Pemikiran, Tujuan dan Aktivitas Hizbut Tahrir

40 HTI adalah alumnus dan dosen IPB yakni Muhammad al-Khattat. 45 Penanggungjawab kewilayahan nasional disebut Juru Bicara Jubir yang saat ini untuk Indonesia dipegang oleh Ismail Yusanto. 46

3. Pemikiran, Tujuan dan Aktivitas Hizbut Tahrir

a. Pemikiran Hizbut Tahrir Dasar pemikiran yang menjadi dasar berdirinya Hizbut Tahrir adalah pemikiran Islam. Hizbut Tahrir menjelaskan setiap pemikiran yang diadopsinya dalam berbagai buku dan pamflet yang dikeluarkan, serta menjelaskan dalil dari setiap pendapat, pemikiran, konsep yang diadopsi Hizbut Tahrir. 47 Hizbut Tahrir menolak segala sistem politik atau pemerintahan negara yang diluar atau tidak bersumber dari Islam. Beberapa sistem yang sedang berlaku di dunia saat sekarang ini, seperti demokrasi, sosialisme, Republik, ataupun Kerajaan adalah sistem yang tidak benar dalam pandangan pemikiran Hizbut Ideologi politik Hizbut Tahrir adalah Islam dengan menerapkan hukum Islam dalam bingkai Khilafah. Hizbut Tahrir berpegang pada dalil Al-Quran dan Hadist Nabi serta Ijma’ para Sahabat Rasulullah dalam mendukung dan membenarkan ide khilafahnya. Dengan itu Hizbut Tahrir menguatkan dasar pemikiran politik Islamnya. 45 Endang Turmudzi dan Riza Sihabudin ed.. 2006. Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta: LIPI Press. hal. 266. 46 Ibid. hal. 267. 47 Muhammad Muhsin Rodhi. Op.Cit. hal. 33. Universitas Sumatera Utara 41 Tahrir. Khilafah adalah satu-satunya konsep negara yang dipercayai dan diakui oleh Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir berpendapat bahwa negara dengan konsep Khilafah pertama kali yang berdiri dan diterapkan adalah pada masa Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Setelah beliau wafat kepemimpinan dilanjutkan oleh khulufaur rosyidun, hingga setelah masa kepemimpinan 4 sahabat berakhir dilanjutkan berturut-turut oleh Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kekhalifahan Turki Usmani Bani Usmani sebagai kekhalifahan terakhir. Dengan berakhirnya pemerintahan turki usmani Hizbut Tahrir menganggap bahwa saat ini umat Islam di seluruh dunia tidak memiliki pemimpin yang satu, umat Islam di dunia telah kehilangan pemimpinnya. Sehingga Hizbut Tahrir bangkit sebagai kelompok Islam yang berusaha membangkitkan semangat dan menyadarkan umat Islam seluruh dunia untuk kembali menegakkan Khilafah dan menyatukan seluruh negeri Islam dalam satu kepemimpinan dan satu sistem, yang pernah terjadi pada masa dahulu. Konsep dan sistem Khilafah yang dianut oleh Hizbut Tahrir banyak merujuk pada sistem yang pernah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW semasa kepemimpinan beliau di madinah dan Makkah. Juga merujuk dari praktek kepemimpinan para sahabat khulufaur rosyidun. Dengan praktek pada masa itu Hizbut Tahrir menjadikannya sebagai standar baku pemikiran Hizbut Tahrir dan konsep yang harus diterapkan dan dijalankan. Universitas Sumatera Utara 42 b. Tujuan Hizbut Tahrir Tujuan Hizbut Tahrir ialah mengembalikan kaum muslim kedalam kehidupan Islam di dalam Dar al-Islam dan masyarakat Islam, dimana seluruh kehidupan di dalamnya dijalankan sesuai dengan hukum-hukum Syara’ yang menjadi pandangan hidup way of life di bawah naungan negara Islam, yaitu negara khilafah yaitu, negara yang dipimpin oleh seorang Khalifah yang dibai’at oleh kaum Muslim. 48 Hizbut Tahrir bertujuan mengembalikan kemuliaan dan keagungan umat Islam, dengan cara merebut kembali kendali kepemimpinan dunia, umat dan bangsa. Sehingga negara umat Islam kembali menjadi negara nomor satu di dunia. Membimbing dan memimpin umat manusia melakukan pergolakan pergolakan terhadap kekufuran, sistem dan pemikiran kufur, hingga Islam tersebar secara menyeluruh di seluruh dunia. 49 c. Aktivitas Hizbut Tahrir Pertama, pengkaderan at-tatsqif. Membina individu-individu melalui kelompok kajian halaqah, agar memperbanyak jumlah anggota, membentuk kepribadian Islam yang berkualitas. Membina masyarakat dengan pemikiran dan hukum Islam yang diadopsi Hizbut Tahrir, dengan harapan membentuk dukungan umat Islam sehingga bisa dipimpin untuk menegakkan khilafah. 48 Ibid. 49 Ibid. hal. 34. Universitas Sumatera Utara 43 Kedua, perang pemikiran as-shira’ al-fikriy terhadap akidah, sistem dan pemikiran kufur, dan juga terhadap akidah yang rusak, pemikiran yang salah, dan konsep yang keliru, dengan cara mengungkap kepalsuan, kekeliruan dan kontradiksinya dengan Islam. Ketiga, perjuangan politik al-kifah as-siyasi. Perjuangan politik ini tercermin dalam aktivitas berikut: • Berjuang melawan negara-negara penjajah yang memiliki kekuasaan dan pengaruh di negeri-negeri Islam. Berjuang melawan penjajahan dalam segala bentuknya, baik berupa pemikiran, politik, ekonomi maupun militer. Mengungkap persekongkolan di tengah-tengah mereka agar umat selamat dari dominasinya, serta terbebas dari pengaruhnya dalam berbagai bentuknya. • Menentang para penguasa di negeri-negeri arab dan negeri-negeri Islam. Mengungkap kejahatan mereka, mengoreksinya dan mengkritiknya. Juga melakukan pembersihan terhadap pemerintahan yang menerapkan hukum dan sistem kufur, kemudain menggatinya dengan pemerintahan Islam. Keempat, mengadopsi kepentingan umat yang bersifat substansial dengan menjelaskan hukum syara’ terhadap berbagai peristiwa dan problem aktual. 50 50 Ibid. Universitas Sumatera Utara 44 Hizbut Tahrir berjuang dan bergerak di tengah-tengah masyarakat dengan melontarkan wacana mendirikan kembali khilafah Islamiyah. Adapun maksud dan arti didirikannya khilafah oleh Hizbut Tahrir diantaranya adalah : 1. Penegakan hukum-hukum syariah ditengah-tengah kaum muslim, sekaligus pencampakan hukum-hukum kufur yang diterapkan atas mereka saat ini. 2. Penyebaran Islam ke seluruh dunia melalui dakwah dan jihad untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terangbenderang. 3. Penyatuan negeri-negeri kaum muslim di dalam lindungan satu negara di bawah kepemimpinan seorang khalifah. Tegaknya khalifah menandakan berakhirnya perpecahan dan ketercerai-beraian yang sengaja diadakan oleh kaum kafir dan kaki tangan mereka di negerinegeri kaum muslim. 4. Pengembalian ikatan ukhuwah islamiyah, sebagaimana sabda Nabi……Seorang Muslim adalah saudara muslim yang lain. Karena itu, ikatan ukhuwah adalah satu-satunya ikatan yang menggantikan ikatan- ikatan Jahiliyah seperti ikatan patriotisme, nasionalisme, kesukuan dan yang lainnya, yang telah memecah belah kaum muslim saat ini. 5. Kembalinya umat mendapatkan kekuasaannya yang telah dirampas. Umat juga memegang kembali kehendak dan keputusan di tangan mereka sendiri. Universitas Sumatera Utara 45 6. Pembebasan negeri-negeri kaum muslim yang dikuasai oleh kekuasaan yang zolim, seperti Irak, Afganistan, Kashmir, Timor Timur dan yang lain. 7. Realisasi jaminan pemenuhan makanan pokok bagi kaum muslim dengan menempuh strategi-strategi yang bertujuan menjamin pencapaian swasembada bahkan lebih baik, baik dari hasil-pertanian, peternakan, perikanan laut maupun darat. 8. Realisasi keamanan industrial melalui strategi politik pembangunan dan pengembangan industri berat untuk memproduksi berbagai peralatan, mesin-mesin pabrik dan persenjataan, sekaligus menghentikan sikap mengekor dan mengemis-ngemis di depan pintu negara-negara barat. 9. Pemberdayaan sumber daya umat yang amat besar melalui politik pendidikan yang bertujuan membuka ruang dan kesempatan bagi semua orang. Dengan demikian mereka menjadi orang-orang yang kreatif dan produktif demi kepentingan agama dan umat mereka. Dengan itu pula dapat mengurangi akumulasi jumlah penganguran meski berijazah tinggi. 10. Pengembalian kekuasaan umat atas kekayaan-kekayaannya sehingga umat menjadi pemilik murni akan kekayaan-kekayaan itu. 11. Penyebarluasan kebaikan, keutamaan, keadilan serta penjagaan atas darah, kekayaan, kehormatan dan kemuliaan kaum muslim. 51 51 Ismail al-Wahwah. 2007. “Dunia Membutuhkan Khilafah” dalam Buletin al-Waie Vol VII edisi 1-31 september. hal. 13. Universitas Sumatera Utara 46

B. Politik Pembangunan Islam Hizbut Tahrir