Penyajian Data 1. Analisis Lingkungan Usaha Pedagang Kaki Lima
1. Aspek Pemasaran Aspek Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu kegiatan yang mengusahakan
agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Selain itu juga pedagang ingin memberikan kepuasan kepada konsumen
atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur atas keberhasilan yang diperoleh pedagang dalam menghasilkan produk yang
berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk mencapai pemasaran yang tepat dan efektif yang harus diterapkan
pedagang salah satunya adalah dilihat dari cara pemasarannya. Hal tersebut penting karena cara pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam memilih suatu produk. Jika pedagang tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka pedagang tersebut akan kehilangan
banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Oleh karena itu diperlukan metode pemasaran yang tepat untuk
menentukan keberhasilan atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila metode yang dilaksanakan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik,
hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan usaha. Aspek pemasaran dibidang baik itu usaha kecil maupun menengah sering
sekali ditempatkan pada suatu hal yang utama harus disikapi oleh setiap pemilik usaha. Ada lima unsur yang berkembang dan yang harus diperhatikan dalam
aspek pemasaran yaitu konsep produksi production consept, Konsep produk
product consept, konsep harga price, konsep tempat place, penjualan dan promosi selling consept.
Usaha pedagang kaki lima adalah usaha kecil yang menjalankan usahanya dengan pemasaran seadanya bahkan tidak memikirkannya. Konsep pemasaran
yang dilakukan oleh pedagang kaki lima adalah pemasaran yang dilakukan secara langsung atau proaktif kepada konsumen. Tidak ada pemasaran khusus yang
dilakukan oleh pedagang kaki lima. Sebab, mereka berasumsi tempatnya yang strategis, karena lokasi berjualan beradadisekitar pedagang terdapat kompleks
pemukiman penduduk yang cukup padat. Sepanjang hari jalan ini banyak dilalui kendaraan yang lalu lalang, karena jalan Kapten Muslim termasuk juga jalan
utama yang dilalui oleh banyak kendaraan pada saat hari-hari sibuk hari normal bekerja.
Produk yang dihasilkan usaha pedagang kaki lima adalah sesuai kebutuhan pembeli. Pedagang kaki lima hanya menjual sejenis barang yang dijual.
Sedangkan dari unsur harga. Harganya yang relatif murah. Mungkin harga adalah salah satu daya tarik konsumen untuk menikmati dagangan kaki lima. Berbeda
dengan membeli makanan di lokasi mallplaza yang jauh lebih mahal.Sehingga keberadaan pedagang juga sangat dibutuhkan oleh konsumen dengan kondisi
keuangan yang pas-pasan. 2. Aspek Keuangan
Usaha pedagang kaki lima memiliki modal yang terbatas dalam mengelola usahanya dan belum menetapkan sistem manajerial keuangan secara sistematis
atau standar akuntansi. Pedagang kaki lima menganggap usahanya masih usaha skala kecil yang kegiatan produksinya masih tergantung pada permintaan pembeli
atau pelanggan. Sehingga pedagang kaki lima beranggapan tidak perlunya melakukan perencanaan, pencatatan, dan pelaporan sistem keuangan secara
sistematis. Pedagang hanya melakukan perincian keuangan secara kasar tanpa pengarsipan dan pencatatan yang tersistematis.
3. Aspek Sumber Daya Manusia Adalah unsur orangmanusia yang melayani terutama dalam menjalankan
sebuah usaha.Sumber Daya Manusia SDM adalah salah satu aset usaha yang berharga walaupun dalam skala usaha kecil sebab, berkaitan masalah kepribadian,
kesetiaan dan kemampuanya.Aspek karakter ini adalah untuk melihat apakah mereka memiliki jiwa berwirausaha atau tidak, atau apa yang dilakukannya ini
lebih pada usaha ikut-ikutan karena melihat trend usaha yang berkembang pada saat itu atau memang ia benar-benar memiliki konsep serta model pemikiran
berwirausaha. Hal ini karena usaha pedagang kaki lima hanya skala kecil, semua
kegiatan dikelola oleh pemilik usaha sendiri. Pedagang tidak memiliki pegawai yang tetap dalam mengelola usaha. Semua aktivitas kegiatan produksi dijalankan
secara aktif oleh pemilik pedagang langsung. Dan itu dilakukan ketika konsumen atau pembeli atau pelanggan datang membeli daganganya. Selain itu, tidak
membutuhkan soft skill tinggi. Rata-rata pedagang tidak membutuhkan keahlian untuk memasak ataupun meracik minuman, sebab makanan dan minuman tersebut
bisa dikatakan makanan yang sudah setengah jadi, sehingga dapat diolah dengan pengalaman saja.
4. Aspek Produksi Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau
faedah baru faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat.Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berupa barang dan jasa.Produsen adalah orang, badan
atau lembaga-lembaga yang menghasilkan produk.Produktifitas adalah suatu perbandingan dari kegiatan yang seharusnya.
Proses produksi adalah rangkaian kegiatan pembentukan, mengubah dan menciptakan untuk meningkatkan nilai suatu barang.Proses ini oleh pedagang
kaki limadiawali dengan penyediaan bahan baku. Bahan baku yang telah dipersiapkan, kemudian diolah dengan menggunakan tenaga manusia serta mesin
dan ditambah bahan-bahan pembantu. Kegiatan ini berlanjut sampai akhirnya terbentuk barang jadi yang siap dipasarkan.
Proses produksi dilakukan oleh pedagang kaki limayang terus-menerus. Hal ini berdasarkan pada ramalan penjualan dan bukan berdasarkan jumlah
pesanan yang masuk. Proses produksi yang terus-menerus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga jumlah produk yang dibuat pada umumnya
sesuai taksiran jumlah pembeli setiap harinya. Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi oleh pedagang kaki lima
adalah produk termasuk produk tidak tahan lama seperti makanan, minuman, sayuran. Dan ada pula yang tahan lama seperti bensin, pulsa, rokok dan lain-lain.
Mutu produk oleh pedagang kaki lima cukup baik dan layak. Sebab para pedagang kaki lima sangat mempertimbangkan dan memperhatikan jenis produk.
Selain itu, berdekatan dengan sumber bahan baku atau dekat dengan pasar. Berdasarkan jumlah produk yang akan diproduksi hanya berdasarkan perkiraan
penjualan sehari-harinya. Sifat permintaan terhadap barang yang dijual ada yang musiman dan ada barang dibuthkan setiap hari.