bersifat karsinogen. Para penambang uranium mempunyai resiko menderita kanker paru 4 kali lebih besar daripada populasi umum. Paparan
industri ini biasanya baru tampak pengaruhnya setelah 15-20 tahun.
3. Pengaruh penyakit lainpredisposisi karsinoma bronkogenik
oleh karena penyakit lain
Tuberkulosis paru banyak dikaitkan sebagai faktor predisposisi karsinoma bronkogenik melalui mekanisme hiperplasia metaplasi. Karsinoma insitu
dari karsinoma bronkogenik diduga timbul sebagai akibat adanya jaringan parut tuberkulosis.
4. Pengaruh Genetik dan Status Imunologis
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan kecenderungan bahwa faktor yang terlibat berkaitan dengan enzim Aryl Hidrokarbon Hidroksilase AHH.
Kanker lebih banyak didapatkan pada orang dengan aktivitas AHH yang sedang atau tinggi. Keadaan ini mungkin dapat menerangkan peranan
faktor rokok sebagai salah satu faktor penyebab. Oleh karena enzim AHH memetabolisir benzopyrene serta hidrokarbon polisiklik aromatic lainnya
menjadi karsinogen yang lebih reaktif. Status imunologis penderita yang dipantau dari respons imun seluler
menunjukkan adanya korelasi antara derajat diferensiasi sel, stadium penyakit, tanggapan terhadap pengobatan, serta prognosis. Penderita yang
alergi umumnya tidak memberikan tanggapan yang baik terhadap pengobatan dan lebih cepat meninggal. Alsagaff et al., 2010.
2.3.3. Patogenesis
Paparan yang lama dan berulang oleh zat-zat asing seperti benzoapyrene pada rokok, uranium dan asbestos yg berasal dari paparan industri, radon akan
menyebabkan inflamasi pada lapisan epithelium di saluran pernapasan. Inflamasi ini akan menyebabkan metaplasia pada sel squamous yang selanjutnya menjadi
squamous dysplasia, yang pada tahap lebih lanjut akan menyebabkan carcinoma in situ dan menjadi invasive carcinoma. Selama proses ini juga terjadi mutasi
pada gen-gen seperti c-Kit 40-70, MYCN dan MYCL 20-30, p53 90, 3p 100, RB 90, BCL2 75-90. Tahapan- tahapan inilah yang akan terjadi
dan menimbulkan keganasan pada organ paru Husain, 2010.
2.3.4. Klasifikasi
Klasifikasi histologik karsinoma bronkogenik dapat dibagi atas: I. Karsinoma Paru non Sel Kecil NSCLC 70-75; a. Karsinoma sel
skuamosa epidermoid 25-30; b. Adenokarsinoma, termasuk karsinoma bronkioloalveolus 30-35; c. Karsinoma sel besar 10-15; II.
Karsinoma Paru Sel Kecil SCLC 20-25; III. Pola Kombinasi 5-10 Kumar, et al., 2007.Buku Ajar Patologi. Edisi 7