5.1.2.1. Distribusi Penderita Kanker Paru Primer Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi data penelitian berdasarkan jenis kelamin penderita kanker paru primer dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Distribusi Penderita Kanker Paru Primer berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Tahun 2011
2012 N kasus
Persentasi N kasus
Persentasi Pria
62 76,5
97 83,6
Wanita 19
23,5 19
16,4
Total
81 100
116 100
Jumlah penderita kanker paru primer pada tahun 2011 adalah sebanyak 81 kasus, yang terdiri dari 62 kasus pada pria 76,5 dan 19 kasus pada wanita
23,5. Sementara untuk tahun 2012 terdapat 116 kasus yang terdiri dari 97 kasus pada pria 83,6 dan 19 kasus pada wanita 16,4.
5.1.2.2. Distribusi Penderita Kanker Paru Primer Berdasarkan Kelompok Usia
Distribusi penderita kanker paru primer berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Distribusi Penderita Kanker Paru berdasarkan Kelompok Usia Kelompok
Usia Tahun
Tahun 2011
2012 N
kasus Persentasi
N kasus
Persentasi 11-20
1 1,2
21-30 31-40
3 3,7
2 1,7
41-50 12
14,8 21
18,1 51-60
27 33,3
59 50,9
61-70 28
34,6 22
19,0 71-80
7 8,6
9 7,8
81-90 3
3,7 3
2,6
Total 81
100,0 116
100,0
Berdasarkan tabel 5.2 didapati bahwa jumlah penderita kanker paru primer pada tahun 2011 untuk rentang usia 11-20 tahun sebanyak 1 kasus 1,2, pada
rentang usia 31-40 tahun sebanyak 3 kasus 3,7, pada rentang usia 41-50 tahun sebanyak 12 kasus 14,8, pada rentang usia 51-60 tahun sebanyak 27 kasus
33,3, pada rentang usia 61-70 tahun sebanyak 28 kasus 34,6, pada rentang usia 71-80 tahun sebanyak 7 kasus 8,6, dan pada rentang usia 81-90 tahun
sebanyak 3 kasus 3,7. Sementara pada tahun 2012 untuk rentang usia 31-40 tahun sebanyak 2 kasus 1,7, pada rentang usia 41-50 tahun sebanyak 21 kasus
18,1, pada rentang usia 51-60 tahun sebanyak 59 kasus 50,9, pada rentang usia 61-70 tahun sebanyak 22 kasus 19, pada rentang usia 71-80 tahun
sebanyak 9 kasus 7,8, dan pada rentang usia 81-90 tahun sebanyak 3 kasus 2,6
5.1.2.3. Distribusi Penderita Kanker Paru Primer Berdasarkan Gejala Klinis
Dari data penelitian ini, distribusi penderita kanker paru primer berdasarkan gejala klinis dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3 Distribusi Penderita Kanker Paru Primer Berdasarkan Gejala Klinis Batuk, Sesak Napas, Nyeri Dada
Gejala Klinis
Tahun 2011
2012 N
kasus Persentasi
N kasus
Persentasi
Batuk 73
90,1 105
90,5
Sesak Nafas 69
85,2 90
77,6
Nyeri Dada 71
87,7 99
85,3
Distribusi penderita kanker paru primer berdasarkan gejala klinis batuk, sesak nafas, nyeri dada tabel 5.3, pada tahun 2011 jumlah penderita yang
mengalami keluhan batuk sebanyak 73 kasus 90,1, sesak napas 69 kasus 85,2, dan nyeri dada sebanyak 71 kasus 87,7. Sementara pada tahun 2012
terdapat 105 kasus 90,5 yang mempunyai keluhan batuk, 90 kasus 77,6 mengalami sesak napas, dan 99 kasus 85,3 mengalami nyeri dada.
5.1.2.4. Distribusi Penderita Kanker Paru Primer Berdasarkan Jenis Tumor
Dari data penelitian ini, distribusi penderita kanker paru primer berdasarkan jenis tumornya dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Distribusi Penderita Kanker Paru Primer berdasarkan Jenis Tumor
Jenis Tumor
Tahun 2011
2012 N
kasus Persentasi
N kasus
Persentasi
SCLC 1
1,2 6
5,2 NSCLC
80 98,8
110 94,8
Total 81
100 116
100
Berdasarkan tabel 5.4, didapati penderita kanker paru primer pada tahun 2011 sebanyak 1 kasus 1,2 yang jenis SCLC, sementara 80 kasus lainnya
98,8 menderita jenis NSCLC. Untuk tahun 2012 terdapat 6 kasus 5,2 yang menderita jenis SCLC, dan sebanyak 110 kasus 94,8 yang menderita jenis
NSCLC.
5.1.2.5. Distribusi Penderita Kanker Paru Primer Berdasarkan Effusi Pleura
Dari data penelitian ini, distribusi penderita kanker paru primer berdasarkan ada tidaknya efusi pleura bisa dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Distribusi Penderita Kanker Paru Primer Berdasarkan Effusi Pleura
Effusi Pleura
Tahun 2011
2012 N
kasus Persentasi
N kasus
Persentasi Ada
55 67,9
67 57,8
Tidak ada 26
32,1 49
42,2
Total 81
100 116
100
Berdasarkan tabel 5.5, untuk tahun 2011 terdapat 55 kasus 67,9 yang mengalami effusi pleura, sementara 26 kasus lainnya 32,1 tidak ditemukan
effusi pleura. Untuk tahun 2012 terdapat 67 kasus 57,8 yang mengalami effusi pleura, sementara ada 49 kasus lainnya 42,2 yang tidak mengalaminya.
5.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.1 didapati bahwa angka kejadian kanker paru primer lebih banyak pada pria daripada wanita. Insidensi pada tahun
2011 tidak jauh berbeda dengan tahun 2012. Pada tahun 2011 terdapat 62 pria 76,5 dan 19 wanita 23,5 yang menderita kanker. Pada tahun 2012 terdapat
peningkatan dimana terdapat 97 pria 83,6 dan 19 wanita 16,4 yang menderita kanker paru primer tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kuntio Sri Herlambang 2003 yang menyatakan bahwa insidensi memang lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan dengan
wanita. Menurut kelompok usia penderita tabel 5.2, kelompok usia di atas umur
50 tahun yang lebih banyak daripada kelompok usia di bawah 50 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni, et al., 2009 yang
menyatakan bahwa pasien yang terkena kanker paru berumur di atas 40 tahun, rerata umur 60 tahun yang dihubungkan dengan kebiasaan merokok dan umur
mulai merokok. Namun didapati 1 kasus pada tahun 2011 yang berusia 17 tahun. Hal ini mungkin terjadi mengingat semakin meningkatnya konsumsi merokok
pada usia- usia muda, ekspos terhadap karsinogen yang lebih tinggi, memiliki faktor host yang meningkatkan kepekaannya terhadap efek onkogenik dari pada
karsinogen, dan mungkin juga pengaruh genetika dan lain nya. Hal senada juga dituliskan oleh Kuntio Sri Herlambang 2003 dalam penelitian sebelumnya.
Gejala klinis pada penelitian ini tabel 5.3, dirujuk kepada 3 gejala klinis yang sering terjadi, yaitu batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Hal serupa juga
ditemukan dalam data dari RSUD Dr. Sutomo Surabaya yang mendapatkan frekuensi simptom yang sama, terdapat dalam penelitian Kuntio Sri Herlambang
2003. Berdasarkan jenis tumor tabel 5.4, jenis kanker yang terbanyak adalah
Non Small Cell Lung Carcinoma NSCLC sebanyak 80 dari 81 kasus 98,8 pada tahun 2011, dan 110 dari 116 kasus 94,8 pada tahun 2012. Ini sesuai
dengan data dalam jurnal yang berjudul: The Positive Result Of Cytology Brushing At Flexible Fiberoptic Bronchoscopy Compared with Transthoracic
Needle Aspiration in Central Lung Tumor oleh Wahyuni, et al., 2003. Menurut hasil dari data frekuensi penelitan ini tabel 5.5, tidak terdapat
hubungan yang jelas antara kejadian kanker paru dengan efusi pleura. Hal ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adiatma 2012
yang menyatakan tidak ditemukan hubungan antara karsinoma paru terhadap kejadian efusi pleura.