Analisa Perbandingan Biaya Output Dengan Break Even Point BEP

82

4.9 Analisa Perbandingan Biaya Output Dengan Break Even Point BEP

Break even point digunakan untuk menganalisa perbandingan biaya output pengeluaran dari PJU solar cell dengan PJU konvensional. Karena syarat terjadinya break even point adalah TR Total RevenuePendapatan Total = TC Total CostBiaya Total, sedangkan pendapatan dari penjualan produk penerangan terhadap warga pemakai jalan setelah PJU beroperasi tidak dihitung, maka biaya pengeluaran PJU konvensional pada Tabel 4.16 dianggap menjadi TR Total RevenuePendapatan Total dan biaya pengeluaran PJU solar cell dianggap menjadi TC Total CostBiaya Total. Berikut data perhitungan biaya pengeluaran PJU konvensional dan solar cell setiap tahun, sampai pada tahun ke 10 PJU beroperasi. Universitas Sumatera Utara 83 Tabel 4.17 Biaya Pengeluaran PJU Konvensional Sampai pada Tahun ke-10 Tahu n ke- Biaya Investasi Biaya Operasional Keterangan Biaya bahan bakar Biaya perawatan 30.072.502.500 Biaya Investasi 1 . . . 0 Biaya operasional 2 2.286.947.850 Biaya operasional 3 2.515.642.635 1.654.073.630 Biaya operasional 4 2.767.206.899 Biaya operasional 5 3.043.927.588 Biaya operasional Total 30.072.502.500 12.692.768.470 1.654.073.630 Rp 44.419.344.600 6 3.348.320.347 2.201.572.002 Biaya operasional Total 30.072.502.500 16.041.088.820 3.855.645.632 Rp 49.969.236.950 7 3.683.152.382 Biaya operasional Total 30.072.502.500 19.724.241.200 3.855.645.632 Rp 53.652.389.330 8 4.051.467.620 Biaya operasional Total 30.072.502.500 23.775.708.820 3.855.645.632 Rp 57.703.856.950 9 4.456.614.382 2.189.708.123 Biaya operasional Total 30.072.502.500 28.232.323.200 6.045.353.755 Rp 64.350.179.460 10 4.902.275.820 7.852.000.000 Biaya operasional Total Rp 30.072.502.500 Rp.33.134.599.902 Rp. 14.380.881.800 Rp 77.587.984.200 Tabel 4.18 Biaya Pengeluaran PJU Solar Cell Sampai pada Tahun ke-10 Tahu n ke- PJU Solar Cell Biaya Operasional Keterangan Biaya bahan bakar Biaya perawatan 36.602.500.000. Biaya Investasi 1 Biaya Investasi 2 Biaya Investasi 3 Biaya Investasi 4 Biaya Investasi 5 Biaya Investasi Total 36.602.500.000. Rp 36.602.500.000 6 Biaya Investasi Total 36.602.500.000. Rp 36.602.500.000 7 6.477.900.000 Biaya perawatan Total 36.602.500.000. 6.477.900.000 Rp 43.080.400.000 Universitas Sumatera Utara 84 Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada tahun ke-enam, biaya yang dikeluarkan untuk LPJU konvensional sudah melebihi biaya yang harus dikeluarkan untuk LPJU solar cell. Perbandingan biaya yang dikeluarkan selama 10 tahun antara LPJU konvensional dengan LPJU solar cell adalah Rp 77.587.984.200: Rp 52.730.980.000 Penjelasan Tambahan Dapat dilihat perbandingan biaya yang dikeluarkan selama 10 tahun antara LPJU konvensional dengan LPJU solar cell , yang menggunakan konvensional lebih besar biaya yang dikeluarkan walaupun dibiaya investasi dan biaya perawatan mereka lebih murah namun biaya operasional konvensional jauh lebih besar dari solar cell. Tetapi pada awal tahun pembangunan jalan tol tahun 1986 teknologi solar cell tidak sekomersial sekarang dan efisiensinya sangat rendah dibandingkan dengan sekarang, itulah alasan kenapa panel surya tidak diterapkan di jalan tol tersebut walaupun dari segi ekonomis panel surya jauh lebih menguntungkan setelah masa operasi 6 tahun berjalan. Untuk membangun LPJU solar cell dengan biaya investasi yang lebih murah, kini telah banyak perusahaan yang menawarkan pembangunan LPJU solar cell mulai dari tiang hingga komponen-komponen lain yang terdapat di LPJU solar cell dalam bentuk harga 8 Total 36.602.500.000. 6.477.900.000 Rp 43.080.400.000 9 Total 36.602.500.000. 6.477.900.000 Rp 43.080.400.000 10 9.618.700.000 Biaya perawatan Total Rp 36.602.500.000. Rp 0 Rp 16.128.480.000 Rp 52.730.980.000 Universitas Sumatera Utara 85 satu paket. Dimana satu paket LPJU solar cell tersebut sudah disesuaikan daya lampu LED yang digunakan, ukuran batre dan solar charge controllernya. PT. Jasa Marga Perseroan Tbk sebagai pengelola mendapatkan pendapatan Income dari hasil penjualan produk penerangan jalan terhadap masyarakat yang menggunakan jalan tol. Dikarenakan masyarakat yang menggunakan jalan tol harus membayar iuran masuk atau tiket masuk untuk dapat melintas di jalan tol tersebut. Tarif tiket masuk untuk setiap kendaraan yang melintas sudah ditetapkan oleh PT. Jasa Marga Perseroan Tbk. Di mana dana yang didapat dari tiket masuk tersebut itulah digunakan pengelola untuk membangun, merawat, dan mengoperasikan PJU. Universitas Sumatera Utara 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan