45
BAB III MUSIK POPULER :
SEJARAH , GAYA MUSIK, DAN KONTEKS PENGGUNAAN
3.1 Musik Populer
Musik populer adalah jenis musik yang bersifat hiburan karena melodi, harmoni, dan ritmenya sangat cepat diterima dan disukai banyak pendengar. Dalam sistem pemasaran dan
penyebarannya, musik populer berkembang melalui media sosial seperti vcd, tv, radio dan juga internet yang berada di mancanegara dan di Indonesia. Musik populer juga banyak sekali
mempunyai berbagai jenis repertoar, seperti yang sudah banyak berkembang di Indonesia yaitu pop Indonesia, pop daerah, keroncong, campur sari, dan yang berkembang di
mancanegara yaitu rock, rap, reagge, jazz, blues, pop, punk, dan disco. Di Indonesia perkembangan musik populer memiliki banyak keanekaragaman. Itu terjadi akibat
perkembangan musik, baik dari penciptaan lagu-lagu baru, penemuan gaya yang unik dan cara pembawaan, baik vokal maupun instrumen yang sangat khas Purba 2006 Musik
Populer. Jakarta : Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Perkembangan musik populer juga sejalan dengan perkembangan teknologi, seperti
penemuan mikrofon dan perangkat elektronik penangkap bunyi pick-up dan contact microphone yang berfungsi sebagai pengeras suara dan pemroses kualitas suara. Karena itu,
penyanyi dan permainan musik insrumen musik akustik dapat melakukan pertunjukan di tempat terbuka untuk penonton yang lebih luas. Dari segi lain, radio, televisi, surat kabar,
majalah, hp, kaset, rekaman, internet, dll. adalah teknologi yang juga membuat dunia musik
populer berkembang.
Universitas Sumatera Utara
46
3.2 Beberapa Gaya Musik Populer di Indonesia
Dalam gaya musik atau yang disebut dengan style rock, dangdut, blues, reagge, keroncong, pop, dll setiap jenis musik populer memiliki ciri khas dalam instumentasi, genre,
teknik memainkan, gaya panggung, dan warna suara cara menyanyikannya. Oleh karena itu, kita seringkali dapat membedakan jenis musik hanya dengan melihat instrumentasi, genre,
dan mendengarkan cara menyanyikannya. Dalam bernyanyi jika ditinjau dari jumlah penyanyi, kelompok penyanyi dalam
penyajian musik populer bervariasi. Jika penyanyinya hanya satu orang disebut solo. Bentuk penyajian solo sangat umum dalam musik populer. Namun jika penyanyinya dua orang
disebut duet, atau tiga orang penyanyi disebut trio, empat orang penyanyi disebut quartet, lima quintet, enam sextet, tujuh septet, delapan octet, dan sembilan nonet. Jika jumlah
penyanyinya lebih dari sembilan orang disebut paduan suara atau koor choir. Mereka kadang-kadang menyanyi dengan iringan alat musik. Namun bisa juga mereka hanya
bernyanyi rampak a cappella, tanpa iringan alat-alat musik. Hampir semua ragam musik populer mancanegara bisa hadir dalam kancah musik
populer di Indonesia, sebagai dampak semakin mudahnya penyebaran musik populer. Namun tidak semua ragam musik populer itu digemari oleh banyak lapisan masyarakat. Ada yang
hanya diminati dalam kurun waktu tertentu saja, dan ada yang dibuat untuk mengikuti keinginan kalangan pendengar atau penonton tertabatas atau komunitas khusus, seperti musik
cha-cha, rumba, tango, rock, ska, blues, reggae, rap, punk, hip-hop, hustle, disco, funky, country dan sebagainya.
Munculnya berbagai ragam musik populer ikut memberi warna perkembangan musik di Indonesia kendati dari segi jumlah penggemar, baik penonton maupun pendengar,
bervariasi antara satu dengan lainnya. Di antara jenis musik populer yang ada di Indonesia,
Universitas Sumatera Utara
47
barangkali yang paling menonjol adalah musik populer Barat, pop Indonesia nasional, pop daerah, dangdut nasional, dan dangdut daerah regional.
Musik populer Barat dan musik populer Indonesia adalah contoh spesifik dari musik populer yang pernah dijelaskan sebelumnya. Keduanya merupakan musik yang dikemas
untuk hiburan, dipasarkan dan disebarluaskan lewat media massa, dan hadir di mana-mana. Musik populer Barat pada dasarnya berkembang di wilayah kebudayaan Eropa, Amerika, dan
Australia. Sementara musik populer Indonesia berkembang di wilayah kebudayaan Indonesia. Keduanya menggunakan bahasa yang dipakai di wilayah masing-masing.
Musik barat lebih dulu berkembang dan pengaruhnya terhadap musik populer Indonesia, bahkan terhadap musik populer dunia tidak dapat diabaikan. Pengaruh yang
ditularkan lewat media massa dan teknologi sangat kental terasa dalam musik populer Indonesia, baik unsur musikalnya tangga nada diatonis, melodi atau lagu, harmoni, ritme,
timbre, bentuk lagu, dan sebagainnya, maupun instrumentasi, tema lirik, dan teknik-teknik pertunjukannya dan itu sudah berkembang di Indonesia.
Dalam musik di Indonesia, disamping istilah populer yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada tiga istilah lain yang perlu diperhatikan, yaitu : daerah regional,
tradisional, dan nasional. Seperti musik daerah regional, musik daerah regional adalah Musik yang dari segi
sejarah, bahasa, atau budaya berhubungan erat dengan suatu wilayah atau kelompok etnik tertentu di Indonesia. Musik daerah ini bisa merupakan musik populer atau musik tradisional,
bergantung pada elemen-elemen dasar yang terkandung dalam musik tersebut serta cara musik tersebut disebarluaskan. Dan musik tradisional adalah segala jenis musik yang
repertoar kumpulan komposisi, susunan musik, idiom atau gaya, dan elemen-elemen dasar komposisinya pada umunya tidak diambil dari repertoar atau sistem musikal yang secara jelas
Universitas Sumatera Utara
48
berasal dari luar Indonesia. Semua musik tradisioanal di Indonesia berakar pada salah satu atau beberapa suku atau wilayah tertentu di Indonesia.
Katagori ketiga adalah musik nasional, yaitu musik yang ditujukan pada semua orang Indonesia tanpa dikait-kaitkan dengan suatu wilayah atau etnis tertentu. Musik nasional
menggunkan bahasa Indonesia, tidak merujuk kepada kesukuan dan kedaerahan, dan juga tidak menonjolkan unsur-unsur musikal yang hanya umum di suatu daerah.
3.2.1 Instrumentasi
Dalam menandai keragaman, salah satu yang terpenting pada musik populer adalah instrumen. Banyak jenis musik populer di Indonesia yang memiliki kekhasan dalam
perangkat alat-alat musik. Baik jenis musik yang bersumber dari asli daerah, dan jenis musik populer yang mendapatkan pengaruh dari luar budayanya luar tradisi setempat, maupun yang
mengikuti jenis standar pop internasional. Dalam konteks itu, sebuah atau seperangkat instrumen musik seringkali menjadi penanda dan lebih ditonjolkan dari pada instrumen musik
yang lain. Dalam buku Purba 2006. Musik populer. Jakarta: Buku Pelajaran Kesenian
Nusantara, penyajiannya musik populer terutama berfungsi sebagai pengiring penyanyi. Sebagai musik pengiring musik populer memiliki banyak variasi dalam formasi alat
musiknya, baik alat musik akustik tanpa menggunakan tenaga listrik maupun elektrik dengan menggunakan tenaga listrik. Secara sederhana formasi intrumentasi dapat
dikatagorikan seperti berikut ini : •
Formasi alat musik tunggal. Alat ini terdiri atas sebuah gitar atau keyboard saja.
Universitas Sumatera Utara
49
• Formasi dua alat musik. Kedua alat musik itu bisa merupakan alat musik
melodis atau harmonis. Tetapi dalam peranannya alat musik yang satu memainkan melodi, sedangkan yang lainnya memainkan iringan harmoni.
• Formasi tiga alat musik. Ketiga alat musik itu bisa merupakan instrumen
melodis atau harmonis. Namun seringkali ketiganya merupakan kombinasi dua instrumen melodisharmonis dan sebuah alat ritmis instrumen yang
khusus digunakan untuk memainkan pola ritme, misalnya gendang atau instrumen perkusi lainnya.
• Formasi combo atau band. Sekarang ini formasi seperti ini seringkali terdiri
dari satu atau dua gitar elektrik, satu bass elektrik, satu set drum dan dengan atau tanpa keyboard.
• Formasi big band. Formasi ini terdiri dari perangkat combo ditambahkan
dengan beberapa alat musik tiup, minimal satu terompet, satu trombon dan satu saksofon. Selain itu, ditambahkan pula dengan seperangkat alat perkusi,
misalnya conga, tamborin, bongo dan lain-lain. •
Formasi orkes. Formasi seperti ini terdiri dari sejumlah besar instrumen dalam kelompok alat-alat musik gesek string section, kelompok alat-alat musik tiup
brass section dan horn section, serta kelompok alat-alat musik perkusi percussion section dengan atau tanpa combo. Biasanya formasi ini dipimpin
oleh seorang pengaba conductor.
Pada tahap awal teknologi musik elektronik ditemukan, instrumen keyboard yang disebut organ elektrik diciptakan. Instrumen ini dapat meniru bunyi alat musik melodis,
misalnya suling logam flute, terompet, saksofon, juga efek-efek bunyi dan sebagainya. Selanjutnya tercipta electon, alat musik keyboard yang dapat meniru bunyi alat musik dengan
lebih banyak. Instrumen ini memiliki bilah-bilah yang ditekan dengan menggunakan jari
Universitas Sumatera Utara
50
tangan dan kaki. Bilah-bilah yang ditekan dengan kaki menghasilkan kualitas suara rendah yang meniru bunyi bass. Intrumen itu juga disertai dengan program irama pengiring yang
berbunyi secara otomatis, bersamaan dengan bunyi alat drum set, serta perkusi lainnya. Salah satu perangkat teknologi yang paling banyak digunakan dalam musik populer
adalah instrumen keyboard. Instrumen itu memiliki tuts atau kunci chord. Instrumen ini masuk ke Indonesia sudah sejak lama. Beberapa instrumen tipe keyboard yang masuk melalui
jalur pendidikan dan penyebaran agama Kristen atau katolik, antara lain piano dan orgel. Sementara itu yang masuk melalui jalur pengaruh seni pertunjukan, antara lain akordeon dan
harmonium. Perkembangan teknologi di bidang alat musik telah menghasilkan keyboard elektrik.
Alat musik itu kemudian menjadi bagian penting dalam perkembangan musik populer dunia. Dalam pertunjukan musik di Indonesia , keyboard adalah alat musik favorit. Pertunjukannya
disebut organ tunggal. Alat musik itu memberi warna yang khas, termasuk pada musik-musik pop daerah.
Keyboard adalah instrumen dengan susunan kunci yang ditata secara horizontal dan menghasilkan berbagai bunyi antara lain: piano, organ, klavikord, harpsikord, dan lain-lain.
Alat musik ini karena penghasil utamanya adalah sinyal-sinyal elektrik maka lazim diklasifikasikan sebagai alat musik elektrofon. Dikatakan bahwa perkembangan baru
sekarang keadaannya telah berubah menjadi sangat sempurna, bukan saja hanya sebagai instrumen tapi dilengkapi dengan pelbagai irama bunyi dan semua dapat diprogram secara
komputerisasi. Keyboard dapat menghasilkan berbagai bunyi atau suara alat musik, meter, ritem, jenis musik, dengan menggunakan program-program yang ada. Adapun contoh jenis
meter tanda birama yang ada pada keyboard, seperti 44, 34, 24. Sedangkan contoh jenis
Universitas Sumatera Utara
51
pola ritem dapat kita lihat pada keyboard, seperti: Rhumba, Jazz, Waltz, Pop, Bosanova, Rock Ensiklopedia Musik, Jilid I,1992: 285 dalam Dermawan Purba, 2003:80.
Pada zaman sekarang, keyboard sudah banyak digunakan untuk mengiringi upacara- upacara adat yang setempat. Contohnya peran keyboard pada kebudayaan masyarakat Batak
Karo. Keyboard pada awalnya digabungkan dengan gendang lima sedalanen dengan cara memanfaatkan unsur-unsur ritmis yang terdapat di program musik style musik dalam
keyboard untuk menambah nuansa musikal. Akulturasi dalam aspek seni musik ini direspon positif oleh banyak kalangan terutama generasi muda yang sering melaksanakan gendang
guro-guro aron.
3
Hal yang hampir sama juga terjadi pada masyarakat Simalungun. Salah satu unsur asing yang masuk atau diadopsi oleh masyarakat Simalungun adalah musik keyboard. Genre
musik ini menggunakan alat musik utamanya adalah keyboard ditambah drum, cymbal, dan gitar. Musik keyboard ini kemudian dikolaborasikan dengan gonrang sehingga mereka mulai
gunakan dalam berbagai upacara adat mereka seperti upacara sayur matua. Secara umum mereka menerima karena lagu-lagu yang dimainkan hampir sama dengan ensambel musik
tiup dan jenis-jenis repertoar gonrang sipitu-pitu. Selain itu musik keyboard ini mampu membawakan lagu-lagu rakyat Simalungun dan lagu dari daerah-daerah lain seperti lagu-lagu
dari daerah Karo, Mandailing, Melayu, Ambon, lagu-lagu Barat, dan lagu-lagu Gerejawi.
4
Di dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba, khususnya di kota Binjai, keyboard juga digunakan pada upacara adat dan dikolaborasikan dengan musik tradisional Batak Toba
seperti seruling, sarune, tagading, dan penggabungan instrument ini sering disebuat oleh
3
Baca skripsi Agus Tarigan yang berjudul “Penggunaan dan Fungsi Gendang Keyboard dalam Gendang Guro- Guro Aron di Desa Sukadame Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.”
4
Baca skripsi Roseflin Manurung yang berjudul “Pengaruh Musik Keyboard Terhadap Gonrang Sipitu-pitu dalam Upacara Kematian Sayur Matua di desa Sarimatondang Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.”
Universitas Sumatera Utara
52
masyarakat kota Binjai adalah musik tiup. Dan sering digunakan salah dalam upacara adat perkawinan masyarakat Batak Toba sekarang ini.
3.3 Berbagai Konteks Penggunaan Musik Populer Dalam Kehidupan Masyarakat Umum
Dalam perkembangan musik populer, penggunaanya sudah sangat umum bagi masyarakat di mancanegara maupun di Indonesia, dan musik populer banyak digunakan
sebagai hiburan misalnya konser musik yang sering diadakan di negara barat dan musik populer juga banyak digunakan ditempat hiburan seperti cafe dan restaurant yang berada dan
digunakan di seluruh tempat kota-kota besar, seperti dalam acara konser musik yang pasti menggunakan musik populer dalam acara tersebut, dari segi lagu, instrumen, dan menjual
tiket dalam konser tersebut. Dengan perkembangan musik populer yang sudah menyebar di seluruh penjuru dunia, musik populer sudah sangat umum di kehidupan masyarakat yang
dapat mereka nikmati di seluruh tempat-tempat hiburan.
3.4 Penggunaan Musik Populer dalam Upacara Adat Masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara