56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Eksisting PJU di Jalan Tol Belmera
PJU di Jalan Tol Belmera merupakan jalan perkotaan yang jenis jalannya adalah jalan lokal dan jalan kolektor, jenis tiang lampu lengan ganda dan
penempatan lampu jalan di median jalan dua arah seperti pada Gambar 2.4 untuk jenis jalan kolektor, sementara untuk jalan lokal jenis tiang lampu tunggal dan
penempatan lampu jalan di tepi seperti pada gambar 2.1. Sampai saat ini kondisi LPJU yang terpasang di Jalan Tol Belmera seluruhnya masih konvensional.
Tabel 4.1 Data Kondisi Eksisting PJU Konvensional
4.1.1 Jenis Tiang dan Kemiringan Stang Ornamen
Tiang PJU berjenis octagonal hot dip galvanize dengan konstruksi base plate, dimana ornament lengan tunggal dan ganda. Angkur dan murnya harus
diproses dengan proteksi hot dipped galvanized. Fondasi tiang lampu harus terbuat dari konstruksi beton K 225 dimana anchorbaut tiang tertanam di fondasi
tiang dengan ukuran yang disesuaikan.
Simbol Keterangan
PJU Konvensional h
Tinggi tiang 11,5 m
l Lebar jalan
10,0 m w
Panjang ornament horizontal 1 m
b Lebar batu jalan
1,0 m S
Jarak antar tiang 45,0 m
φ Sudut kemiringan ornament
Universitas Sumatera Utara
57
4.2 Perhitungan Daya Lampu dan Penerangan Konvensional Eksisting
Perhitungan dilakukan melalui persamaan-persamaan yang ada pada Bab 3.4.1.1 melalui data berikut.
Tabel 4.2 Data PJU Konvensional
Keterangan Lampu PJU Konvensional
Tiang Lengan Ganda Tiang Lengan Tunggal
Jenis lampu SON T
SON T Daya
2x 250 watt 250 watt
Tegangan 220 volt
220 volt Arus
2,84 Amp 1,42 Amp
Warna cahaya Kuning
Kuning Umur
15.000 jam 15.000 jam
Lumen 28.000 lm
28.000 Temperatur
− C
− C
PF 0,8
0,8
Jenis lampu yang digunakan pada PJU konvensional adalah jenis lampu SON T sebesar 250 watt untuk jenis lampu yang di letakkan di median jalan dua
arah. Sementara untuk LPJU yang terpasang di tepian jalan juga memakai lampu jenis SON T sebesar 250 watt. Biasanya lampu jenis ini terpasang di jalan dekat
dengan pintu gerbang tol. Lama pemakaian lampu pada umumnya dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00 atau sekitar 12 jam.
Maka besar energi yang dipakai pada lampu Daya total lampu eksisting :
P = P
x jumlah lampu eksisting = x
= .
watt.hour SON T 250 Watt adalah :
E = P
x t = x
=
watt.hour a Intensitas cahaya:
PJU Konvensional 250 Watt Eksisting,
I =
∅
=
�
=
,
= , cd
Universitas Sumatera Utara
58
b Luminansi rata-rata:
PJU Konvensional 250 Watt Eksisting
L
−
=
� . �
=
, .
= , cdm
2
L =
. �
=
, √
, + .
,5 √
,5 +
= , cdm
2
L =
. �
=
, , .
= , cdm
2
c Efisiensi cahaya :
PJU Konvensional Eksisting
� =
� ℎ �+
=
, +
= , ; sehingga�
�
= , dan � = ,
maka efisiensi dari Tabel 3.1dengan r
p
=0,3; r
m
=0,1; r
w
= 0,1:
ɳ = ɳ
+
� − �
�
� − � ɳ
− ɳ = , +
, − , , − ,
, − , = ,
ɳ =
g
fluks armatur,
g
= ɳ x
= , x . =
lumen
dIluminasi atau intensitas penerangan:
PJU Konvensional Eksisting
E
−
= ∅
A = =
, lux
E = x
g
h cos α = x , . ,
√ , +
= , lux E
=
g
h cos α = , . cos = , lux
e Efikasi cahaya dapat dihitung dengan pers 3.8 :
PJU Konvensional 2 x 250 watt,
K =
∅
= =
lmwatt
PJU Konvensional 250 watt,
K =
∅
= =
lmwatt
Universitas Sumatera Utara
59 Catatan :Intensitas penerangan minimum
E harus dikalikan dua karena titik
terjauh pada permukaan jalan yang akan disinari lampu berada diantara tiang atau lampu PJU sebelahnya.
Luminansi rata-rata L
−
memiliki sudut sebesar 60 karena pada
sudut itu jatuh cahaya tepat pada pertengahan permukaan jalan. Jarak r titik terjauh dan terdekat pada perhitungan luminansi dan
iluminasi adalah sama. Besar sudut
� pada titik terjauh dan terdekat pada perhitungan luminansi dan iluminasi adalah sama.
Menurut Tabel 2.1, didapat perhitungan kemerataan iluminasi dan luminansi dari PJU konvensional eksisting:
Tabel 4.3 Kemeratan Iluminasi dan Luminansi
Jenis PJU Iluminasi
Luminansi
E
−
∅ A
g Kemerataan E
E L
−
I A . cos
VD L
L VI
L L
−
PJU Konvensional 250W , lux
0,19 , cdm
0,44 0,8
Sesuai Spesifikasi
Lampu Penerangan
Jalan Perkotaan
No. 12SBNKT1991 yang dikeluarkan oleh Bina Marga. Untuk kemerataan
iluminasi dan luminasi sudah ditetapkan, dan untuk kasus Jalan Tol Belmera dari perhitungan yang didapat tidak sesuai dengan standart yang sudah dikeluarkan
Bina Marga. Oleh karena itu, direncanakan penambahan LPJU dipasang di samping jalan kiri dan kanan selang seling di antara lampu eksisting. Penambahan
LPJU sebanyak 1510 tiang dipasang di kiri dan kanan jalur jalan tol, yaitu 755 di
Universitas Sumatera Utara
60
sisi jalur pintu tol Tj. Morawa – Belawan dan 755 di sisi jalur pintu tol Belawan –
Tj. Morawa.
f Efisiensi cahaya setelah dilakukan penambahan lampu:
PJU Konvensional Eksisting + PJU Pemasangan baru konvensionalsolar
cell
� =
� ℎ �+
=
, +
= , ; sehingga�
�
= , dan � = ,
maka efisiensi dari Tabel 3.1dengan r
p
=0,3; r
m
=0,1; r
w
= 0,1:
ɳ = ɳ
+
� − �
�
� − � ɳ
− ɳ = , +
, − , , − ,
, − , = ,
ɳ =
g
fluks armatur,
g
= ɳ x
= , x . + .
= .
lumen
g Iluminasi atau intensitas penerangan setelah dilakukan penambahan lampu :
PJU Konvensional Eksisting + PJU Pemasangan baru konvensionalsolar
cell
E
−
=
∅ A
=
.
= , lux
Jadi setelah dilakukan perhitungan jika menambah titik lampu diantara lampu eksisting selang seling, didapat iluminasi 23,64 lux dimana pemasangan
baru PJU baik konvensional maupun solar cell sama-sama memiliki jumlah lumen yang sama tetapi daya yang dibutuhkan saja berbeda.
4.3 Pembatas dan Pengaman Listrik PJU Konvensional