49
K. TUJUAN KONSEP, KEBIJAKAN DAN PROGAM PENANGANAN
RUMAH TIDAK LAYAK HUNI RTLH DI KOTA SURAKARTA
Menurut Peraturan Walikota No. 5A Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Bantuan PembangunanPerbaikan Rumah Tidak
Layak Huni bagi Masyarakat Miskin Kota Surakarta
1. Tujuan Program
Pemberian bantuan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni diberikan kepada masyarakat miskin yang menempatimempunyai
rumah tidak layak huni dengan tujuan dalam rangka meningkatkan kualitas hidupderajat kesehatan masyarakat miskin.
2. Sasaran Program
Sasaran kegiatan pemberian bantuan adalah : a. Masyarakat miskin yang menempati rumah tidak layak huni hasil
pendataan Bapermas Kota Surakarta. b. Rumah tidak layak huni yang belum terdaftar dalam hasil pendataan
yang ditetapkan oleh Kepala Kelurahan setempat setelah mendapat pertimbangan dari Panitia Pelaksana Pembangunan Perbaikan Rumah
Tidak Layak Huni Tingkat Kelurahan.
3. Persyaratan Pengajuan Permohonan Bantuan Pembangunan
Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
a. Permohonan bantuan diajukan secara kolektif oleh Kepala Kelurahan dalam bentuk proposal.
b. Calon penerima
bantuan diutamakan
rumahnya yang
berkelompokrumahnya saling berdekatan. c. Persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima bantuan :
1 Penduduk di wilayah setempat yang dibuktikan dengan fotocopy KK dan KTP Kota Surakarta.
2 Menyerahkan foto copy Bukti Kepemilikan Tanah yang telah disahkan oleh Kepala Kelurahan setempat dan atau menyerahkan
Surat Ijin pembangunanpemugaran rumah bila tanah yang ditempati bukan milik sendiri.
50
4. Kepanitiaan
Untuk kelancaran pelaksanaan pemberian Bantuan Pembangunan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kota Surakarta, maka dibentuk
Panitia PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Tingkat Kota dan Kelurahan serta Kelompok Kerja Penerima Bantuan
PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni. a. Panitia Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni di Tingkat Kota
Panitia Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni di Tingkat Kota ditetapkan oleh Kepala Bapermas Kota Surakarta yang beranggotakan
unsure dari Bapermas, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Kota, Bapeda, Badan Informasi dan Komunikasi, Dinas Kebersihan dan
Pertamanan, Kantor Pertanahan, Bag. Hukum dan HAM, Camat, unsure LPMK Tingkat Kota dan LSM.
Panitia PembangunanPerbaikan rumah tidak Layak Huni Tingkat Kota yang dibentuk mempunyai tugas:
1 Mengkoordinir pelaksanaan rencana pemberian bantuan Rumah Tidak Layak Huni bagi masyarakat miskin.
2 Melakukan verifikasi pengajuan proposal permohonan bantuan pembangunanperbaikan Rumah Tidak Layak Huni.
3 Melaksanakan sosialisasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni.
4 Melaporkan pelaksanaan
kegiatan Bantuan
Pembangunan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kepada Walikota Surakarta
melalui kepala Bapermas Kota Surakarta. b. Panitia Pelaksana PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni
Tingkat Kelurahan Panitia Pelaksana PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak
Huni Tingkat Kelurahan ditetapkan oleh Kepala Kelurahan, dengan anggota lima orang yang terdiri dari unsure Kelurahan, LPMK, Tokoh
Masyarakat, petugas fungsional Bapermas tingkat KelurahanPenyuluh KB dan Kesos PLKBPKB dan Bendahara Kelurahan.
51
Panitia Pelaksana PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni Tingkat kelurahan yang dibentuk mempunyai tugas:
1 Menginventarisasi Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan tersebut.
2 Mengusulkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni hasil inventarisasi yang ditandatangani oleh Kepala Kelurahan.
3 Mengalihkan bantuan kepada penerima yang lain hal ada permasalahan dengan penerima sebelumnya.
4 Melaporkan semua tugas kepada Panitia Pembangunan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Tingkat Kota.
c. Kelompok Kerja Kelompok Kerja penerima Bantuan PembangunanPerbaikan
Rumah tidak Layak Huni di wilayah tersebut yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan empat Anggota.
Kelompok Kerja Penerima Bantuan PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni yang dibentuk mempunyai tugas:
1 Mengusulkan rencana kebutuhan PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni kepada Panitia Tingkat Kelurahan.
2 Mengkonsultasikan, mengkoordinasikan
dan melaporkan
pelaksanaan PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni secara periodik kepada Kepala Bapermas Kota Surakarta melalui
Tim Pelaksana PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni Tingkat Kelurahan.
Tiga kepanitiaan program perbaikan rumah tidak layak huni ini saling berhubungan satu sama lain, yang secara lebih jelas disajikan dalam
gambar skema berikut ini.
52
Gambar 2.1 Diagram Struktur Kepanitian PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Kota Surakarta
Sumber: Presentasi Rumah Tidak Layak Huni Kota Surakarta
5. Mekanisme Pengajuan dan Pencairan Bantuan Program Perbaikan