Rokok Rokok diduga sebagai penyebab tersering dari penyakit ini. Terdapat
lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan perokok Alsagaff et al.,
2010.
Berikut ini dapat dilihat hubungan antara jumlah rokok yang dihisap dengan besar resiko terjadinya karsinoma bronkogenik pada perokok.
Dalam jangka panjang 10-20 tahun, merokok: 1-10 batanghari meningkatkan resiko 15 kali, 20-30 batanghari meningkatkan resiko 40-
50 kali, dan 40-50 batanghari meningkatkan resiko 70-80 kali. Jika seorang perokok menghentikan kebiasaan merokok, maka penurunan
resiko baru tampak setelah 3 tahun penghentian dan akan menunjukkan resiko yang sama dengan yang bukan perokok setelah 10-13 tahun. Perlu
diketahui bahwa bagi perokok disamping membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan orang-orang sekitarnya perokok pasif. Hal ini
dibenarkan oleh berbagai laporan dari Jepang dan Skandinavia, yang menjelaskan bahwa istri, anak dan keluarga bukan perokok. Alsagaff et
al.,2010. Risiko untuk menderita karsinoma bronkogenik selain oleh rokok, juga dapat disebabkan berbagai bahan lain yang bersifat karsinogen
yang terdapat di tempat kerja antara lain asbestos, uranium, nikel dan
sebagainya.