Pendekatan Konsep Bentuk dan Tata Masa

commit to user v

c. Zonifikasi dan permasaan

4.2.2. Pendekatan Konsep Bentuk dan Tata Masa

Zona dengan view kurang menarik berpotensi digunakan untuk penataan site dan atau massa bangunan pengelola atau servis. Zona dengan view menarik berpotensi digunakan untuk penataan massa bangunan dan atau site serta tampilan bangunan yang dapat mendukung ekspose terhadap kawasan zona kegiatan seni zona kegiatan olahraga zona parkir zona kegiatan pengelola dan serviis Ket: Gb. 4.5. Analisa site berdasarkan view Sumber: analisa pribadi Gb. 4.6. Zonifikasi dalam site Sumber: analisa pribadi commit to user v Penerapan karakteristik remaja pada objek perencanaan dan perancangan Pusat Remaja di Surakarta diterapkan dalam semua aspek desain baik bangunan, kegiatan maupun lingkungan pembentuk di sekitarnya. Tampilan bangunan ini harus mewakili unsur remaja itu sendiri, melalui pengaplikasian karakteristik remaja yaitu dinamis, selalu ingin tampil beda, terbuka terhadap hal-hal baru, aktif dan atraktif pada bangunan Pusat Remaja ini. Untuk mewakili remaja citra bangunan dibuat sesuai dengan nilai yang dianut remaja sehingga secara fungsional bangunan ini harus ramah dan menyenangkan. Pemilihan citra kekinian dipilih sebagai usaha untuk menyesuaikan kecenderungan sebagian besar remaja, yang cenderung lebih menyukai hal-hal yang ”berbau” kekinian atau modern. a. Tampilan Bangunan § Dinamis Kata ”dinamis” mempunyai arti kata “bersifat gerak”. Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger kehausan sosial, yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya. Remaja memiliki kebutuhan untuk berkumpul dengan sesamanya, aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang menurut mereka menyenangkan. Kata ”dinamis” ini dapat digambarkan dengan bentuk dan bidang yang tidak monoton, garis- garis asimetri atau beritme. Gb. 4.7. Federation Square kiri atas, balai kota baru kota Melbourne, Australia, bangunan formal dengan citra kekinian yang dinamis Sharp Centre For Design kanan atas, bangunan ektensi dari Ontario College of Art and Design, Toronto, Canada, fasad bangunan kekinian, sederhana namun dinamis dan ekspresif, kontras dengan lingkungan sekitarnya Sumber : www.google.com commit to user v § Mementingkan identitas Selalu ingin tampil beda dan menjadi pusat perhatian point of interest. Periode remaja adalah periode pemantapan identitas diri. Pengertiannya akan “siapa aku” yang dipengaruhi oleh pandangan orang-orang sekitarnya serta pengalaman-pengalaman pribadinya akan menentukan pola perilakunya sebagai orang dewasa. Jadi pada dasarnya sifat remaja adalah ingin selalu eksis, ingin tampil beda, dan menjadi pusat perhatian. Gb. 4.8 Kontras, berbeda dengan lingkungan sekitar, menjadi point of interest. Sumber: www. arcspace. com Gb. 4.9 Bentuk dan warna yang berbeda, menjadi point of interest. Sumber: www. arcspace. com commit to user v § Terbuka terhadap hal-hal baru Remaja dalam waktu luangnya dapat betul-betul bersifat membebaskan bila ia dihayati sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri dan untuk melepaskan ketegangan. Dorongan remaja ke arah oroginalitas, ke arah perwujudan diri yang asli yang berarti lain daripada anak dan lain daripada dewasa, menyebabkan remaja menggunakan waktu luangnya juga secara original. Remaja biasanya selalu menerima sesuatu yang dianggap baru, wawasan mereka terbuka untuk menerima hal-hal baru misalnya kemajuan teknologi. Namun terkadang remaja sulit untuk menyaring apa yang mereka terima, tidak sedikit dari remaja yang mengadaptasi hal- hal yang tidak sehat dari perkembangan teknologi dan lain sebagainya. § Aktif dan atraktif Masa remaja adalah masa yang memiliki kesempatan luas untuk berkreasi dan berkreativitas. Biasanya remaja meliliki ide-ide yang fresh. Mereka senantiasa aktif dalam berbagai kegiatan. Gb. 4.10 Tebuka terhadap hal-hal baru, dapat di aplikasikan dengan banyaknya penggunaan material kaca pada bangunan. Sumber: www. arcspace. com commit to user v Pada masa remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang sangat beragam. Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apa yang diminati teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Aktif – atraktif, dapat digambarkan dengan penggunaan bentuk dan warna-warna yang berani. Warna yang dipilih adalah perpaduan warna yang memberikan efek semangat dan energik, sesuai dengan jiwa dan aktifitas remaja. Warna Sifat Warna Kuning Mengungkapkan jiwa muda dan memiliki karakter kuat, Gb. 4.11 Bentuk dan warna yang atraktif dan energik dapat memancing semangat dan kreativitas Sumber: www.google.com commit to user v b. Pola Tata Massa Dasar pertimbangan: · Konsep pola sirkulasi dalam tapak. · Zonifikasi kegiatan pada tapak · Arah orientasi yang diinginkan · Estetika arsitektural. Terdapat beberapa klasifikasi pola tata massa yang biasa digunakan dalam mendesain bangunan, yaitu: menyatakan getaran suka cita dan cahaya gemilang. Hijau Sumber warna alami, meningkatkan kesempatan dan kekuatanan, memberikan keceriaan, menghidupkan suatu perasaan damai bagi yang melihatnya. Merah Kekuatan energik, rangsangan, ketegasan, pengaruh panas, serta dapat menggetarkan jiwa. Ungu Memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian dan kebenaran, Meningkatkan gairah sensualitas mistis yang dapat memberikan inspirasi. Biru Melambangkan intelektual, kepercayaan, ketenangan,damai, konsistensi, dan sesuatu yang dingin. Oranye Mengandung arti keceriaan, segala hal yang berhubungan dengan sikap yang menyenangkan, dan ambisi yang dapat diartikan kesuksesan. Abu-abu Warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, seimbang, dan kesederhanaan. Coklat Melambangkan sesuatu yang natural, kehangatan,lembut, nyaman. Putih Warna yang murni, bersih, sempurna, jujur, sederhana, netral. Hitam Besifat elit, elegan, kuat, teguh, kehampaan. commit to user v · Siklus Pengolahan masa yang terpisahberdiri sendiri dan mengelilingi area yang sama menimbulkan orientasi kedalam dan membentuk siklus yang dapat meningkatkan keakraban penghuni dalam tiap fungsi dalam masa · Linear Pengolahan massa dasar linear meskipun ditata secara dinamis menunjukkan keberadaan fungsi-fungsi yang merupakan prosespentahapan dari awalhingga akhir. · Overlap Pengolahan massa dasar secara bertumpukmenindih stu dengan yang lain menunjukkan adanya area yang digunakan secara bersama-sama oleh masing-masing fungsi, dan menunjukkan kedterkaitan antar fungsi satu dengan fungsi lain. Gb. 4.13. Pola tata masa linier Membentuk kesatuan bentuk yang mengalir secara searah Gb. 4.14. Pola tata masa overlap Pengabungan bentuk-bentuk secara teratur satu arah sehingga bersifat : § Keteraturan, disiplin § Pola bebas, kesan bebas Gb. 4.12. Pola tata masa terpusat Membentuk kesatuan bentuk dari massa- massa yang mandiri namun tetap menyatu commit to user v Tata masa bangunan pada Pusat Remaja di Surakarta, tiap fungsi dalam tiap kelompok kegiatan memiliki karakter yang berbeda namun berhubungan dekat sehingga ada beberapa masa dalam bangunan ini. Penataan masa bangunan dipusatkan pada ruang komunal ditengah. Penggabungan masa bangunan dapat dilakukan pada kelompok kegiatan yang memiliki kesamaan tema misalnya pada kelompok kegiatan utama dan masing-masing pendukungnya. Dua bidang ini dapat disatukan dengan sistem overlap. Aspek arsitektural: - efisien dan efektif terhadap pergerakan ruang. - Bentuk yang statis, netral, tidak memihak pada arah tertentu - Aspek arsitektural: - pengolahan bentuk yang kurang dinamis, lebih terkesan kaku dan atau monoton. + + - Menunjukkan stabilitas, titik jatuh pada satu sisi - Bentuk yang terkesan kuat dan energik - - Tidak mudah untuk dilakukan pengembangan - Pengolahan pola sirkulasi yang lebih rumit commit to user v

4.2.3. Pendekatan Tata Landscape