Kadar Nitrogen dioksida NO

5.2. Kadar Nitrogen dioksida NO

2 di Kawasan Industri Medan dan Kawasan Non Industri Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2. kadar nitrogen dioksida NO 2 tertinggi terdapat pada Kawasan Industri Medan yaitu pada Jl. Perbatasan KIM I dan KIM II yaitu sebesar 32,45 µgNm, sedangkan kadar nitrogen dioksida NO 2 terendah terdapat pada kawasan non industri yaitu pada Jl. Karya Wisata yaitu sebesar 13,05 µgNm. Kadar nitrogen dioksida NO 2 yang diukur pada Kawasan Industri Medan dan kawasan non industri di kota Medan masih memenuhi syarat baku mutu menurut PP RI No.41 tahun 1999 yaitu sebesar 400 µgNm selama pengukuran 1 jam. Tingginya kadar nitrogen dioksida pada Kawasan Industri Medan yaitu pada Jl. Perbatasan KIM I dan KIM II diasumsikan karena pengukuran dilakukan pada siang hari, karena pada siang hari yaitu mulai pukul 10.00 -12.00 Wib merupakan waktu siklus cepat NO 2 sehingga menyebabkan kadar NO 2 tinggi dengan bantuan cahaya matahari. Banyaknya kendaraan bermotor yang melintasi jalan ini dan kendaraan yang lewat untuk membawa bahan baku dan hasil dari industri yang berada di Kawasan Industri Medan juga mempengaruhi kadar NO 2 di Kawasan ini. Menurut Agusnar 2007 untuk mengetahui perubahan konsentrasi NO x di udara berlangsung sebagai berikut: 7. Konsentarsi NO dan NO 2 tetap stabil sebelum matahari terbit. 8. Konsentrasi NO mulai meningkat pada pagi hari bersamaan dengan aktivitas manusia, terutama kendaraan bermotor. Universitas Sumatera Utara 9. Pada siang hari, sinar matahari memancarkan sinar ultraviolet sehingga konsentrasi NO 2 meningkat karena perubahan NO primer menjadi NO 2 sekunder. 10. Dengan menurunnya konsentrasi NO di bawah 0,1 ppm, maka konsentrasi ozon O 3 meningkat. 11. Konsentrasi NO mulai meningkat kembali apabila intensitas energi sinar matahari cenderung menurun pada sore hari. 12. O 3 yang terkumpul sepanjang hari akan bereaksi dengan NO yang berakibat bterjadinya kenaikan konsentrasi NO 2 dan penurunan konsentrasi O 3 . Nitrogen dioksida NO 2 sebagai gas buang kendaraan bermotor karena terlibat dalam proses masuknya udara ke dalam karburator kemudian ke silinder karena dibutuhkan komponen oksigennya Sarudji, 2010. Sumber nitrogen dioksida NO 2 berasal dari pembakaran mesin kendaraan bermotor Sastrawijaya, 2009. Emisi nitrogen dioksida NO 2 dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NO 2 yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran, dan kebanyakan pembakaran disebabkan oeh kendaraan, produksi energi dan pembuangan sampah Fardiaz, 2003. Jumlah kendaraan bermotor yang melintasi jalan ini diasumsikan sangat mempengaruhi tingginya kadar NO 2 . Kendaraan bermotor memberikan kontribusi yang besar terhadap pencemaran udara. Pencemaran ini sangat dirasakan dengan makin bertambahnya kendaraan umum yang beroperasi di jalan umum, kepadatan lalu lintas, kemacetan lalu lintas dan ratio pemakai kendaraan pribadi Sarudji, 2010. Hasil penelitian yang menunjukkan suhu terendah pada perbatasan KIM I II juga diasumsikan mempengaruhi tingginya kadar NO 2 . Suhu udara secara langsung dapat mempengaruhi kondisi kestabilan atmosfer. Dalam kondisi stabil, yaitu pada Universitas Sumatera Utara suhu udara yang lebih rendah dari lingkungan maka massa udara polutan tidak dapat naik tetapi tetap berada di atmosfer dan terakumulasi sehingga akan menaikkan kadar polutan Soedomo, 2011. Kadar nitrogen dioksida NO 2 terendah terdapat pada Kawasan Non Industri yaitu pada Jl. Karya Wisata, rendahnya kadar nitrogen dioksida NO 2 diasumsikan karena adanya pohon dan jarak pohon yang dekat dengan sumber pencemaran yaitu 2 meter. Keberadaan pohon di jalan raya dapat menjaga kelembaban dan menurunkan suhu udara sehingga konsentrasi polutan yang melayang di udara menjadi berkurang Anggraini, 1994. Rendahnya kecepatan angin di jalan ini juga di asumsikan mempengaruhi rendahnya kadar polutan di jalan ini. Semakin tinggi kecepatan angin pada suatu daerah, maka pencampuran polutan dari sumber emisi di atmosfer akan semakin besar sehingga konsentrasi zat pencemar semakin encer dan akan mengakibatkan polutan di daerah tersebut akan semakin berkurang Rahmawati, 2008.

5.3 . Kadar Sulfur dioksida SO