al-Quds, Palestina.
4
2
M.Syahminan. 2012. “Pemikiran dan Gerakan Politik Islam Indonesia.” Jurnal Politeia NO. 1 Vol 4. hal. 3
3
Ihsan Samarah.2002. Biografi Singkat Taqiyuddin al-Nabhani. Bogor: Al-Izzah Press. hal. 4.
4
Taqiyyudin al-Nabhani.1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, Terj. Nur khalish. Surabaya: Risalah Gusti. hal. 359.
Sepeninggal Taqiyyudin al-Nabhani Hizbut Tahrir dipimpin oleh Abdul Qodim Zallum hingga wafat tahun 2003. Saat ini
Universitas Sumatera Utara
15
kepemimpinan Hizbut Tahrir digantikan oleh Syeikh Atha Abu Rastah secara Internasional.
5
Hizbut Tahrir telah beberapa kali berupaya pengambil alihan kekuasaan di banyak negeri-negeri Arab, seperti di Yordania pada tahun 1969, Mesir pada
tahun 1973, dan serentak di Irak, Sudan, Tunisia, Al-Jazair pada tahun 1973, namun semuanya gagal. Sejak saat itulah Hizbut Tahrir mulai merubah setrategi
perjuangannya dengan lebih banyak melontarkan wacana dan membina masyarakat melalui dakwah.
6
Kegiatan dakwah banyak dilakukan oleh Hizbut Tahrir dengan mendidik dan membina masyarakat melalui training pengenalan tsaqafah kebudayaan
Islam, memahamkan masyarakat tentang aqidah Islamiyah yang benar. Dakwah Hizbut Tahrir lebih banyak ditampakkan dalam aspek pergolakan pemikiran ash
shira al-fikr. Hizbut Tahrir pula yang memperkenalkan istilah ghazw alfikr perang pemikiran sebagai upaya meluruskan pemikiran-pemikiran yang salah
serta persepsi-persepsi yang keliru, membebaskannya dari pengaruh ide-ide barat, dan menjelaskannya sesuatu ketentuan Islam.
7
Adapun menjadi tujuan goal dari Hizbut Tahrir adalah penegakan Khilafah Islamiyyah atau Daulah Islam. Konsep Khilafah Islamiyyah ialah bentuk
sebuah negara yang menerapkan syari’ah Islam secara menyeluruh, dengan
5
Endang Turmudzi dan Riza Sihabudin ed.. 2006. Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta: LIPI Press. hal. 265.
6
Ihsan Samarah.Op. Cit. hal. 6.
7
Hizbut Tahrir. 2000. Titik Tolak Perjalanan Dakwah Hizbut Tahrir. terj. Muhammad Maghfur. Bogor:Pustaka Thariqul Izzah. hal. 23.
Universitas Sumatera Utara
16
merujuk model pemerintahan yang pernah dijalankan Nabi Muhammad SAW di Madinah, serta dilanjutkan Para Sahabat Khulafa Rasyidin pada masa silam.
8
Pada tahun 1980-an Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia. Pada era 1990-an Hizbut Tahrir merambah ke masyarakat, melalui berbagai aktivis dakwah di
masjid, perkantoran, perusahaan dan perumahan. Maksud dari penegakan Khilafah Islamiyyah tersebut adalah agar syari’ah tegak
secara total, penyebaran Islam keseluruh dunia melalui dakwah dan jihad, dan penyatuan negara-negara muslim di dalam lindungan satu negara di bawah
kepimpinan seorang khalifah.
9
HTI adalah organisasi yang legal di Indonesia. HTI terdaftar di Departemen Dalam Negeri dengan no.
44D.III.2VI2006.
10
Sebagai Provinsi yang multikultular dengan beragam etnis dan agama yang ada di Sumut, hadirnya HTI di Sumut memberi warna tersendiri dalam
Politik Islam di Sumut. Aktivitas yang dilakukan Hizbut Tahrir di Sumatera Utara semakin berkembang dari tahun ke tahun, hal ini dapat dilihat dengan tumbuh
HTI memiliki pengurus dan perwakilan di provinsi-provinsi dan daerah-daerah di Indonesia.Dewan Pimpinan Pusat DPP adalah pengurus
induk Hizbut Tahrir di Indonesia, sedangkan untuk Provinsi dibentuk Dewan Pimpinan Daerah I dan untuk kepengurusan tingkat Kabupaten atau Kota dibentuk
Dewan Pimpinan Daerah II. Salah satu kepengurusan tersebut diantaranya adalah di Provinsi Sumatera Utara.
8
Muhammad Arifin. 2011. Konsep Negara Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia. Medan: Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. hal. 58.
9
Ibid.
10
http:mahkamahkonstitusi.go.idputusan diakses pada 16 februari 2015 pukul 10:30.
Universitas Sumatera Utara
17
suburnya pemikiran ataupun ide-ide Hizbut Tahrir di kampus-kampus yang ada di sumatera utara. Aksi-aksi yang sering dilakukan anggota Hizbut Tahrir di
Sumatera Utara juga menunjukkan keberadaan Hizbut Tahrir di Sumatera Utara yang mulai dapat diperhitungkan dalam perpolitikan dan kelompok gerakan di
Sumatera Utara. HTI sumut memiliki jumlah anggota atau simpatisan cukup banyak. Pada
Muktamar HTI Sumut 2013, ribuan pendukung atau simpatisan hadir pada acara tersebut. Pada tahun 2015 HTI Sumut juga kembali menggelar Muktamar
Nasional. Diantara pendukung atau simpatisan HTI di Sumut adalah pelajar, Mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya. Halaqah kelompok pengajian
menjadi salah satu sarana transfer ilmu mengenai Hizbut Tahrir itu sendiri, dan juga cita-cita penegakan Khilafah Islamiyyah tersebut.
Antusiasme masyarakat dari berbagai daerah di Sumatera Utara terhadap kegiatan-kegiatan besar yang dilaksanakan Hizbut Tahrir juga menunjukkan
bahwa Hizbut Tahrir telah memiliki pengaruh dan juga mampu menarik minat dan perhatian masyarakat Sumatera Utara. Tentunya hal ini menjadi penting bagi
kelompok yang bertipekan seperti Hizbut Tahrir. Karena sebagai kelompok pergerakan kualitas dan juga kuantitas anggota atau simpatisan diperlukan bagi
Hizbut Tahrir. Ide-ide yang diusung Hizbut Tahrir yang masuk dan disebarkan melalui
media cetak di daerah Sumatera Utara menunjukkan keterbukaan pemikiran
Universitas Sumatera Utara
18
Hizbut Tahrir yang artinya ada bagian masyarakat yang menerima atau setuju terhadap konsep pembangunan yang diusung oleh Hizbut Tahrir.
HTI Sumut memberikan pemahaman Islam kepada masyarakat luas melalui beberapa cara. Seperti, menyebarkan buletin dakwah bernama “Al-Islam”.
Buletin tersebut merupakan salah satu media cetak milik HTI yang digunakan HTI Sumut dalam membangun politik Islam di Sumut. Buletin tersebut
diterbitakan setiap hari jum’at dan disebarkan di berbagai Masjid-masjid di Sumatera Utara. Selain itu HTI Sumut juga menerbitkan majalah “al-wa’ie” yang
berisi seruan dan ajakan menegakkan khilafah. Selain media cetak, HTI sumut juga rutin mengadakan seminar-seminar
yang berkaitan dengan tema-tema khilafah di kampus-kampus. Akedemisi seperti dosen dan Mahasiswa merupakan bagian penting dalam upaya HTI sumut untuk
mencapai sasarannya. Hal ini dapat dilihat bahwa banyaknya anggota dan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia berasal dari mahasiwa perguruan tinggi negeri
dan swasta yang ada di Sumatera Utara. Pendekatan-pendekatan juga dilakukan HTI Sumut dengan berbagai pihak,
seperti Pemerintah Provinsi Sumut dengan melakukan berbagai agenda yang dilakukan bersama, aparat TNI-Polri dalam bentuk silaturrahmi dan audensi
mengenai agenda serta melaporkan kegiatan-kegiatan besar yang akan dilakukan HTI Sumut. Isu yang diangkat oleh HTI Sumut tentulah berkenaan dengan
Khilafah, sebagai tujuan dan cita-cita dari Hizbut Tahrir itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
19
Sebagai sebuah organisasi berhaluan Islam yang memiliki tujuan, HTI tentunya memiliki cara atau strategi agar tujuan tersebut tercapai. Untuk
mengetahui atau mendalami hal itu maka diperlukan sebuah konsep, yaitu Politik pembangunan Islam. Politik pembangunan Islam ialah konsep yang diperlukan
untuk menjelaskan bagaimana cara-cara politik atau strategi-strategialiran tertentu yang digunakan dalam konteks pembangunan mencapai sasarannya
dengan cara-cara Islam.
11
B. Perumusan Masalah