Latar Belakang Analisis Perbandingan Penambahan Pemasangan Baru Lpju Konvensional Dengan Lpjuts Di Jalan Tol Belmera Dengan Pendekatan Value Engineering

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik sebagai salah satu infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak maka penyediaan energi listrik harus dapat menjamin tersedianya dalam jumlah yang cukup, harga yang wajar dan mutu yang baik. Semakin meningkatnya ekonomi pada suatu daerah maka konsumsi energi listrik juga akan meningkat. Kondisi ini tentunya harus diantisipasi sedini mungkin agar penyediaan energi listrik dapat tersedia dalam jumlah yang cukup dan harga memadai. PLN sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik di Indonesia yang terus mengalami krisis tidak hanya dalam finansial tapi juga dalam menyediakan pasokan energi listrik bagi masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena besaran biaya operasional yang dipikul oleh PLN melebihi penerimaan yang didapat. Begitupun yang terjadi dengan PLN Wilayah Sumatera Utara. Salah satu faktor penyebab kerugian yang sangat besar jumlahnya ini karena biaya produksi lebih besar dari penerimaan dan terjadinya krisis listrik disebabkan neraca daya listrik mengalami defisit akibat mesin pembangkit yang sudah tua serta penambahan pembangkit baru tidak sesuai rencana. Ditambah lagi kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menghemat energi listrik. Hal ini bisa terlihat dari pertumbuhan kebutuhan energi listrik untuk layanan publik yang terus meningkat. Salah satu kebutuhan energi lstrik untuk layanan publik ini adalah lampu-lampu penerangan jalan umum diantaranya jalan tol. Universitas Sumatera Utara 2 Lampu penerangan jalan tol merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari adanya pembangunan jalan tol . Dalam bentangan sepanjang 34 km jika di jalan tol Belmera ada sekitar 520 LPJU konvensional dengan ukuran 250 watt, atau sekitar 312, 5 VA. Tetapi hal itu dinilai masyarakat bahwa pencahayaan di jalan tol itu kurang atau bahkan sangat kurang. Hal itu bisa dilihat dari keluhan masyarakat yang jika pada saat malam melintas di jalan tol belmera. Dengan ada nya keluhan masyarakat atas kurangnya pencahayaan di jalan tol pengelola diminta untuk menambah jumlah jumlah titik lampu di jalan tol belmera. Jika penambahan dilakukan dapat mengakibatkan bertambahnya biaya dan juga bertambahnya kebutuhan energi listrik untuk layanan publik pendukung operasional jalan tol tersebut. Biaya yang dikeluarkan pengelola bisa mencapai ratusan juta rupiah ini hanya dikeluarkan untuk satu jalan tol saja dimana akan direncanakan penambahan jalan tol lainnya di Sumatera Utara. Jalan tol yang akan dibangun yaitu jalan tol Medan – Binjai dan Medan – Kuala Namo – Tebing dapat dilihat pada peta Gambar 1.1. Universitas Sumatera Utara 3 Gambar 1.1 Peta jalan tol Medan-Binjai, Medan-Kuala Namo-Tebing Selain penggunaan energi langsung, PT Jasa Marga Perseroan Tbk selaku pengelola juga memanfaatkan energi tidak langsung yang digunakan untuk proses pengelolaan kantor, gerbang tol, maupun fasilitas lain sepanjang jalan tol. sumber primer energi tidak langsung ini adalah listrik yang dipenuhi melalui pasokan PT PLN Perseroan. Perseroan berupaya mencari solusi alternatif untuk melakukan konservasi dan efisiensi energi, serta mengupayakan sumber energi alternatif yang terbarukan yang dapat menunjang kegiatan operasional jalan tol. Sebagai perusahaan yang mengelola jalan tol penggunaan listrik sebagai sumber energi merupakan salah satu penggunaan terbesar di Perseroan Jasa Marga yang digunakan untuk Penerangan Jalan Umum PJU. Mengingat pentingnya penerangan jalan dan juga upaya Perseroan dalam menghemat energi, memacu Perseroan untuk mencari sumber listrik alternatif sebagai pengganti listrik yang selama ini mengandalkan sumber dari PLN. Universitas Sumatera Utara 4 Dengan menggunakan lampu penerangan yang menggunakan tenaga surya LPJUTS perusahaan seperti Jasa Marga selaku pengelola jalan tol tidak perlu lagi membayar listrik ke PLN, semuanya dibangkitkan sendiri dengan sinar matahari, jadi cukup investasi di panel surya nya saja sesuai wacana Menteri ESDM bahwa jalan tol wajib menggunakan lampu tenaga surya. Untuk itu diperlukan suatu kajian pada saat pemilihan lampu penerangan jalan tol agar memperoleh hasil akhir yang optimal dan efisien dengan tetap mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi dan estetika lingkungan. Dalam tugas akhir ini, penulis mengangkat judul “ ANALISIS PERBANDINGAN PENAMBAHAN PEMASANGAN BARU LPJU KONVENSIONAL DENGAN LPJUTS DI JALAN TOL BELMERA DENGAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING . Dari hasil evaluasi ini akan terlihat berapa hasil penghematan energi listrik yang dapat dilakukan dan berapa anggaran belanja PT. Jasa Marga Persero Tbk selaku pengelola jalan tol yang bisa dihemat oleh mereka sendiri dengan adanya penambahan jumlah titik lampu, bila sumber energi untuk LPJU yang biasa disuplai oleh PLN pada jalan tol belmera dengan panjang lintasan 34 km, diganti dengan LPJU yang menggunakan sel surya sehingga untuk penerangan jalan umum tidak lagi memerlukan suplai dari PLN dan penggunaan listrik di jalan tol tersebut akan lebih efisien lagi. Universitas Sumatera Utara 5

1.2 Perumusan Masalah