Q = Volume udara terhisap liter menit t = waktu sampling menit
3.6.5. Prosedur Pengukuran Suhu dan Kelembaban
A. Prinsip
Untuk mengetahui suhu dan kelembaban udara ruangan sehingga mendapatkan kesimpulan yang tepat mengenai hal- hal yang bersangkutan dengan
suhu dan kelembaban. B.
Metode : sesuai ASTM Standards 1997 C.
Peralatan : 1.
Psychrometer : Alat pengukur suhu dan kelembaban yang terdiri dari 2 buah thermometer. Suhu yang ditunjukan thermometer 1 disebut suhu bola kering dan
sekaligus suhu ruangan udara. Suhu yang ditunjukan oleh thermometer II disebut suhu bola basah.
2. Psychrochart : Tabel untek mengetahui kelembaban berdasarkan suhu bola kering
dan suhu bola basah. D.
Pereaksi : - E.
Cara Kerja : -
Psychrometer ditetesi air, sehingga membasahi kapas kain pada ujung thermometer II.
- Psychrometer tersebut diputar- putar keseluruh ruangan lokasi yang
diperiksa selama kurang lebih 2 menit konstan. -
Baca suhu pada thermometer I = suhu bola kering = suhu udara ruangan dan thermometer II = suhu bola basah.
Universitas Sumatera Utara
- Dari kedua suhu tersebut maka kelembaban dapat dicari dengan bantuan
psychrochart, caranya : letakkan garis awal setting sesuai suhu bola kering dan baca kelembaban dari skala temperatur yang sesuai suhu bola basah.
Contoh : Suhu thermometer I : 26
C Suhu thermometer II : 21
C Pada psychrochart terbaca kelembaban 64
Jadi suhu udara ruangan 26 C
Kelembaban = 64 Batas syarat yang diperbolehkan
Untuk ruangan : Suhu = 18-26
C Kelembaban
= 40-70
3.7. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran adalah kadar CO, NO
2
dan SO
2
di Kawasan Industri Medan dan kawasan non industri di kota Medan, jika terdapat kadar CO, NO
2
dan SO
2
di udara ambien yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah No.41 tahun 1999 maka udara tersebut telah tercemar karbon monoksida, Nitrogen dioksida dan sulfur dioksida.
3.8. Defenisi Operasional Variabel
1. Karbon monoksida adalah karbon monoksida CO adalah suatu gas yang tidak
bewarna, tidak berbau dan tidak berasa dengan jumlah sedikit di udara sekitar 0,1 ppm yang berada di lapisan atmosfer, oleh karena itu lingkungan yang
tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Gas CO diproduksi oleh
Universitas Sumatera Utara