Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ditemukan dalam data dari RSUD Dr. Sutomo Surabaya yang mendapatkan frekuensi simptom yang sama, terdapat dalam penelitian Kuntio Sri Herlambang 2003. Berdasarkan jenis tumor tabel 5.4, jenis kanker yang terbanyak adalah Non Small Cell Lung Carcinoma NSCLC sebanyak 80 dari 81 kasus 98,8 pada tahun 2011, dan 110 dari 116 kasus 94,8 pada tahun 2012. Ini sesuai dengan data dalam jurnal yang berjudul: The Positive Result Of Cytology Brushing At Flexible Fiberoptic Bronchoscopy Compared with Transthoracic Needle Aspiration in Central Lung Tumor oleh Wahyuni, et al., 2003. Menurut hasil dari data frekuensi penelitan ini tabel 5.5, tidak terdapat hubungan yang jelas antara kejadian kanker paru dengan efusi pleura. Hal ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adiatma 2012 yang menyatakan tidak ditemukan hubungan antara karsinoma paru terhadap kejadian efusi pleura.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Insidensi kanker paru primer di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan adalah sebanyak 197 orang. 2. Kanker paru primer di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik- Medan yang terbanyak terjadi pada pria. 3. Kelompok usia tersering yang mengalami keganasan paru primer di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan adalah usia di atas 50 tahun. 4. Jenis tumor tersering pada penderita kanker paru primer di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan adalah jenis Non Small Cell Lung Carcinoma NSCLC.

2. Saran

1. Rekam Medis sebagai sumber data penelitian sebaiknya lebih lengkap dalam melampirkan unsur-unsur demografi, pelaporan pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan follow up yang dilakukan, serta lebih spesifik dalam pengklasifikasian sehingga memudahkan dalam pengolahan data. 2. Sehubungan dengan meningkatnya insidensi penyakit keganasan paru, diharapkan untuk bisa menjauhi faktor resiko dan mencegah agar tidak terkena penyakit ini. Pemeriksaan dini terkait gejala klinis yang ada diharapkan dapat membantu me ngurangi angka kejadian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Paru

Paru merupakan sepasang organ berbentuk kerucut yang terletak pada rongga dada. Keduanya dipisahkan oleh jantung dan mediastinum, yang membagi rongga toraks menjadi dua ruangan yang terbagi jelas. Bila salah satu paru mengalami kolaps, yang lainnya masih dapat mengembang. Paru dilindungi oleh 2 lapisan membran serosa yang dinamakan membran pleura. Lapisan paling luar pleura parietal berpaparan langsung dengan rongga toraks; lapisan dalam pleura viseral langsung berpaparan dengan dinding paru. Di antara dua lapisan pleura terdapat sebuah rongga kecil yang disebut rongga pleura yang berisi cairan lubrikan. Cairan ini berguna untuk mengurangi gesekan antar membran sehingga paru bisa melakukan fungsinya dengan baik. Cairan ini juga berfungsi untuk melekatkan membran yang satu dengan yang lainnya Tortora, 2009. Gambar 2.1. Gambaran Paru serta Pleura Secara Anterior Pada Toraks Tortora, 2009.