bahwa sepeda motor merupakan kendaraan yang berkontribusi besar dalam pencemaran CO, SO
2
dan Pb.
2. Sumber tak bergerak menetap
Yang termasuk sumber pencemar dari bahan bakar bersumber menetap adalah pembakaran beberapa jenis bahan bakar diemisikan pada suatu lokasi yang tetap.
Bahan bakar tersebut terdiri atas batu bara, minyak bakar, gas alam, kayu dan destilasi minyak. Berlainan degan sarana transportasi, sumber pencemar udara
menetap mengemisikan polutan pada udara ambien tetap sehingga dalam pengelolaan lingkungannya perlu perencanaan yang matang, misalnya harus dipertimbangkan
keadaan geografi dan tofografi, meteorology, serta rencana tata ruang wilayah tersebut.
Kegiatan yang menghasilkan pencemar udara tidakbergerak: a.
Proses industri b. Pembuangan sampah padat Sarudji, 2010.
Menurut Agusnar 2007 sumber polusi utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60 dari polutan yang dihasilkan dari karbon monoksida dan sekitar 15
terdiri dari hidrokarbon, sumber- sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah, dan lain- lain.
2.1.6. Jenis-jenis Pencemar Udara
Menurut Harssema dalam Mulia 2005 pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan pencemar yang dikeluarkan ke
udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun manusia. proses alam disebut biogenic emission, sebagai contoh gas Methane CH
4
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi sebagai akibat dekomposisi bahan organic oleh bakteri pengurai. Emisi udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia adalah hasil pembakaran bahan bakar
fosil bensin, solar, batubara pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara dan sebagainya.
Menurut Sarudji 2010 beberapa jenis pencemar udara yang paling sering ditemukan adalah:
1. Sulfur dioksida SO
2
2. Karbon monoksida CO 3. Nitrogen oksida NOx
4. Debu partikulat
2.1.7.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara
Menurut Chandra 2006 pencemaran udara yang terjadi di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor meteorology dan iklim antara
lain: 1.
Meteorologi dan iklim a.
Temperatur Pergerakan mendadak lapisan udara dingin kesuatu kawasan industri dapat
menimbulkan temperatur inversi. Dengan kata lain udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari kawasan tersebut dan cenderung
menahan polutan tetap berada di lapisan permukaan bumi sehingga konsentrasi polutan di kawasan tersebut semakin lama semakin tinggi.
Dalam keadaan tersebut, di permukaan bumi dapat dikatakan tidak terdapat pertukaran udara sama sekali karena kondisi itu dapat berlangsung sampai
Universitas Sumatera Utara
beberapa hari atau beberapa minggu, udara yang berada dekat permukaan bumi akan penuh dengan polutan dan dapat menimbulkan keadaan yang sangat kritis
bagi kesehatan. b. Arah dan kecepatan angin
Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain. Kondisi semacam ini pernah dialami oleh
negara-negara di daratan Eropa. c.
Hujan Air hujan, sebagai pelarut umum, cenderung melarutkan bahan polutan yang
terdapat dalam udara. Kawasan industri yang menggunakan batubara sebagai sumber energinya berpotensi menjadi sumber pencemar udara di sekitarnya.
Pembakaran batubara akan menghasilkan gas Sulfur dioksida dan apabila gas tersebut bercampur dengan air hujan akan terbentuk Asam Sulfat sulfuric acid
sehingga air hujan menjadi asam, biasa disebut hujan asam acid rain. 2.
Topografi a.
Dataran rendah Di daerah dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke
seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara dan mencemari udara negara lain.
b. Pegunungan Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin yang
terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi Chandra, 2006.
Universitas Sumatera Utara
c. Lembah
Di daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan tidak bertiup ke segala penjuru. Keadaan ini cenderung menahan polutan yang terdapat di permukaan bumi.
2.1.8. Efek Bahan Pencemar