4. Analisis Faktor Ancaman a.
Kenaikan nilai tukar mata uang asing
Kenaikan nilai tukar mata uang asing akhir-akhir ini sangat fluktuatif. Hal ini dapat mempengaruhi kegiatan produksi pedagang. Kenaikan nilai tukar mata
uang asing dapat berpengaruh juga pada kenaikan harga bahan baku produksi. Ini disebabkan pada waktu harga bahan baku naik, kapasitas produksi menurun dan
harga jual meningkat. Padahal disatu sisi konsumen menuntut harga rendah. Kenaikan nilai tukar mata uang asing dapat menjadi ancaman tersendiri bagi
pedagang dalam mempetahankan loyalitas konsumen.
b. Perubahan Gaya Hidup Masyarakat
Kondisi sosial masyarakat terus mengalami perkembangan dan cenderung berubah-ubah. Pada masa sekarang ini gaya hidup masyarakat yang serba cepat
menuntut konsumsi produk yang cepat saji dan instan, bersih, enak dan murah. Pedagang harus mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap tuntutan
sosial yang selalu berubah. Produk yang dijual pedagang merupakan produk yang dapat langsung dikonsumsi sehingga gaya hidup masyarakat yang serba cepat dan
instan dapat menjadi peluang pedagang untuk terus meningkatkan penjualan usahanya.
c. Pangsa Pasar Pesaing
Pedagang yang menghasilkan dan memasarkan produk sejenis semakin banyak, hal ini terjadi karena pergeseran dalam hal perilaku konsumen, serta
peningkatan kemampuan ekonomi pelanggan yang mengubah orientasi mereka dari harga ke kualitas produk dan pelayanan. Ini yang menjadi ancaman bagi
pedagang, karena pedagang sampai saat ini hanya memperhatikan harga, abai
terhadap rasa kenyamanan. Hal itu dapat menjadi ancaman bagi pedagang untuk dapat memperluas dan memperbaiki lokasi usaha.
d. Struktur Biaya Produksi Dan Adminitrasi
Sampai saat ini pedagang belum memiliki catatan struktur biaya produksi dan administrasi karena pengelolaan manajemen dan keuangan pedagang
dilakukan sendiri oleh pemilik usaha. Pemilik usaha hanya melakukan pencatatan keuangan secara sederhana dan belum menggunakan sistem akuntansi keuangan
secara teratur. Pencatatan keuangan hanya dilakukan seperlunya saja sehingga proses keluar masuknya modal usaha tidak dicatat secara teratur dan berkala.
4.3.4. Rumusan Strategi Usaha Pedagang Kaki Lima
a.
Meningkatkan kapasitas produksi secara ekonomis dengan mutu yang baik.
Dalam hal ini pedagang selalu meningkatkan kualitas produksinya dengan memperhatikan mutu produk. Untuk menjaga kualitas produk pedagang selalu
memperhatikan bahan baku seperti kualitas yang akan digunakan dalam produksi serta bahan-bahan yang digunakan dalam produksi. Selain itu pedagang juga
selalu menjaga higienitas tempat dan proses produksi dan peningkatan pengawasan dan pengendalian kualitas bahan-bahan yang digunakan dalam proses
pembuatan makanan dan minuman. Kendalanya adalah pedagang belum bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas produk.
b.
Maksimalisasi kenyamanan dan hargadengan volume yang optimal
Kenaikan dan fluktuasi bahan baku membuat produksi dan harga menjadi tidak menentu, sehingga pedagang dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat
untuk mengatasi hal tersebut. Untuk itu dalam mengatasinya dengan selalu