xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pasar modal meningkat secara terus-menerus, ini disebabkan karena pemerintah membuat suatu peraturan berupa paket kebijakan
PAKDES, 1988, yang di dalamnya berisi mengenai pengembangan pasar modal, agar nantinya diharapkan meningkatnya jumlah investor yang
menanamkan modalnya di dalam pasar modal. Yang kemudian akan digunakan sebagai modal untuk menjalankan perusahaan. Dana tersebut sangat dibutuhkan
bagi perusahaan yang kekurangan dana. Perubahan keadaan perekonomian negara menyebabkan ketidakstabilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Banyak sekali pengaruh yang disebabkan karena keadaan negara yang stabil. Maka suatu perusahaan harus dapat menciptakan suatu kinerja yang efektif
dan secara efisien agar terciptanya keuntungan yang optimal seperti yang diinginkan setiap perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menghadapi tingkat
pertumbuhan ekonomi yang rendah dan persaingan global yang semakin ketat dan padat.
Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan atau profitabilitas yang sebesar-besarnya, meningkatkan penjualan barang dan
memaksimalkan nilai perusahaan. Melihat tujuan utama tersebut kita dapat melihat bahwa semua perusahaan pasti melakukan kegiatan usahanya hanya
untuk mencari laba atau profit dan memperkaya diri agar mencapai suatu kemakmuran. Dalam teori manajemen keuangan modern, menyatakan bahwa
xviii tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan para
pemegang saham. Dan dengan memaksimalkan harga saham dan berupaya meningkatkan tingkat pengembalian dari modal asset yang ditanamkan atau
yang diinvestasikan. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi
dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia
menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini
diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.
Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual
ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki
peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi Linda:2005.
Pada dasarnya return memiliki dua komponen yang dapat menaikan atau menurunkan, yaitu berdasarkan cash yang diterima dari cash dan berdasarkan
keuntungan atau kerugian dari suatu investasi “ This return will usually have two component. First, you may receive some cash directly while you own the
investment. This called the income component of your return. Second, the value of the asset your purchase will often change inthis case. You have a capital gain
or capital loss on your investment ” Ross, Westernfield, Jordan, 2008 : 382
xix Investor sebagai penanam modal, menginvestasikan dananya bertujuan
untuk mendapatkan imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada suatu saham perusahaan akan
memperoleh pendapatan yang berupa deviden atau capital gains. Tujuan utama seorang investor dalam menanamkan dananya yaitu untuk
memperoleh pendapatan return yang dapat berupa pendapatan dividen dividend yield
maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya capital gain. Dalam kaitannya dengan pendapatan dividen, para
investor pada umumnya menginginkan pembagian dividend yang relatif stabil. Stabilitas dividend akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan. Karena akan mengurangi
ketidakpastian investor dalam
menanamkan dananya. Keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada para investor disebut kebijakan dividend dividend
policy . Di sisi lain perusahaan di hadapkan dalam berbagai macam kebijakan,
antara lain : perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat
pemegang, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen kas dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen
Investor yang membeli saham akan mendapatkan keuntungan dari salah satu atau keduanya seperti berikut; a memperoleh dividend selama mereka
memegang saham; b memperoleh capital gain atau keuntungan yang diperoleh apabila harga saham pada saat dijual lebih besar dibandingkan harga saham pada
saat dibeli.
xx Para investor yang tidak bersedia mengambil resiko mempunyai
pandangan bahwa semakin tinggi resiko suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai hasil atau imbalan terhadap
resiko tersebut. Selanjutnya dividend yang diterima pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada capital gain yang akan diterima
dimasa yang akan datang. Dengan demikian, investor yang tidak bersedia berspekulasi akan lebih menyukai dividend dari pada capital gain.
Pembayaran dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor dari pada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi
ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasinya pada suatu perusahaan. Demikian pula, stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan
mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh
manajemen perusahaan, ada beberapa variabel yang berpengaruh dalam penentuan dividen, yaitu : 1 profitabilitas, 2 stabilitas dan earning, 3
likuiditas dan cash flow, 4 investasi, dan 5 pembiayaan. Pengumuman pembagian deviden merupakan salah satu faktor penting
yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa return saham dan harga saham bereaksi
terhadap pengumuman dividen dilihat dari besarnya dividen yang dibagikan Sularso 2003 dan Pujiono 2002. Reaksi tersebut terjadi khususnya pada hari-
hari disekitar tanggal ex-dividend.
xxi Deviden adalah pendapatan yang diperoleh setiap periode selama saham
masih dimiliki, sedangkan capital gains adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi dari pada harga belinya. Pendapatan ini baru
diperoleh jika saham dijual. Capital gains banyak dimanfaatkan oleh para spekulator karena lebih bersifat harian sesuai dengan perubahan harga saham
yang terjadi pada setiap hari perdagangan saham. Spekulator harus mempunyai informasi mengenai faktor pemicu perubahan harga saham. Kemungkinan salah
satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan. Deviden yang dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada
kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Kebijakan deviden pada hakikatnya
adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan.
Jika adanya reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengimuman, maka bisa diartikan bahwa pengumuman itu mengandung informasi. Reaksi
harga saham dapat diukur dengan menggunakan Abnormal return saham sebagai nilai perubahan
harga. Pengumuman pembayaran deviden dikatakan mengandung informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar.
Hal sebaliknya juga bila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan abnormal return
yang tidak signifikan maka itu tidak mengandung informasi. Perkembangan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal
merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar, yaitu investor. Dalam menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar
xxii modal, biasanya ia akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi
yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika
keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan harga dan volume perdagangan
saham. Dengan demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan mempelajari kaitan antara pergerakan harga saham
dan volume perdagangan di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan indikator
utama dari kemampuan perusahaan untuk membayar dividen, sehingga profitabilitas sebagai faktor penentu terpenting terhadap dividen.
Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Pada
saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian
mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan dengan lebih baik. Oleh
karena itu, selain kedua ukuran kinerja tersebut investor dan kreditor juga perlu mempertimbangkan karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik
keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka- angka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran size
perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan Indriani:2005.
xxiii Pada jurnal tahun 2006 Hubungan Antara Size Perusahaan Dengan
Return Saham yakni, Ukuran size perusahaan bisa diukur dengan menggunakan
total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari
perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam
tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil Indriani:2005.
Pengaruh size perusahaan, status pendaftaran dan jenis industri terhadap luas pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan Jepang yang terdaftar
dibursa. Ukuran perusahaan Firm Size merupakan variabel penting yang menjelaskan luas pengungkapan dalam laporan tahunan, sedangkan untuk jenis
industri ditemukan bahwa perusahaan yang melakukan pembayaran dividend kas berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan dibandingkan dengan jenis
industri lain, pengaruh ukuran perusahaan pada risiko bisnis menemukan bahwa besar kecilnya perusahaan mempengaruhi risiko bisnis. Dari penelitiannya
diperoleh bukti empiris bahwa perusahaan kecil memiliki risiko dan return yang lebih tinggi dibanding perusahaan besar.
Besar ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi
pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini
xxiv digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa
besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang
dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Dari ketiga variabel ini, nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan
dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahan.
Debt to equity ratio merupakan perhitungan sederhana yang
membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham. Dengan analisis debt to equity ratio maka akan menambah informasi hutang perusahaan
dan modal perusahaan yang akan menjadi tolak ukur bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu saham. Karena dengan melihat hutang dan
modal dalam suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap return dari saham yang akan ditanamkan investor.
Suatu analisa perlu adanya dasar teori dan acuan yang tepat dalam melakukan penelitian, maka dalam penelitian ini terdapat teori-teori pendukung
dan berdasarkan penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisa kembali dari penelitian terdahulu dengan sedikit perbedaan yang
dapat menjadi analisa yang baru. Adapun perbedaan dari analisis kali ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :
Pada penelitian terdahulu menganalisa perusahaan yang berada pada ”Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia”, sedangkan pada penelitian
xxv ini menganalisa perusahaan yang masuk katagori ”Perusahaan yang melakukan
Pembayaran Dividen Kas” Pengumuman pembagian deviden merupakan salah satu faktor penting
yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Dalam penelitian ini
peneliti akan membatasi masalah dengan menganalisa “Pengaruh Dividend Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham, Ukuran Perusahaan Size Firm,
Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Pembayaran Dividend Kas”
B. Perumusan Masalah