Informan Penelitian Analisis Kegiatan Usaha Pedagang Kaki Lima Dengan Metode SWOT (Studi Pada Pedagang Kaki Lima Jalan Kapten Muslim Kota Medan)

3.6. Metode Analisis Data

Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu: a. Tahap pengumpulan data evaluasi faktor eksternal dan internal b. Tahap analisis Matriks SWOT, Matriks Internal Eksternal c. Tahap pengambilan keputusan dalam analisis usaha pedagang kaki lima Tahap pengumpulan data adalah tahap yang pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi dua bagian yaitu data internal dan data eksternal. Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan pedagang, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau Matrik SWOT dan Matrik Internal Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan pengambilan keputusan yang tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan bahwa kinerja penjualan hasil dari strategi pemasaran perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal dan ekternal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. PersoalanPedagang Kaki Lima: Antara Ketertiban Umum dan Mencari Nafkah Pedagang kaki limadi Kota Medan, sama seperti halnya di kota-kota besar lainnya. Jumlah pedagang kaki limadi Kota Medan Sumatera Utara juga meningkat dari tahun ke tahun. Kini jumlah pedagang kaki lima di medan mencapai 30.000 orang Gilang Permadi, 2007 padahal, pada tahun 1998 jumlah pedagang kaki lima hanya sekitar 5.000 orang. Sebagian besar mereka merupakan korban pemutusan hubungan kerja PHK ketika krisis ekonomi melanda Indonesia. Para pedagang kaki lima itu menggelar dagangannya sampai badan jalan. Dampaknya, arus lalu lintas yang melalui pasar tersebut sering macet pada jam-jam padat lalu lintas. Kawasan yang sering mengalami kemacetan adalah pasar Kampung Lalang yang berada di Jalan Gatot Subroto, pasar Sei Sikambing, di Jalan Kapten Muslim, Pasar Sambu, Pasar Simpang Limun, Pasar Sukaramai, Pasar Melati Tanjung Selamat. Di pasar Sei Sikambing Jalan Kapten Muslim, misalnya, sedikitnya 50 pedagang kaki lima memakai badan jalan protokol sepanjang 200 meter.Keadaanya pun nampak seperti “pasar tumpah”.Pasar tumpah adalah istilah yang dipakai untuk menyebut para pedagang kaki lima yang berdagang hingga masuk ke jalan raya.Umumnya, lokasi pasar tumpah ini menempel pada pasar tradisional.Tidak jauh berbeda dengan pasar lainnya yang digunakan oleh