Tata Urutan Pelaksanaan Pesta Adat Perkawinan Batak Toba

41 Adalah suatu kegiatan pra pernikahan adat yang bersifat seremonial yang mutlak diselenggarakan oleh penyelenggara pernikahan adat yang bertujuan untuk : • Mempersiapkan kepentingan pernikahan adat yang bersifat teknis dan non teknis. • Pemberitahuan pada masyarakat bahwa pada waktu yang telah ditentukan ada pernikahan adat pernikahan dan berkenaan dengan itu agar pihak lain tidak mengadakan pernikahan adat dalam waktu yang bersamaan. • Memohon izin pada masyarakat sekitar terutama dongan sahuta atau penggunaan fasilitas umum pada pesta yang telah direncanakan. 4. Pamasu-Masuon Pemberkatan Nikah Marunjuk Pesta Adat Setelah tahapan-tahapan adat pernikahan dilalui, tibalah untuk menggelar pesta pernikahan yang diawali dengan pemberkatan di rumah ibadah dan dilanjutkan dengan marunjuk pesta adat.

2.8.2. Tata Urutan Pelaksanaan Pesta Adat Perkawinan Batak Toba

Ada beberapa tata urutan pelaksanaan pesta adat perkawinan Batak Toba yang dijalankan sampai sekarang ini adalah : 1. Marsibuha-buhai Ini adalah langkah awal dalam acara pernikahan adat batak. Pagi hari sebelum dimulai pemberkatan catatan sipil pesta adat, acara dimulai dengan penjemputan mempelai wanita di rumah disertai dengan makan pagi bersama dan berdoa untuk kelangsungan pesta pernikahan, biasanya disini ada penyerahan bunga oleh mempelai pria dan pemasangan bunga oleh mempelai wanita dilanjutkan dengan penyerahan Tudu-tudu Ni Sipanganon dan Menyerahkan dengke lalu makan bersama, selanjutmya berangkat menuju tempat pemberkatan pernikahan sang mempelai. Universitas Sumatera Utara 42 2. Pamasu-Masuon Pemberkatan dilakukan di tempat ibadah. Untuk kepraktisan, sebelum acara pemberkatan dimulai biasanya dilakukan pencatatan sipil di tempat. Setelah pemberkatan usai, seluruh keluarga berangkat menuju tempat pesta adat. 3. Pesta Unjuk Marunjuk Suatu acara perayaan yang bersifat sukacita atas pernikahan adat putra dan putri. Dalam kegiatan adat Marunjuk ini terdiri juga beberapa bagian hal apa saja yang akan dilakukan terlebih dahulu untuk sipembuat acara. a. Mengantar Pengantin ke Pelaminan Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan ketika melakukan Adat ini. Pengantin yang telah menerima pemberkatan nikah di gereja lalu langsung berangkat menuju gedung dimana adat dilaksanakan. Pengantin berjalan menyusuri koridor gedung sampai ke pelaminan dengan diiringi musik batak dan penari latar. b. Penyambutan Hula-Hula Penyambutan Hula-hula ini maksudnya adalah seluruh sanak saudara dari orang tua kedua belah pihak. Seluruh Hula-hula berjalan menyusuri koridor dengan sambil menarikan tor-tor sampai ke ujung koridor gedung yang disambut bejalan mundur oleh orang tua dari pihak laki-laki. c. Pasahat Jambar Jambar yang dibagi-bagikan untuk kerabat parboru adalah jambar juhut daging dan jambar uang tuhor ni boru dibagi menurut peraturan. yang dibagi-bagikan bagi kerabat paranak adalah dengke baca:dekke dan ulos yang dibagi menurut peraturan. d. Makan Bersama Universitas Sumatera Utara 43 e. Marhata Sinamot Penyerahan mahar dari pihak paranak ke parboru sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pertama-tama dihitung terlebih dahulu oleh parhata juru bicara paranak, lalu oleh parhata pihak parboru, kemudian diserahkan pada ibu pengantin perempuan diterima di atas ulos yang terbuka. Kemudian kedua belah pihak keluarga saling berkenalan dengan beberapa prosesi adat seperti pemberian panandaion dari keluarga paranak pada keluarga parboru. f. Mangulosi Kegiatan mangulosi ini adalah kegiatan adat yang pasti dilakukan. Dengan memberikan kain Ulos sebagai hadiah pernikahan yang bisa diartikan juga sebagai berkat kepada kedua belah pengantin. Dalam tahap mangulosi juga terdapat tahap siapa yang terlebih dahulu memberikan Ulos. Kedua pengantin menerima Ulos Hela yang diberikan oleh Orang Tua pengantin perempuan. Sebelum memberikan Ulos biasanya salah satu dari orang tua akan memberikan podawejangan kepada pengantin agar bahagia dan pernikahannya diberkati Tuhan. Hula-hula pihak laki-laki dan hula-hula pihak perempuan juga memberikan hadiah pernikahan kepada pengantin dan salah satu boru dari hula-hula pihak laki memberikan amplop yang berisi uang kepada hula-hulanya. Bedanya, hula-hula membawa 3 jenis yaitu Ulos, dekke, dan tandok. Sebelum memberikannya, salah satu dari pihak hula-hula juga memberikan nasihat. Dan undangan kedua belah pihak. Undangan dari pihak pengantin laki-laki memberikan tumpak uang kepada pihak laki-laki. Sedangkan undangan pihak pengantin perempuan memberikan ulos kepada pihak paranak. Universitas Sumatera Utara 44 g. Mengucapkan Terima Kasih dari Pengantin dan Pihak keluarga laki-laki kepada undangan yang hadir atas berlangsungnya acara dengan lancar. h. Paulak Une Pihak laki-laki membawa juhut ke pihak perempuan, pihak perempuan membawa dekke dan tandok ke pihak laki-laki. i. Berdoa penutup Setelah Acara adat yang dilakukan digedung pengantin dan seluruh sanak saudara yang terdekat yang hadir berangkat kerumah orang tua pihak laki laki untuk Mangupa, merupakan memberikan nasihat, doa kepada pengantin agar rumah tangganya dalam lindungan Tuhan. Setelah kegiatan mangupa dilanjutkan makan bersama lagi. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat Batak Toba 1 Masyarakat Batak Toba adalah masyarakat adat yang secara berkelanjutan mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan.Perubahan sosial mendorong perubahan produk kebudayaannya yang tidak saja dalam lingkup konsep atau gagasan tetapi juga dalam bentuk- bentuk yang lebih konkrit dan visual.Dampak perubahan sosial ini mengakibatkan adanya nilai-nilai tradisi yang terkikis bahkan terlupakan. Tidak terkecuali dengan masyarakat Batak Toba yang berada di kota Binjai juga mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan dan kebudayaanya. adalah masyarakat yang mewarisi adat leluhur.Kendati hidup di zaman modern, mereka tetap melanjukan tradisi leluhurnya, seperti yang dapat dilihat dalam berbagai kegiatan upacara adat yang mereka lakukan sehari-hari. Upacara adat yang paling banyak mereka lakukan dewasa ini adalah ulaon adat saur matua atau ulaon adat sari matua upacara adat kematian orang yang uzur usia dan ulaon pangoli anak atau pangoli boru perkawinan. Kota Binjai yang dijuluki kota rambutan adalah kota yang letaknya sekitar 25 km dari kota Medan, adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara yang penduduknya terdiri dari berbagai kelompok etnik, salah satunya adalah kelompok etnik Batak Toba. Kota Binjai yang berpenduduk sekitar 282.415 jiwa merupakan kota multi etnis, dihuni oleh suku Jawa, suku Karo, suku Nias, suku Tionghoa, suku Melayu, suku Batak Toba, suku Simalungun, suku Pakpak-Dairi, suku pesisir Sibolga dan suku Mandailing. 1 Batak Toba merupakan sub atau bagian dari suku Bangsa Batak yang terdiri dari pakpak, simalungun, angkola, mandailing, dan karo. Universitas Sumatera Utara