Kondisi Usaha Pedagang Kaki Lima

3. Warung mi sop atau bakso. Sebagian besar pedagang melengkapi dagangannya dengan air mineral kemasan botol. 4. Penjual pisang bakar dan burger. Selain kedua jenis makanan tersebut dijual pula roti bakar dan pisang coklat. Umumnya pedagang tidak menyediakan tempat untuk duduk dan tidak menyediakan minuman juga. Sama seperti halnya penjual kue martabak. 5. Warung kopi. Warung ini menjual minuman panas dan dingin dengan bahan dasar teh dan kopi. Makanan pelengkap yang disediakan adalah mi instan rebusgoreng atau nasi goreng dan mi goreng. 6. Warung nasi yang menjual nasi sop, nasi soto, nasi campur, nasi uduk, bakso. Warung nasi umumnya menyediakan minuman dari buah-buahan atau juice dan sirup serta tenda dan kursi untuk para pembeli. 7. Warung aneka makanan di luar yang dijual oleh warung nasi misalnya mi bihun, kwetiaw goreng, nasi goreng, pecel, rujak, sate padang. 8. Penjual es buah, es cendol, es durian, es koteng, es kelapa yang memiliki varian rasa yang banyak, dan biasanya penjual tersebut menyediakan lokasi tempat duduk untuk menikmati minuman es yang mereka jual. Sedangkan di wilayah pasar sei sikambing di dominasi oleh para pedagang sayuran dan buah-buahan.Biasanya mereka berjualan sayuran hanya dimulai sejak subuh hingga siang hari, tidak sampai malam hari.Penjual sayuran maupun buah- buahan hanya memanfaatkan trotoar jalan untuk menggelar daganganya.Tidak ada gerobak dan tenda yang digunakan seadanya. Lokasi pedagang kaki lima tersebar merata di ketiga titik tertentu. Di sekitar pasar sei sekambing lebih di dominasi oleh pedagang sayuran dan buah- buahan.Untuk pedagang makanan dan minuman berada pada titik wilayah plaza milenium dan rumah sakit sari mutiara. Pada wilayah inilah paling banyak terdapat pedagang kaki lima. Begitu banyaknya pedagang kaki lima di lokasi tersebut sehingga trotoar jalan mereka gunakan untuk berjualan. Mereka beranggapan lokasi tersebutlah yang paling strategis untuk berjualan.Selebihnya tersebar pada wilayah yang merata. Selain itu untuk analisis lingkungan fisik, pedagang kaki lima yang berada di sekitar rumah sakit sari mutiara, plaza milenium maupun pasar sei sikambing jalan ini berada disalah satu jantung kota medan yang termasuk sebagai kota metropolitan. Sepanjang jalan Kapten Muslim terdapat banyak ruko-ruko usaha dagang lainnya.Juga terdapat bengkel-bengkel dan dealer kendaraan bermotor.Disekitar pedagang terdapat kompleks pemukiman penduduk yang cukup padat.Sepanjang hari jalan ini banyak dilalui kendaraan yang lalu lalang, karena jalan Kapten Muslim termasuk juga jalan utama yang dilalui oleh banyak kendaraan pada saat hari-hari sibuk hari normal bekerja. Pedagang biasanya bebas memilih lokasi berjualan, namun harus ada pengawasan oleh organisasi pemuda setempat.Desain warung atau tenda bermacam-macam dan tidak teratur.Hanya penjual minuman es yang memiliki keseragaman yakni di sekitar plaza milenium.Cara penyajian dagangan adalah dengan kursi dan meja pembeli, pengunjung dapat memesan makanan agar diantar oleh pedagang. Pelayanan oleh pedagang terbilang baik dan memadai, perlengkapan dan kinerja pedagang juga sangat sederhana bagi konsumen. Selain pelayanan barang yang dijual, keramahan dan kemampuan pedagang dalam melayani konsumen akan membuat kepuasaan pelanggan meningkat dan akan memunculkan loyalitas dari konsumen. Harga makanan dan minuman yang ditawarkan cukup bervariasi dan bisa dikatakan cukup murah bagi konsumen. Harga yang murah sangat menentukan keberhasilan pedagang, jika harga tarif murah dibarengi dengan tingginya kualitas pelayanan dan rasa dari makanan dan minuman yang enak, maka konsumen akan lebih tertarik untuk membelinya kembali keesokan hari. Konsumen terbesar pedagang kaki lima di sekitar rumah sakit dan plaza milenium adalah konsumen makanan dan minuman es dan nasi. Mereka bukan hanya para pekerja di lokasi tersebut melainkan juga konsumen yang lewat dengan kendaraan roda dua atau empat yang kebetulan lewat di lokasi tersebut. 4.2. Penyajian Data 4.2.1. Analisis Lingkungan Usaha Pedagang Kaki Lima Untuk menentukan suatu kebijakan dalam mengembangkan dan mempertahankan usahanya pemilik atau pengelola sangat penting mendapatkan informasi yang akurat menyangkut manajemen lingkungan internal dan eksternal dalam mengambil keputusan yang strategis. Analisis lingkungan usaha merupakan tahap awal sebelum memulai suatu usaha ataupun kegiatan manajemen di dalam suatu kegiatan usaha. Lingkungan usaha meliputi analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan guna mendapatkan suatu strategi yang dapat diterapkan dalam mencapai tujuan usaha yaitu mendapatkan keuntungan dari penjualan barang dan jasa. Setiap usaha, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba.Hal ini dapat dilakukan, jika pedagang dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang mereka produksi.Dengan melakukan penerapan strategi yang akurat melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau kedudukan usaha dapat ditingkatkan atau dipertahankan. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pedagang dalam meningkatkan penghasilannya.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strength dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threat.Selanjutnya, dalam datayang diperolehdari hasil penelitian yang telah dilakukan mulai dari melihat gambaran umum pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Kapten Muslim.Serta melihat dan mengetahui kondisi karakteristik pedagang kaki lima, strategi yang telah dilakukan oleh pedagang kaki lima dapat diketahui beberapa faktor internal dan eksternal yang dialami oleh para pedagang. Beberapa faktor internal dan eksternal yang pentingdapat diidentifikasikan sebagai berikut :

4.2.2. Analisis Lingkungan Faktor Internal

Analisis lingkungan internal adalah mengidentifikasi apa-apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pedagang kaki lima agar dapat merumuskan strategi apa yang diterapkan untuk mencapai tujuan usaha tersebut. Lingkungan internal meliputi beberapa aspek antara lain: 1. Aspek Pemasaran Aspek Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Selain itu juga pedagang ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur atas keberhasilan yang diperoleh pedagang dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk mencapai pemasaran yang tepat dan efektif yang harus diterapkan pedagang salah satunya adalah dilihat dari cara pemasarannya. Hal tersebut penting karena cara pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk. Jika pedagang tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka pedagang tersebut akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Oleh karena itu diperlukan metode pemasaran yang tepat untuk menentukan keberhasilan atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila metode yang dilaksanakan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan usaha. Aspek pemasaran dibidang baik itu usaha kecil maupun menengah sering sekali ditempatkan pada suatu hal yang utama harus disikapi oleh setiap pemilik usaha. Ada lima unsur yang berkembang dan yang harus diperhatikan dalam aspek pemasaran yaitu konsep produksi production consept, Konsep produk