7
F. METODE PENELITIAN
1. Metode Pendekatan Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  dengan  mengevaluasi  pelaksanaan  program perbaikan  rumah  tidak  layak  huni  di  Kota  Surakarta,  yang  merupakan
salah  satu  bentuk  implementasi  kebijakan  publik.  Dimana  evaluasi kebijakan  menurut  Dunn  2000  merupakan  prosedur  analisis  kebijakan
yang  digunakan  untuk  menghasilkan  informasi  tentang  kinerja  kebijakan dalam  memuaskan  kebutuhan-kebutuhan,  nilai  atau  kesempatan-
kesempatan yang merupakan ”masalah”. Sedangkan menurut Sudharsono 1994  penelitian  evaluasi  program  mengandung  makna  pengumpulan
informasi  tentang  hasil  yang  telah  dicapai  oleh  sebuah  program  yang dilaksanakan  secara  sistematik  dengan  menggunakan  metodologi  ilmiah
sehingga darinya dapat dihasilkan data yang akurat dan obyektif. Evaluasi pelaksanaan program perbaikan rumah tidak layak huni yang
dilaksanakan  di  Kota  Surakarta  ini  dilakukan  untuk  melihat  sejauh  mana keberhasilan  program  tersebut.  Keberhasilan  program  itu  sendiri  dapat
dilihat  dari  dampak  atau  hasil  yang  dicapai  oleh  program  tersebut. Evaluasi  dilakukan  dengan  menggunakan  indikator  dan  tolok  ukur  yang
didasarkan  pada  literatur  maupun  peraturan  formal,  dan  dikelompokkan berdasarkan  kriteria  evaluasi  yaitu  efektifitas,  efisiensi,  kecukupan,
responsibilitas,  dan  ketepatan  Dunn,  2000.  Penentukan  indikator  dan tolok  ukur  yang  didasarkan  pada  literatur  maupun  peraturan  formal
tersebut,  menurut  Dunn  2000,  dinamakan  metode  evaluasi  semu  atau Pseudo Evaluation. Penggunaan metode ini didasari pertimbangan bahwa
di  Kota  Surakarta  dan  Indonesia  saat  ini  belum  memiliki  acuan  formal terkait  indikator  keberhasilan  program  pembangunanperbaikan  rumah
tidak layak huni ini. Proses diawali dengan mengidentifikasi indikator dan tolok ukur yang
akan  dievaluasi.  Identifikasi  indikator  dilakukan  dengan  menggunakan metode studi literatur, yang meliputi teori-teori dan peraturan perundangan
yang  terkait  dengan  perumahan  dan  permukiman.  Selanjutnya,  dengan
8
menggunakan  indikator  dan  tolok  ukur  yang  telah  dihasilkan,  dilakukan perbandingan
terhadap kondisi
pelaksanaan program
bantuan pembangunanperbaikan  rumah  tidak  layak  huni  bagi  masyarakat  miskin
di Kota Surakarta. Berdasarkan  hasil  perbandingan  tersebut,  akan  didapat  hasil  evaluasi
pelaksanaan program perbaikan rumah tidak layak huni yang dilaksanakan di  Kota  Surakarta  tersebut,  sehingga  dapat  memberikan  informasi  serta
rekomendasiusulan pengembangan program ini.
2. Metode Pengumpulan Data