Analisis Data 1. Analisis SWOT Pedagang Kaki Lima

meja kursi seadanya untuk para pembeli.Alat-alat yang digunakan juga biasanya dibawa oleh masing-masing pedagang yang biasanya mereka gunakan saat dirumah. 2. Identifikasi Faktor Kelemahan weaknesses Kelemahan oleh pedagang kaki lima adalah faktor internal negatif yang menghambat kemampuan pedagang dalam mencapai tujuannya. Dari defenisi tersebut menunjukkan bahwa dituntut untuk dapat meminimalisirkan kelemahan yang dimiliki oleh pedagang. Dengan kata lain, pedagang harus mampu mengidentifikasikan kelemahan sedini mungkin agar dapat meminimalkan kelemahan tersebut dan memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya. Faktor kelemahan pada pedagang kaki lima adalah sebagai berikut: 1. Tergantung pada cuaca. Bila siang hari suhu udara sangat panas. Bila hujan, lokasi berjualan basah dan becek atau terkadang banjir. Kondisi ini yang terkadang menyurutkan niat konsumen untuk membeli 2. Kebersihan kurang terjaga. Sisa penjualan yang dibuang disamping atau dibelakang kios mengakibatkan tumpukan sampah berbau. Dinas kebersihan lebih sering terlambat mengangkut sampah walaupun sudah membayar retribusi sampah setiap bulanya. 3. Meja dan bangku sangat terbatas. Akibatnya jumlah konsumen juga terbatas. Kondisi ini bukan disengaja, namun karena memang luas kios yang hanya sekitar1-3 meter saja, hanya cukup untuk satu steling atau gerobak dan 1-2 kursi dan meja. 4. Banyaknya pengamenuang preman yang membuat para pengunjung maupun pedagang tidak nyaman. Kenyamanan bukan hanya berasal dari kondisi warung atau kios, namun bisa datang dari luar. Seperti halnya pengamen yang bisa membuat kenyamanan pembeli merasa risih dan terganggu. Walaupun pengamen tidak melakukan onar di lokasi berjualan para pedagang kaki lima tersebut. 5. Keuangan maupun modal usaha yang dimiliki terbatas. Omzet yang dihasilkan masih terbilang minim. Fokus penghasilan dari berjualan hanya digunakan untuk kehidupan sehari-hari, bukan untuk investasi usaha lebih besar.

4.3.1.2. Faktor Strategi Eksternal

1. Identifikasi Faktor Peluang Opportunities Peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu suatu usaha pedagang mencapai daya saing yang strategis. Peluang adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal pedagang yang membantudalam mencari dan mengetahui apa saja yang menjadi peluang dan kesempatan bagi pedagang dalam menjalankan bisnisnya sehingga pedagang tersebut dapat meraih pangsa pasar dengan keuntungan yang lebih besar. Faktor peluang usaha pedagang kaki lima adalah sebagai berikut: 1. Memberikan peluang usaha untuk banyak orang. Bagi yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi, usaha memang jalan alternatif. Sekaligus hanya dengan modal yang tidak terlalu besar. 2. Dapat membuat tempat usaha yang lebih besar. Dengan modal sedikit dan pendapatan yang besar memberikan peluang untuk mengembangkan usaha yang lebih besar lagi jika mampu memanajemen usaha dengan baik dan benar. 3. Mendapatkan banyak keuntungan. Tempat yang strategis dan biaya produksi yang minim akan berdampak pada pendapatan usaha yang dijalankan. Kondisi tersebut akan sejalan apabila usaha yang dijalankan memiliki keunikan dan keunggulan yang ditawarkan oleh konsumen. 4. Mempunyai pelanggan yang banyak karna tempat yang strategis. Target konsumen bukan hanya pekerja, warga sekitar. Namun, lebih jauh memiliki pelanggan yang berasal dari ramainya pengendara motor maupun mobil yang melintas jalan Kapten Muslim 5. Membuat usaha makanan yang lain. Di dalam satu tenda atau kios bisa menjual beberapa varian usaha. Misalnya menjual makanan sekaligus minumanya. 6. Tingkat permintaan barang tinggi. Setiap orang pasti membutuhkan makanan dan minuman setiap hari. Kondisi inilah yang membuat usaha makanan dan minuman tetap bertahan. Sama sepertinya usaha pedagang kaki lima yang lain. Penjual pulsa, sayuran, kue, sayuran dan buah-buahan yang senantiasa selalu dibutuhkan oleh konsumen setiap harinya. 2. Identifikasi Faktor Ancaman Threats Ancaman adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha pedagang untuk mencapai daya saing. Setiap pedagang pasti akan menghindari ancaman yang ada, karena ancaman merupakan hal yang dapat merugikan usaha. Ancaman dalam bisnis tidak dapat dihilangkan dan juga dihindari. Ancaman hanya dapat diminimalisirkan dengan kekuatan yang dimiliki oleh pedagang. Faktor-faktor ancaman usaha pedagang kaki lima adalah sebagai berikut; 1. Sering terjadi pungutan liar. Pedagang juga tidak bisa berbuat apa-apa ketika sejumlah preman sekali-kali meminta uang. Dengan alibi bahwa untuk menjaga keamanan setempat. 2. Banyaknya pesaing kompetitor. Usaha pedagang banyak yang sejenis dan harga yang bisa saja berbeda atau lebih murah. Jika tidak bertahan dengan persaingan akan tersingkir. 3. Sering ditertibkan oleh petugas keamanan Pol PP. Persoalan ini memang sudah menjadi momok bagi pedagang. Pedagang sering berhadapan dengan petugas keamanan Pol PP bahkan berkonflik demi mempertahankan lokasi mereka berjualan. Para petugas dalam menjalankan tugasnya bisa melakukan dengan cara paksaaan maupun ancaman bahkan pengrusakan. Sehingga dapat membuat kerugian material bagi pedagang kaki lima. 4. Konsumen sering tidak percaya terhadap kebersihan makanan. Ketersediaaan lokasi pembuangan sampah sementara yang sangat minim bahkan dibilang tidak ada menjadikan lokasi usaha terlihat kumuh dan jelek. Yang akhirnya mengakibatkan kesan usaha yang dijalankan jauh dari bersih dan nyaman. 5. Bila terjadi hujan lebat,rawan pohon tumbang ataupun banjir. Banjir dan panas suatu hal yang tidak bisa diduga. Persoalannya adalah bagaimana menghadapinya. Sebab usaha yang dijalankan berada pada lokasi badan jalan tepatnya di atas trotoar atau parit yang diberi papan sebagai lantainya. Kalaulah hujan lebat, parit akan menguap dan mengakibatkan genangan air di lokasi usaha. Begitu juga kalau cuaca panas, aroma parit akan terasa bauk karena air parit tidak mengalir. 6. Tidak stabilnya harga bahan baku. Krisis ekonomi yang berdampak kenaikan kurs rupiah mengakibatkan sejumlah bahan baku pun menjadi naik. Sehingga biaya produksi menjadi meningkat pula. Sementara para konsumen lebih mencari produk yang dijual berharga murah dan enak. Dilematis memang bagi pedagang. Kenaikan harga yang dilakukan oleh para pedagang terhadap dagangannya terkadang juga tidak terlalu tinggi 7. Adanya pesaing dari jenis dagangan yang sama dengan inovasi baru 4.3.2. Matriks SWOT Sebagai Alat Analisis Analisis ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi pedagang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.kombinasi tersebut menghasilkan empat strategi yaitu strategi SO strengths-opportunity, strategi WO weaknesses-opportunity, strategi ST strengths-threats dan strategi WT weaknesses-threats. Strategi SO menggunakan kekuatan internaluntuk memanfaatkan peluang eksternal. Ini adalah posisi pedagang yang sangat baik, dimana semua pedagang akan mengarahkan usahanya menuju ke kondisi yang memungkinkan mereka untuk menerapkan strategi SO, setelah sebelumnya menggunakan strategi WO, ST dan WT.Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Terkadang pedagang memiliki peluang yang baik, namun karena kelemahan yang dimilikinya, dia tidak dapatmemanfaatkan peluang tersebut menjadi sebuah keuntungan. Misalanya, terdapat permintaan yang cukup besar terhadap barang, namun karena tidak memiliki kemampuan untuk memproduksimaka perusahaan menjalin joint venture atau kerjasama dengan pedagang lainnya dalam memproduksi, joint venture tadi adalah bentuk penerapaan strategi WO ini. Strategi ST menggunakan kekuatan pedagang untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Pedagang pesaing yang meniru ide, inovasi, dan produk yang dipatenkan adalah ancaman utama di banyak pedagang.Hal ini masih menjadi masalah utama pedagang.Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu mungkin harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan. 1. Strategi Strength-Opportunity Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran pedagang dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya. a. Peningkatan kapasitas produksi Peningkatan kapasitas produksi perlu dilakukan agar usaha tidak mengecawakan konsumen dan proses pendidiran usaha juga tidak menjadi proses yang rumit. Untuk itu, setiap usaha dagang perlu menjual barang lainnya dengan tidak menghilangkan dagangan utama. b. Penerapan harga yang terjangkau konsumen Penerapan harga merupakan strategi salah satu dari pemilik dagangan dalam menerapkan strategi bersaingnya. Terjadi harga yang bersaing pada usaha-usaha yang sejenis di lokasi penelitian. Dimana warungkios yang menerapkan harga lebih murah, memiliki pelanggan lebih banyak dibandingkan yang lainnya. Terutama oleh pembeli tetap seperti para pekerja di plaza milenium maupun rumah sakit sari mutiara. c. Penyediaan barang dagangan sesuai kebutuhan konsumen Sama seperti kebutuhan akan pakaian yang digunakan setiap hari atau mengikuti perkembangan zaman, kebutuhan makanan dan barang lain juga demikian. Oleh karena itu, pedagang perlu menyediakan dan menjual yang mengikuti perkembangan selera konsumen. d. Perluasan pangsa pasar Dari gambaran umum letak usaha dagang ada beberapa pedagang yang posisinya saling berdekatan. Dengan analisis strategi pemasaran yang baik maka sebaiknya pangsa pasar dapat dilakukan dengan membuka usaha baru atau mendesain lokasi dan gerobak menjadi lebih menarik dan baik. Tentunya dengan strategi perencanaan yang matang sehingga tercipta kesan usaha yang berbeda dari yang lain. e. Memberikan kenyamanan pada pembeli Kenyamanan pembeli memang kunci dari usaha. Kondisi ini untuk memperkuat eksistensi usaha agar pembeli mau kembali untuk membeli. Sehingga kenyamanan dan layanan merupakan hal yang penting dalam berdagang. 2. Strategi Weaknes-Opportunity Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada; a. Pengelolaan Keuangan Yang Lebih Baik Sekalipun usaha ini adalah merupakan usaha kecil, namun perlu diperhatikan laporan keuangan dari usaha ini. Sehingga dapat dibuat rencana keuangan dan keuntungannya dapat lebih jelas dihitung. Tujuan dari rencana keuangan meringkaskan secara terperinci tentang biaya-biaya pengembangan usaha, dan memproyeksikan kebutuhan biaya pokok dalam rumah tangga b. Meningkatkan Efisiensi Biaya Para pedagang usaha ini menggunakan modal yang berasal dari dana sendiri. Dimana dana itu sendiri sangat terbatas jumlahnya, sedang mereka tidak familiar dengan lembaga keuangan atau kredit di bank. Maka untuk itu, perlu mengintensifkan dan pengefisienkan biaya karena untuk modal awal saja mereka mengeluarkan dana yang sangat berat dan sulit. Walaupun dana yang dibutuhkan kecil namun itu tetap sulit bagi pedagang. c. Fasilitas KiosGerobak Yang Menarik dan Layak Pandangan pertama memang berlaku untuk usaha. Sehingga pedagang harus membuat orang tertarik untuk menghampiri dagangan kita. Dengan tampilan yang menarik dengan kesan yang bersih, konsumen akan otomatis tertarik untuk membeli dan melihat usaha yang dijual. 3. Strategi Strength-Threat Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman yang ada; a. Mengembangkan daya saing usaha Daya saing sangatlah penting dalam keberhasilan usaha. Usaha kecil memiliki daya saing bila pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau dagangannya lebih baik daripada usaha pesaing lainnya. Dengan persaingan yang semakin kompleks dalam jumlah unit dagangan yang sejenis, para pedagang harus mampu memiliki strategi tersendiri untuk meraih pasar pembeli. Namun, strategi yang dimiliki usaha tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang ditetapkan oleh dinas kesehatan. Hal ini untuk menghindari kecurangan yang bisa membahayakan konsumen. b. Pemusatan Pada Produk Barang dan Kepuasan Pelanggan Banyak hal yang membuat usaha kaki lima menjadi kurang menarik bagi konsumen, terbilang kumuh dan jorok. Hal ini membuat kurangnya kesetiaan pembeli untuk selalu membeli di tempat usaha mereka. Mereka harus menyadari bahwa segala sesuatu yang ada dalam usaha dagang, termasuk usaha itu sendiri bergantung kepada kepuasan pelanggan. Pedagang harus selalu berupaya menemukan hal-hal yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen, dan yang terpenting dengan memberikan kenyamanan dan layanan yang baik kepada pembeli. c. Mempertahankan Ciri Khas Produk Dengan strategi ini, cita rasa produk dan kualitas yang terjamin akan tetap mampu bersaing dengan produk lain. Konsumen lebih senang untuk membeli dan merasakan hal-hal yang unik dan baru. Maka tidak ada salahnya pedagang selalu berimprovisasi dengan kreatif. d. Memperbaiki Lokasi Dagang Menjadi Lebih Baik 4. Strategi Weaknesses- Threats Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman. a. Perhatikan Kebersihan dan Kenyamanan Kebersihan dan kenyamanan adalah hal utama dan menentukan dalam usaha dagang. Maka pedagang harus menaikkan tingkat kenyamanan dan kebersihan usahanya. Hal ini untuk mendapatkan kesan baik dan mengenai kepuasan pembeli. b. Membeli Bahan Baku Termurah dan Berkualitas Membeli bahan baku murah oleh pedagang bukanlah hal mudah jika kita tidak mengetahui lokasi distributornya. Padahal membeli yang murah untuk meminimalkan pengeluaran saat produksi. Oleh karena itu pedagang harus jeli untuk mengetahui distributor yang menjual bahan baku dengan harga lebih murah, namun dengan kualitas yang baik. Dengan demikian pedagang dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan pengeluaran minim. c. Barang Dagang Baik dan Murah Memberikan produk yang baik dan murah bahkan dengan inovasi yang baru. Ide kreatifitas memang dituntut untuk menghadapi pesaing lain. Sehingga tidak menimbulkan kesan monoton dari usaha yang diperdagangkan. Tidak harus mahal, kesan yang baik dan murah dari kemasan dagang akan menimbulakn ketertarikan konsumen untuk membelinya. d. Inovasi Baru Strategi untuk menghadapi kelemahan juga termasuk menciptakan inovasi dalam pengemasan produk, penambahan jenis produk jual agar memiliki daya tarik dan daya saing tinggi. Tabel4.1: Matrik Analisis SWOT Internal Eksternal Strenght SKekuatan Weaknesse WKelemahan 1. Tempatnya yang strategis 2. Harganya yang relatif murah 3. Banyak dijumpai berbagai macam makanan 4. Buka sejak pagi haridan tutup menjelang malam hari 5. Biaya sewa lokasi relatif murah bahkan bisa gratis 6. Modal awal tidak terlalu besar 7. Tidak membutuhkan soft skill tinggi 8. Ketersediaan bahan baku yang mudah 9. Peralatan produksi bisa dengan alat sederhana 1. Tergantung pada cuaca. 2. Kebersihan kurang terjaga 3. Meja dan bangku sangat terbatas 4. Banyaknya pengamenuang preman 5. Keuangan maupun modal usaha yang dimiliki terbatas Opportunity O Peluang Strategi SO Strategi WO 1. Memberikan peluang usaha untuk banyak orang 2. Dapat membuat tempat usaha yang lebih besar 3. Mendapatkan banyak keuntungan 4. Mempunyai pelanggan yang banyak karna tempat yang strategis 5. Membuat usaha makanan yang lain 6. Tingkat permintaan barang tinggi 1. Peningkatan kapasitas produksi 2. Penerapan harga yang terjangkau konsumen 3. Penyediaan barang dagangan sesuai kebutuhan konsumen 4. Perluasan pangsa pasar 5. Memberikan kenyamanan pada pembeli 1. Pengelolaan kebersihan dan kenyamanan lebih baik. 2. Fasilitas dibuat semenarik mungkin dan layak 3. Pengelolaan Keuangan Yang Lebih Baik 4. Meningkatkan Efisiensi Biaya 5. Menjalin komunikasi yang baik dengan instansi terkait Treath TAncaman Strategi ST Strategi WT 1. Sering terjadi pungutan liar 2. Banyaknya pesaing competitor 3. Sering ditertibkan 1. Mengembangkan daya saing usaha 2. Pemusatan Pada Produk Barang dan Kepuasan Pelanggan 1. Perhatikan Kebersihan dan Kenyamanan 2. Membeli Bahan Baku Termurah dan Berkualitas oleh petugas keamanan Pol PP. 4. Konsumen sering tidak percaya terhadap kebersihan makanan 5. Bila terjadi hujan lebat, rawan pohon tumbang ataupun banjir 6. Tidak stabilnya harga bahan baku 7. Adanya pesaing dari jenis dagangan yang sama dengan inovasi baru 3. Mempertahankan ciri khas cita rasa produk dan meningkatkan kualitas produk agar tetap mampu bersaing dengan produk lain. 4. Memperbaiki lokasi dagang menjadi lebih baik 3. Memberikan produk barang yang baik dan murah bahkan dengan inovasi yang baru. 4. Menciptakan inovasi dalam pengemasan produk,penambahan jenis produk agarmemiliki daya tarik yang tinggi.

4.3.3. HasilAnalisis Matriks SWOT

Hasil yang diperoleh dalam pengolahan data, selanjutnya akan dianalisis untuk menentukan strategi yang harus dilakukan. Dari pengolahan data diperoleh matriks SWOT yang menunjukkan gambaran keseluruhan dari kondisi internal dan eksternal. Matriks SWOT tersebut yang akan dijadikan pedoman dalammenentukan setiap strategi yang harus dilakukan.

4.3.3.1. Deskripsi Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT yang diperoleh dari pengolahan data menunjukkan hasil yang tergambarkan secara menyeluruh. Gambaran ini selanjutnya akan menunjukkan setiap strategi yang kemungkinan dapat dilakukan oleh pihak pedagang.

1. Analisis Faktor Kekuatan a.

Reputasi Pedagang Reputasi pedagang selama ini sudah mulai baik. Walaupun masih terbilang kumuh, pedagang selalu menjaga kualitas dan harga dagangan agar tetap terjangkau. Selain itu pedagang juga selalu berusaha memenuhi permintaan konsumen dengan baik. Hal ini yang menjadikan kekuatan perusahaan sehingga kecenderungan konsumen untuk berpindah sangat kecil.

b. Keputusan Pembeli

Pembeli dari produk yang dihasilkan oleh pedagangberasaldari berbagai kalangan, baik kalangan menengah ke bawah maupun menengahkeatas karena pedagang menjual berbagai kebutuhan pokok orang banyak dengan harga yang terjangkau. Kepercayaan pembeli terhadap produk yang dihasilkan dan dijual cukup tinggi. Sampai saat ini pedagang belum pernahmenerima komplain dari konsumen mengenai produk yang dijual. Selain itu,dari pihak konsumen juga merasa puas dengan produk yang dihasilkan oleh pedagang

c. Kualitas produk

Selama ini pedagang selalu menjaga kualitas produknyadengan cara memproduksi makanan dan minuman tidak menggunakan borak atau zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Hal itu dapat menghindari resikokerugian bagi pedagang jika ketahuan menggunakan bahan zat kimia berbahaya.

d. Keahlian Yang Cakap Dan Pengalaman

Rata-rata pedagang sudah menjalankan produksinya selama 1-3 tahun. Dengan pengalaman selam itu, pedagang sudah menghadapi berbagai macam perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal. Selain itu, pedagang ini merupakan mata pencaharian utama sehingga keseriusan sangat diutamakan baik dari pengalamannya sendiri maupun informasi dari orang sekitar. Banyaknya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki pemilik usaha merupakan kekuatan yang dimiliki pedagang untuk dapat mengantisipasi perubahan yangterjadi di lingkungan usaha.

e. Kecil Resiko

Pedagang mempunyai pengalaman yang cukup lama dalam proses pembuatan makanan dan minuman. Selain itu proses pembuatan makanan dan minuman atau barang dagangan lainnya sangat sederhana dan tidak rumit, sehingga resiko kegagalan dalam produksi sangat kecil atau hampir tidak ada. Kecilnya resiko kegagalan dalam produksi dapat mengurangi resiko kerugian.

2. Analisis Faktor Kelemahan a.

Perhatikan Kebersihan dan kenyaman Usaha dagang kaki lima sangat membutuhkan inovasi dalam pengemasan produk, penambahan jenis produk agar memiliki daya tarik yang tinggi. Mengadakan kerja sama dengan pedagang lain di luar wilayah agar proses pendistribusian lebih luas. Memberikan produk barang yang baik dan murah bahkan dengan inovasi yang baru. Bahkan menciptakan inovasi dalam pengemasan produk, penambahan jenis produk agar memiliki daya tarik yang tinggi.

3. Analisis Faktor Peluang a.

Perbaikan produktivitas Adanya teknologi yang semakin berkembang dewasa ini dapat dimanfaatkan pedagang dalam memperbaiki produktivitasnya dengan cara meningkatkan kualitas produk dan kehandalan dalam memenuhi kebutuhankonsumen.

b. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi yang terus mengalami kemajuan membawa dampak yang cukup besar pada perkembangan usaha. Kemajuan teknologi dapat meningkatkan perkembangan usaha. Perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi juga sangat berpengaruh pada perkembangan usaha Adanya teknologi internet membawa kemudahan bagi pedagang dalam mengembangkan usahanya. Persaingan dunia usaha yang cukup tinggi membuat beberapa pedagang menggunakan fasilitas internet sebagaimedia promosi untuk meningkatkan volume penjualan.

c. Posisi Produk Dalam Pandangan Pembeli

Pedagang kaki lima biasanya mempunyai pelanggan tetap dan tidak tetap yaitu dari para pekerja disekitar kios dan dari masyarakat yang melintas. Pedagang yang memiliki konsumen tetap yang biasanya langsung datang ke lokasi jualan untuk membeli. Kapasitas produksi dagangan yang cukup besarmempunyai peluang untukmeningkatkan jumlah konsumen dengan mengadakan kerjasama dengan kios lain di sekitar.Kepercayaan pembeli terhadap produk yang dihasilkan pedagang cukup tinggi. Sampai saat ini pedagang belum pernah menerimakomplain dari pembeli mengenai produk yang dijual. Karena pembeli cukupmerasa puas dengan produk yang dihasilkan oleh pedagang.