JUDUL PERUMUSAN MASALAH METODELOGI 1. Pola Pikir Menentukan main idea

commit to user IV-13

BAB I PENDAHULUAN

1.1. JUDUL

Pusat Remaja sebagai wadah interaksi sosial bagi remaja di Surakarta. 1.2. PENGERTIAN JUDUL 1.2.1. Pengertian Pusat Remaja Youth Centre § Tempat pendidikan sosial bagi remaja berusia 10 - 21 tahun agar termotivasi untuk menemukan jati diri mereka melalui partisipasi dalam berbagai kegiatan yang sesuai dengan usianya www.lnfc.org , 14 september 2008 § Tempat untuk bermain, membaca, serta mempelajari berbagai kemampuanketrampilan baru bagi anak sekaligus sebagai tempat bersosialisasi yang digunakan di luar jam sekolah Holmes, 2008 § Klub yang mewadahi berbagai aktivitas kegemaran remaja Harper, 2006

1.2.2. Pengertian Interaksi Sosial

commit to user IV-14 § Proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan suatu kelompok, atau kelompok dengn kelompok. www.scribd.com,10 Oktober 2010 § Hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya Bidang Kajian Sosiologi dan Interaksi Sosial, 10 Oktober 2010

1.2.3. Pengertian Pusat Remaja sebagai Wadah Interaksi Sosial bagi Remaja di Surakarta

Pusat Remaja sebagai wadah interaksi sosial bagi remaja di Surakarta adalah wadah bagi kegiatan nonformal remaja usia 10 - 21 tahun, dimana remaja dapat mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki dalam upaya pengembangan pengaktualisasian diri. Selain itu Pusat Remaja merupakan suatu wadah untuk pengembangan kreatifitas para remaja, berkumpul, dan interaksi sosial yang bersifat positif. Pusat Remaja, merupakan salah satu solusi untuk menyediakan wadah bagi para remaja dalam memanfaatkan saat-saat luangnya, agar lebih terarah dan bermanfaat bagi remaja, melalui kegiatan-kegiatan edukatif non formal. 1.3. LATAR BELAKANG 1.3.1. Perilaku remaja yang mengarah pada kenakalan commit to user IV-15 Masa remaja dikenal sebagai masa storm dan stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pada masa remaja usia 11 - 21 tahun terdapat beberapa fase. Fase remaja awal usia 11-15 tahun, remaja pertengahan usia 15-18 tahun, dan remaja akhir usia diatas 18- 21 tahun. Diantaranya terdapat fase pubertas yang merupakan fase yang sangat singkat dan terkadang menjadi masalah tersendiri bagi remaja dalam menghadapinya. Pada masa ini, mood suasana hati bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentimihalyi Larson, 1984 dalam Hurlock, 1990 menemukan bahwa remaja rata-rata hanya memerlukan 45 menit untuk berubah mood dari ‘senang luar biasa’ menjadi ‘sedih luar biasa’. Perubahan mood yang drastis pada remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerja Masalah remaja merupakan salah satu dampak yang logis dari sebuah pembangunan. httpwww.e-psikologi.comremaja, 23 Agustus 2010. Pengaruh informasi global semakin memancing remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, minum-minuman beralkohol, dan penyalahgunaan obat terlarang. Remaja banyak melakukan hal yang kurang bermanfaat. Berdasar survey yang dilakukan oleh Federasi Kesehatan Mental Anak Fekmi di sepuluh kota besar di Indonesia pada tahun 2003 muncul kecenderungan remaja mulai mengenal diskotik, rokok, minum minuman keras, dan narkoba. commit to user IV-16 Pada survey yang dilakukan pada tahun 2005 dengan 1250 responden yang berasal dari 10 SMU di Surakarta, tercatat bahwa 81,34 subyek pria dan 28,32 subyek wanita pernah menggunakan media pornografi; 30,09 subyek pria dan 5,33 subyek wanita pernah melakukan hubungan seksual saat berpacaran; 29,07 subyek pria dan 31,11 subyek wanita melakukan hubungan sexual dengan alasan pengaruh lingkungan, vcd, buku dan film porno; dan 8,44 subyek pria dan 6,94 subyek wanita melakukan hubungan sexual dengan alasan kemajuan zaman dan gaul. Taufik, 2004.

1.3.2. Minat remaja terhadap dunia seni dan olahraga

Pada masa remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang sangat beragam. Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat tinggal mereka, kesempatan yangdimiliki untuk megembangkan minat, apa yang diminati teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat keluarga, dan beberapa faktor lainnya. Sebagian besar remaja sangat antusias terhadap perkembangan dunia seni, olahraga, dan hiburan karena memang hiburan dan seni selain dapat menghilangkan stress, juga dapat menyegarkan kembali pikiran mereka setelah aktifitas di sekolah dan mereka dapat berkumpul, bergaul dengan teman sebayanya. Perkembangan dunia seni sekarang ini, dengan banyaknya event-event budaya di Surakarta seperti SIEM Solo International Etnic Music, SIPA Solo International Performing Art, Solo Batik Carnival; mendorong para remaja di Surakarta untuk lebih peka dan berkreatifitas dalam bidang seni. commit to user IV-17 Selain seni, olahraga juga merupakan salah satu bidang minat yang banyak digemari remaja. Antusiasme remaja terhadap olahraga cukup besar. Bisa dilihat dari kegiatan ekstrakulikuler olahraga di sekolah yang bersifat dominan dan banyak peminatnya. Tidak hanya di sekolah, diluar sekolah pun banyak remaja yang mengikuti kegiatan olahraga dalam klub-klub tertentu. Klub-klub olahraga yang ada di Surakarta antara lain ABA Surakarta klub atletik, Dragon PMS klub volley, Bhineka Sritex klub basket, PSSI Solo klub sepakbola, dan lain- lain.

1.3.3. Energi remaja belum terwadahi dalam suatu fasilitas yang terpadu

Kenakalan remaja disebabkan beberapa hal antara lain adanya kelebihan energi yang dimiliki remaja, adanya waktu luang yang kurang termanfaatkan, kurangnya motivasikesadaran remaja untuk bertindak positif, kurangnya fasilitas sebagai tempat peluapan energi, serta pembinaan remaja dalam lingkup keluarga hingga sekolah yang belum efektif. Perkembangan kegiatan remaja di Surakarta belum diimbangi dengan fasilitas yang tersedia. Hal ini terlihat bahwa belum ada tempat khusus bagi para remaja yang bisa menampung aktivitas remaja seperti pembinaan olahraga, pengembangan bakat seni, juga menjadi sarana yang memberikan pendidikan sekaligus hiburan yang digemari oleh remaja. Fasilitas yang ada sekarang belum ada satu tempat yang terpadu. Oleh karena itu diperlukan fasilitas yang mampu menumbuhkan dan meningkatkan ketrampilan, minat dan kreatifitas remaja Surakarta, selain commit to user IV-18 itu diperlukan juga fasilitas yang membantu mereka agar memiliki jiwa dan mental yang baik untuk masa depan. Dengan menyalurkan energi dan potensi yang dimiliki remaja ke arah kegiatan yang bersifat posif, remaja dapat membangun proses pembelajaran mental ke arah yang lebih baik melalui lingkungan pergaulan yang positif, misalnya melalui wadah atau tempat seperti Pusat Remaja.

1.3.4. Jumlah penduduk usia remaja di Surakarta cukup tinggi

Berdasarkan dari data jumlah penduduk Surakarta sesuai usia BPS Kota Surakarta data hasil SUSENAS 2006 diketahui bahwa jumlahnya meningkat pada usia 15 - 29 tahun. Sehingga usia remaja yang berkisar 11 - 21 tahun merupakan jumlah usia penduduk Surakarta yang cukup tinggi. Ini menjadi isu strategis dalam merencanakan dan merancang sebuah Pusat Remaja di Surakarta.

1.4. PERUMUSAN MASALAH

Dalam merancang dan merencanakan sebuah wadah kegiatan remaja “Pusat Remaja” dirumuskan beberapa permasalahan yang dilatarbelakangi untuk mengantisipasi kenakalan remaja, mewadahi tingginya minat remaja terhadap seni dan olahraga, kebutuhan remaja terhadap wadah edukasi nonformal yang dapat memenuhi kebutuhan remaja dan mudah dalam pencapaiannya sehingga meningkatkan ketertarikan remaja terhadap wadah kegiatan tersebut. Permasalahan tersebut mencakup : a. Rumusan konsep pemilihan, penentuan dan pengolahan site untuk mendapatkan zoning yang sesuai dengan fungsi masing-masing kelompok kegiatan. commit to user IV-19 b. Rumusan konsep desain arsitektur ruang dalam dan luar berdasarkan faktor kebutuhan dan jenis kegiatan yang diwadahi. c. Rumusan konsep mengenai sasaran pengunjung, pemrograman ruang, sirkulasi dalam dan luar bangunan yang terjadi baik bagi pengunjung maupun pengelola berdasarkan kegiatan atau aktivitas yang diwadahi. 1.5. TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN 1.5.1. Tujuan Membuat landasan mengenai perencanaan dan perancangan Pusat Remaja yang meliputi : a. Aspek fisik · Perencanaan sarana kegiatan edukasi non formal remaja · Perencanaan sarana pembinaan remaja sebagai wadah pemersatu dan pembinaan mental remaja. b. Aspek non fisik · Pemanfaatan ruang kota secara optimal · Alternatif solusi permasalahan SDM di bidang seni dan olahraga kebutuhan akan soft skills, pendukung kompetensi

1.5.2. Sasaran

a. Memperoleh jenis kegiatan dan kebutuhan ruang untuk menentukan program ruang dan sistem zonifikasi dalam kaitannya dengan sirkulasi bangunan. commit to user IV-20 b. Memperoleh penampilan bangunan yang mendukung dan mencerminkan kegiatan yang diwadahi, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung. 1.6. LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN 1.6.1. Lingkup Pembahasan Pembahasan dalam konsep perencanaan dan perancangan Pusat Remaja berupa disiplin ilmu Arsitektur dan disiplin ilmu Psikologi yang mengacu pada fakta dan informasi substansial dari sumber yang absah yang mampu mendukung fungsi bangunan sebagai sarana kegiatan remaja dengan format edukasi non formal.

1.6.2. Batasan Pembahasan

a. Batasan pembahasan utama adalah mengenai kegiatan yang akan diwadahi sebagai sarana kegiatan remaja dengan wujud pengolahan ruang-ruang kegiatan dan kemudahan maupun kelancaran dalam sirkulasinya. b. Citra bangunan yang sesuai fungsinya yaitu sebagai Pusat Remaja. 1.7. METODELOGI 1.7.1. Pola Pikir Feedback Data Analisis Rekomendasi Desain Konsep Data Primer Data Sekunder Desain Referensi Rumusan Masalah Latar Belakang: · Kenakalan remaja · Minat remaja remaja teradap seni dan OR · Aktivitas remaja belum terwadahi secara terpadu · Jumlah penduduk usia remaja cukup commit to user IV-21

a. Menentukan main idea

Main idea ini merupakan ide awal mengenai obyek yang akan direncanakan. Main idea diperoleh dari adanya fenomena-fenomena yang telah terjadi sebagaimana disebutkan pada latar belakang. Main idea : Mengantisipasi perilaku remaja yang mengarah pada kenakalan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan fasilitas pengembangan minat dan bakat bagi remaja yang menyenangkan dan menarik, juga segabai wadah pemersatu dan pembinaan mental remaja. Contohnya dengan menyediakan sebuah sarana pengembangan bakat dan minat remaja, sebagai wadah interaksi sosial remaja di Surakarta. Wujudnya adalah berupa pusat kegiatan remaja terutama di bidang seni dan olahraga.

b. Ekplorasi data