Karakteristik Pedagang Kaki Lima Di Jalan Kapten Muslim Medan

dilihat, yang berpenghasilan kurang dari Rp 700 ribu per-bulan mencapai 11,5 . Yang berpenghasilan Rp 700 ribu hingga Rp 1juta per-bulan 40,5 dan yang berpenghasilan lebih Rp juta per-bulan hanya 42 .Dengan penghasilan yang sedemikian itu, apakah anak-anak mereka bisa bersekolah? Ternyata ada yang mampu membiayai kuliah anaknya di perguruan tinggi 6,5 , SMU 32,5 , SMP 25 , SD 22,5 , TK 7,5. 45 pedagang umumnya baru menjalani profesi antara satu hingga tiga tahun, 55 sudah lebih dari tiga tahun. Alasan mereka memilih menjadi pedagang kaki lima, karena sulit mencari kerja 46,5 dan akibat PHK Pemutusan Hubungan Kerja atau tidak berpendidikan 8,5; 90 pedagang kaki lima tidak menggunakan jasa tenaga kerja dalam menjalankan usahanya dan 10 menggunakan jasa orang lain. Jenis barang dagangan yang dijual pedagang kaki lima yang lebih banyak adalah makanan dan minuman siap saji serta non makanan, yakni sama-sama sebesar 50; 65 pedagang berjualan di tempat yang luasnya tidak lebih dari 3 meter; 75 pedagang berjualan secara semi menetap dan sebanyak 25 tidak menetap. 90 pedagang kaki lima di sekitar Jalan Kapten Muslim tidak memiliki izin berdagang dari pemerintah setempat atau instansi terkait. Pelaku pedagang kaki lima ini umumnya adalah urban dan pekerjaan sebelumnya buruh tani dan petani 39,5 . Dari jumlah itu sebanyak 69,5 memilih sebagai pedagang kaki lima yang menjual makanan dan minuman kue gorengan, es durian,es cendol,warung nasi, sisanya pedagang buah-buahan 6, pakaian jadi 5 , sepatu dan sandal 1, serta lain-lain tukang kunci, jual pulsa, bensin, rokok, arloji, dan sebagainya sebanyak 18,5. Dilihat dari tingkat pendidikan pedagang kaki lima di Jalan Kapten Muslim ini juga cukup beragam, karena tidak saja dilakukan oleh yang tidak berpendidikan. Mereka adalah lulusan SD 40 , SMP 25 , SMA 15 , Perguruan Tinggi 5 dan hanya 15 yang tidak mencantumkan pendidikannya dalam segi lapangan yang penulis lakukan.Memang, para pedagang kaki lima di Jalan Kapten Muslim itu umumnya menempati lokasi tanpa izin, bahkan ada yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk KTP Medan.Mereka di Medan awalnya menempati rumah saudaranya, kontrak selanjutnya menetap, tidak ada tempat mereka berjualan berfungsi sebagai tempat tidur atau tempat tinggal. Dari berbagai jenis pedagang kaki lima itu yang paling menimbulkan kekumuhan adalah pedagang kaki lima yang menghasilkan sampah basah dari jenis pedagang yang berjualan sayur-mayur dan makanan.Akibat langsung yang dapat dilihat adalah sempit dan kusamnya wajah trotoar, disertai tumpukan sampah yang tidak segera diangkut ke TPS Tempat Pembuangan Sementara. Ada yang menarik, pedagang kaki lima ini di samping banyak terdapat di pusat-pusat perbelanjaan dan perkantoran, juga menjamur di sekitar rumah sakit, kampus perguruan tinggi dan sekolah. Pedagang kaki limajenis makanan dan minuman memang lebih banyak, terutama di sekitar tempat keramaian.Misalnya, di dekat sekolah, pertokoan, plaza, perkantoran atau ruko.

4.1.3. Kondisi Usaha Pedagang Kaki Lima

Lokasi pedagang kaki lima di sepanjang jalan Kapten Muslim bisa dikatakan terkonsentrasi pada beberapa tempat yaitu sekitar pasar sei sikambing, rumah sakit sari mutiara dan sekitar plaza millenium. Hal ini disebabkan karena terdapat cukup banyak orang pada lokasi tersebut yang potensial menjadi konsumen pedagang. Ketiga lokasi sangat diminati pedagang. Pada saat jam tertentu bahkan setiap saat dijadikan para pekerja untuk beristirahat sejenak. Karena konsumen terbesar adalah pegawai, maupun pengunjung dari rumah sakit sari mutiara maupun plaza yang terdapat di Jalan Kapten Muslim atau para pengendara yang lewat di jalan tersebut. Desain produk maupun gerobak atau warung tidak menampakkan kekhususan.Gerobak dijadikan wadah bagi barang dagangan, sedangkan untuk kursi dan meja pembeli dibawa terpisah.Gerobak makanan biasanya terbuat dari kayu maupun aluminium beroda empat yang dapat dipindah-pindahkan. Cara penyajian makanan, minuman atau barang dilakukan dengan berbagai cara yaitu; 1. Pedagang menyediakan meja dan kursi untuk pembeli dan pembeli dapat memesan makanan maupun minuman di tempat itu dan menikmatinya. 2. Pedagang yang tidak menyediakan tempat duduk sehingga pembeli harus makan dan membawanya pulang. Adapun beberapa jenis dagangan yang dijual oleh pedagang kaki lima diantaranya; di wilayah plaza milenium maupun rumah sakit sari mutiara di dominasi oleh pedagang; 1. Warung makanan dan minuman yang menyajikan banyak jenis; kue ,gorengan, rujak, es. 2. Kios kecil non makanan yaitu kios atau warung kecil atau kereta dorong yang menjual rokok, korek, permen, bensin, koran, pulsa dan lain-lain 3. Warung mi sop atau bakso. Sebagian besar pedagang melengkapi dagangannya dengan air mineral kemasan botol. 4. Penjual pisang bakar dan burger. Selain kedua jenis makanan tersebut dijual pula roti bakar dan pisang coklat. Umumnya pedagang tidak menyediakan tempat untuk duduk dan tidak menyediakan minuman juga. Sama seperti halnya penjual kue martabak. 5. Warung kopi. Warung ini menjual minuman panas dan dingin dengan bahan dasar teh dan kopi. Makanan pelengkap yang disediakan adalah mi instan rebusgoreng atau nasi goreng dan mi goreng. 6. Warung nasi yang menjual nasi sop, nasi soto, nasi campur, nasi uduk, bakso. Warung nasi umumnya menyediakan minuman dari buah-buahan atau juice dan sirup serta tenda dan kursi untuk para pembeli. 7. Warung aneka makanan di luar yang dijual oleh warung nasi misalnya mi bihun, kwetiaw goreng, nasi goreng, pecel, rujak, sate padang. 8. Penjual es buah, es cendol, es durian, es koteng, es kelapa yang memiliki varian rasa yang banyak, dan biasanya penjual tersebut menyediakan lokasi tempat duduk untuk menikmati minuman es yang mereka jual. Sedangkan di wilayah pasar sei sikambing di dominasi oleh para pedagang sayuran dan buah-buahan.Biasanya mereka berjualan sayuran hanya dimulai sejak subuh hingga siang hari, tidak sampai malam hari.Penjual sayuran maupun buah- buahan hanya memanfaatkan trotoar jalan untuk menggelar daganganya.Tidak ada gerobak dan tenda yang digunakan seadanya. Lokasi pedagang kaki lima tersebar merata di ketiga titik tertentu. Di sekitar pasar sei sekambing lebih di dominasi oleh pedagang sayuran dan buah-