Instrumentasi Beberapa Gaya Musik Populer di Indonesia

48 berasal dari luar Indonesia. Semua musik tradisioanal di Indonesia berakar pada salah satu atau beberapa suku atau wilayah tertentu di Indonesia. Katagori ketiga adalah musik nasional, yaitu musik yang ditujukan pada semua orang Indonesia tanpa dikait-kaitkan dengan suatu wilayah atau etnis tertentu. Musik nasional menggunkan bahasa Indonesia, tidak merujuk kepada kesukuan dan kedaerahan, dan juga tidak menonjolkan unsur-unsur musikal yang hanya umum di suatu daerah.

3.2.1 Instrumentasi

Dalam menandai keragaman, salah satu yang terpenting pada musik populer adalah instrumen. Banyak jenis musik populer di Indonesia yang memiliki kekhasan dalam perangkat alat-alat musik. Baik jenis musik yang bersumber dari asli daerah, dan jenis musik populer yang mendapatkan pengaruh dari luar budayanya luar tradisi setempat, maupun yang mengikuti jenis standar pop internasional. Dalam konteks itu, sebuah atau seperangkat instrumen musik seringkali menjadi penanda dan lebih ditonjolkan dari pada instrumen musik yang lain. Dalam buku Purba 2006. Musik populer. Jakarta: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara, penyajiannya musik populer terutama berfungsi sebagai pengiring penyanyi. Sebagai musik pengiring musik populer memiliki banyak variasi dalam formasi alat musiknya, baik alat musik akustik tanpa menggunakan tenaga listrik maupun elektrik dengan menggunakan tenaga listrik. Secara sederhana formasi intrumentasi dapat dikatagorikan seperti berikut ini : • Formasi alat musik tunggal. Alat ini terdiri atas sebuah gitar atau keyboard saja. Universitas Sumatera Utara 49 • Formasi dua alat musik. Kedua alat musik itu bisa merupakan alat musik melodis atau harmonis. Tetapi dalam peranannya alat musik yang satu memainkan melodi, sedangkan yang lainnya memainkan iringan harmoni. • Formasi tiga alat musik. Ketiga alat musik itu bisa merupakan instrumen melodis atau harmonis. Namun seringkali ketiganya merupakan kombinasi dua instrumen melodisharmonis dan sebuah alat ritmis instrumen yang khusus digunakan untuk memainkan pola ritme, misalnya gendang atau instrumen perkusi lainnya. • Formasi combo atau band. Sekarang ini formasi seperti ini seringkali terdiri dari satu atau dua gitar elektrik, satu bass elektrik, satu set drum dan dengan atau tanpa keyboard. • Formasi big band. Formasi ini terdiri dari perangkat combo ditambahkan dengan beberapa alat musik tiup, minimal satu terompet, satu trombon dan satu saksofon. Selain itu, ditambahkan pula dengan seperangkat alat perkusi, misalnya conga, tamborin, bongo dan lain-lain. • Formasi orkes. Formasi seperti ini terdiri dari sejumlah besar instrumen dalam kelompok alat-alat musik gesek string section, kelompok alat-alat musik tiup brass section dan horn section, serta kelompok alat-alat musik perkusi percussion section dengan atau tanpa combo. Biasanya formasi ini dipimpin oleh seorang pengaba conductor. Pada tahap awal teknologi musik elektronik ditemukan, instrumen keyboard yang disebut organ elektrik diciptakan. Instrumen ini dapat meniru bunyi alat musik melodis, misalnya suling logam flute, terompet, saksofon, juga efek-efek bunyi dan sebagainya. Selanjutnya tercipta electon, alat musik keyboard yang dapat meniru bunyi alat musik dengan lebih banyak. Instrumen ini memiliki bilah-bilah yang ditekan dengan menggunakan jari Universitas Sumatera Utara 50 tangan dan kaki. Bilah-bilah yang ditekan dengan kaki menghasilkan kualitas suara rendah yang meniru bunyi bass. Intrumen itu juga disertai dengan program irama pengiring yang berbunyi secara otomatis, bersamaan dengan bunyi alat drum set, serta perkusi lainnya. Salah satu perangkat teknologi yang paling banyak digunakan dalam musik populer adalah instrumen keyboard. Instrumen itu memiliki tuts atau kunci chord. Instrumen ini masuk ke Indonesia sudah sejak lama. Beberapa instrumen tipe keyboard yang masuk melalui jalur pendidikan dan penyebaran agama Kristen atau katolik, antara lain piano dan orgel. Sementara itu yang masuk melalui jalur pengaruh seni pertunjukan, antara lain akordeon dan harmonium. Perkembangan teknologi di bidang alat musik telah menghasilkan keyboard elektrik. Alat musik itu kemudian menjadi bagian penting dalam perkembangan musik populer dunia. Dalam pertunjukan musik di Indonesia , keyboard adalah alat musik favorit. Pertunjukannya disebut organ tunggal. Alat musik itu memberi warna yang khas, termasuk pada musik-musik pop daerah. Keyboard adalah instrumen dengan susunan kunci yang ditata secara horizontal dan menghasilkan berbagai bunyi antara lain: piano, organ, klavikord, harpsikord, dan lain-lain. Alat musik ini karena penghasil utamanya adalah sinyal-sinyal elektrik maka lazim diklasifikasikan sebagai alat musik elektrofon. Dikatakan bahwa perkembangan baru sekarang keadaannya telah berubah menjadi sangat sempurna, bukan saja hanya sebagai instrumen tapi dilengkapi dengan pelbagai irama bunyi dan semua dapat diprogram secara komputerisasi. Keyboard dapat menghasilkan berbagai bunyi atau suara alat musik, meter, ritem, jenis musik, dengan menggunakan program-program yang ada. Adapun contoh jenis meter tanda birama yang ada pada keyboard, seperti 44, 34, 24. Sedangkan contoh jenis Universitas Sumatera Utara 51 pola ritem dapat kita lihat pada keyboard, seperti: Rhumba, Jazz, Waltz, Pop, Bosanova, Rock Ensiklopedia Musik, Jilid I,1992: 285 dalam Dermawan Purba, 2003:80. Pada zaman sekarang, keyboard sudah banyak digunakan untuk mengiringi upacara- upacara adat yang setempat. Contohnya peran keyboard pada kebudayaan masyarakat Batak Karo. Keyboard pada awalnya digabungkan dengan gendang lima sedalanen dengan cara memanfaatkan unsur-unsur ritmis yang terdapat di program musik style musik dalam keyboard untuk menambah nuansa musikal. Akulturasi dalam aspek seni musik ini direspon positif oleh banyak kalangan terutama generasi muda yang sering melaksanakan gendang guro-guro aron. 3 Hal yang hampir sama juga terjadi pada masyarakat Simalungun. Salah satu unsur asing yang masuk atau diadopsi oleh masyarakat Simalungun adalah musik keyboard. Genre musik ini menggunakan alat musik utamanya adalah keyboard ditambah drum, cymbal, dan gitar. Musik keyboard ini kemudian dikolaborasikan dengan gonrang sehingga mereka mulai gunakan dalam berbagai upacara adat mereka seperti upacara sayur matua. Secara umum mereka menerima karena lagu-lagu yang dimainkan hampir sama dengan ensambel musik tiup dan jenis-jenis repertoar gonrang sipitu-pitu. Selain itu musik keyboard ini mampu membawakan lagu-lagu rakyat Simalungun dan lagu dari daerah-daerah lain seperti lagu-lagu dari daerah Karo, Mandailing, Melayu, Ambon, lagu-lagu Barat, dan lagu-lagu Gerejawi. 4 Di dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba, khususnya di kota Binjai, keyboard juga digunakan pada upacara adat dan dikolaborasikan dengan musik tradisional Batak Toba seperti seruling, sarune, tagading, dan penggabungan instrument ini sering disebuat oleh 3 Baca skripsi Agus Tarigan yang berjudul “Penggunaan dan Fungsi Gendang Keyboard dalam Gendang Guro- Guro Aron di Desa Sukadame Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.” 4 Baca skripsi Roseflin Manurung yang berjudul “Pengaruh Musik Keyboard Terhadap Gonrang Sipitu-pitu dalam Upacara Kematian Sayur Matua di desa Sarimatondang Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.” Universitas Sumatera Utara 52 masyarakat kota Binjai adalah musik tiup. Dan sering digunakan salah dalam upacara adat perkawinan masyarakat Batak Toba sekarang ini.

3.3 Berbagai Konteks Penggunaan Musik Populer Dalam Kehidupan Masyarakat Umum