Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Pangsa Pasar Pesaing

mempertahankan kualitas produk. Selain itu pelayanan konsumen juga harus ditingkatkan oleh pedagang untuk mempertahankan loyalitas konsumen terhadap produk yang dihasilkan pedagang. Karena dengan peningkatan kualitas produk dan pelayanan konsumen yang diberikan pedagang akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan konsumen terhadap apa yang diberikan pedagang akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap usaha. Sehingga ketika harga bahan baku naik dan kapasitas produksi tidak menentu, konsumen akan mengerti dan menerima keputusan pedagang. Kendala yang harus dihadapi adalah berubahnya harga bahan baku sewaktu-waktu sehingga membuat kesulitan bagi pedagang untuk menentukan harga c. Menggunakan kelebihan produksi untuk pangsa pasar luar Pedagang tidak pernah menggunakan kelebihan produksi untuk pangsa luar.Selama ini hanya terbatas pada konsumen sekitar yang menjadi pelanggantetap. Seharusnya pedagang bisa memanfaatkan kelebihan produksi untukmemperluas jaringan pemasaran sehingga dapat meningkatkan volume penjualandan pada akhirnya akan membantu pedagang untuk terus berkembang. Hal inidapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pedagang yang berbeda. Kendalanyaadalah kurangnya kegiatan promosi dan pemasaran yang baik yang dilakukanoleh pedagang.

4.4. Pembahasan 1. Idealitas Dan Realitas Pedagang Kaki Lima

Memperhatikan keberadaan para pedagang kaki lima , di sejumlah wilayah di Kota Medan terus bertambah, meski upaya penataan terus dilakukan Pemko Medan termasuk di wilayah jalan Kapten Muslim. Karena pedagang kaki lima di satu sisi terkait dengan perekonomian rakyat dan di sisi lain kehadiran kepentingan umum, khususnya masalah lalu lintas.Selama ini sering terjadi penggusuran pedagang kaki lima tanpa mencarikan solusi baik pengaturan zona waktu dan tempat berjualan.Banyak areal badan jalan digunakan para pedagang kaki lima sebagai tempat berjualan.Kondisi ini bisa dilihat di Jalan Kapten Muslim.Di sepanjang jalan tersebut, pedagang umumnya berjualan di badan jalan sehingga mengganggu pengguna jalan dan akhirnya menciptakan kemacetan arus lalu lintas. Hingga kini di kota Medan, masih belum ada Peraturan Daerah Perda mengatur keberadaan para pedagang kaki lima. Konsekwensinya, menyebabkan pedagang kaki limakerap dijadikan biang berbagai aspek negatif. Dianggap merusak keindahan kota, dianggap menimbulkan kemacetan. Berbagai stigma- stigma negatif yang menimpa para pedagang kaki lima. Sungguh memprihatinkan keadaan pedagang kaki lima di Kota besar khususnya di Medan. Kalau saja sudah ada Perda yang mengatur keberadaan para pedagang kaki lima, pedagang kaki lima tidak selamanya akan tetap menjadi pedagang kaki lima. Dengan adanya Perda yang mengatur keberadaannya, sehingga tidak lagi akan dihadapkan pada keterpaksaan harus berpindah-pindah, lantaran adanya penertiban. Perda mengatur keberadaan tersebut, juga diharapkan akan mampu meminimalisir sekaligus menghapus tindakan pungutan liar pungli. Selain itu kerap menjadi sasaran penertiban, baik dengan pendekatan persuasif maupun pendekatan refresif yang selalu menimpa para pedagang kaki lima tersebut.