Uji Normalitas Data Uji Multikolinieritas

cviii 20 Kalbe Farma 0,0248 0,0539 0,0226 0,0070 21 Kimia farma 0,0061 -0,0248 0,0122 0,0709 22 Mandom 0,0486 0,0042 0,1060 0,0171 23 Mayora 0,0342 -0,0209 0,0652 0,0099 24 Medco Energi Int. 0,0236 0,0445 0,0923 0,0191 25 Merek 0,0172 0,0077 0,0470 0,0243 26 Multi Bintang 0,0193 0,0167 0,0084 0,0013 27 Mustika Ratu 0,0040 -0,0314 0,0181 -0,0283 28 Perusahaan Gas 0,5300 0,1227 0,0490 0,0307 29 Telkom -0,0216 0,0192 0,0476 0,0027 30 Tempo Scan Pacific 0,0287 -0,0218 -0,0361 -0,0128 31 Tunas Baru Lampung 0,0446 -0,0088 0,0422 0,0975 32 Unilever -0,0029 0,0248 0,0317 0,0117 33 United Tractor 0,0666 0,0460 0,0511 0,0474 Sumber data diolah Berdasarkan hasil perhitungan Return Saham masing-masing perusahaan pada Tabel 4.7, Pada Tahun 2004, Return Saham, tertinggi dimiliki oleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 0.34630 dan terendah dipegang oleh PT. Gudang Garam Tbk sebesar -0.00005 . Pada Tahun 2005, Return Saham, tertinggi dimiliki oleh PT. Bakrie and Brother Tbk sebesar 0.29820 dan terendah dipegang oleh PT. Gudang Garam Tbk sebesar -0,0058. Pada Tahun 2006, Return Saham, tertinggi dimiliki oleh PT. Berlian Laju Tanker Tbk sebesar 0.24070 dan terendah dipegang oleh PT. Gudang Garam Tbk sebesar -0,0099. Pada Tahun 2007, Return Saham, tertinggi dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 0.68980 dan terendah dipegang oleh PT. Adira Dinamika Tbk sebesar -0,0025.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

cix Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Gambar 4.1 Pengujian Normalitas Data Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata- rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa distribusi data return saham adalah normal.

b. Uji Multikolinieritas

cx Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus terbebas dari gejala multikolonearitas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Pengujian Multikolonearitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant -9.110 2.447 -3.723 .000 DIVIDENT PAYOUT RATIO .012 .005 .238 2.304 .023 .795 1.258 VOLUME PERDAGANGAN 1.713E-11 .000 .189 1.897 .061 .854 1.172 FIRM SIZE .199 .087 .294 2.284 .025 .514 1.946 DEBT EQUITY RATIO .055 .063 .106 .866 .388 .564 1.774 1 PRICE EARNINGS RATIO -.015 .011 -.145 -1.431 .156 .826 1.211 a. Dependent Variable: RETURN SAHAM Sumber data diolah Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala multukolonieritas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolonearitas. Karena cxi data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolonearitas.

c. Uji Autokolerasi

Dokumen yang terkait

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

1 65 83

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Equity terhadap Price Earning Ratio pada Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 (Studi Saham-Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia

0 9 69

ANALISIS PENGARUH FIRM SIZE, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, PRICE EARNING RATIO DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang termasuk Saham Syariah di Bursa Efek Indone

0 10 86

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131