Proses dan Mekanisme Pengajuan dan Pencairan Bantuan Program

75 melalui tim pelaksana pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni tingkat kelurahan. Berdasarkan hasil wawancara, pelaksanaan pembentukan kelompok kerja, peran kelompok kerja, serta keberlanjutan kelompok kerja dalam pelaksanaan program perbaikan rumah tidak layak huni sama pada tiap kelurahan. Dimana pembentukannya dilakukan dalam rapat kepanitiaan program perbaikan rumah tidak layak huni tingkat kelurahan, perantugas dilakukan sesuai dengan peraturan yang menjadi dasar program ini, dan di setiap lokasi kelurahan sama-sama tidak ada keberlanjutan atas kelompok kerja tersebut. Tugas mereka selesai setelah program selesai dilaksanakan.

3. Proses dan Mekanisme Pengajuan dan Pencairan Bantuan Program

Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Proses dan Mekanisme pengajuan serta pencarian bantuan program perbaikan rumah tidak layak huni sebesar dua juta rupiah tiap rumahKK telah diatur dalam Peraturan Walikota No 5 A tahun 2008. Untuk pelaksanaan mekanisme pengajuan bantuan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Walikota yang mengatur tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta yang berlaku pada tahun berjalan. Sedangkan mekanisme pencairan bantuan secara administratif diserahkan kepada ketua dan bendahara kelompok kerja penerima bantuan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni mewakili anggota kelompok penerima bantuan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni oleh Kantor Keuangan Pemerintah Kota Surakarta yang dituangkan dalam Berita Acara BA Penyerahan Bantuan. Untuk mengetahui sumber dan besar bantuan, pelaksanaan mekanisme pengajuan dan pencairan bantuan serta penggunaan bantuan pada tiap kelurahan studi kasus, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. 76 Tabel 3.6 Pembiayaan dalam Pelaksanan Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Aspek Kelurahan Ketelan Kratonan Jebres I II I II Sumber Bantuan  Dana APBD sebesar 2 juta per rumah  Bantuan tiap-tiap dinasinstansi yang ikut berpartisipasi  Dana APBD sebesar 2 juta per rumah  Bantuan tiap-tiap dinasinstansi yang ikut berpartisipasi  Dana APBD sebesar 2 juta per rumah  Bantuan tiap-tiap dinasinstansi yang ikut berpartisipasi  Bantuan pinjaman lunak dari UN HABITAT melalui BLUD sebesar 7.5 juta per rumah  Dana APBD sebesar 2 juta per rumah  Bantuan tiap-tiap dinasinstansi yang ikut berpartisipasi  Bantuan pinjaman lunak dari UN HABITAT melalui BLUD sebesar 5 juta per rumah  Dana APBD sebesar 2 juta per rumah Mekanisme pengajuan bantuan  Mengajukan proposal pengajuan bantuan yang berisi nama penerima, alamat, uraian bantuan dan jumlah anggaran, kepada Kepala Bapermas PP, PAKB  Pihak Bapermas PP, PAKB bersama kepanitiaan tingkat kelurahan melakukan verifikasi  Mengajukan proposal pengajuan bantuan yang berisi nama penerima, alamat, uraian bantuan dan jumlah anggaran, kepada Kepala Bapermas PP, PAKB  Pihak Bapermas PP, PAKB bersama kepanitiaan tingkat kelurahan melakukan verifikasi  Mengajukan proposal pengajuan bantuan yang berisi nama penerima, alamat, uraian bantuan dan jumlah anggaran, kepada Kepala Bapermas PP, PAKB  Pihak Bapermas PP, PAKB bersama kepanitiaan tingkat kelurahan melakukan verifikasi  Mengajukan proposal pengajuan bantuan yang berisi nama penerima, alamat, uraian bantuan dan jumlah anggaran, kepada Kepala Bapermas PP, PAKB  Pihak Bapermas PP, PAKB bersama kepanitiaan tingkat kelurahan melakukan verifikasi  Mengajukan proposal pengajuan bantuan yang berisi nama penerima, alamat, uraian bantuan dan jumlah anggaran, kepada Kepala Bapermas PP, PAKB  Pihak Bapermas PP, PAKB bersama kepanitiaan tingkat kelurahan melakukan verifikasi Mekanisme pencairan bantuan  diserahkan kepada Ketua dan Bendahara kelompok kerja Penerima Bantuan  diserahkan kepada Ketua dan Bendahara kelompok kerja Penerima Bantuan  diserahkan kepada Ketua dan Bendahara kelompok kerja Penerima Bantuan  diserahkan kepada Ketua dan Bendahara kelompok kerja Penerima Bantuan  diserahkan kepada Ketua dan Bendahara kelompok kerja Penerima Bantuan 77 Aspek Kelurahan Ketelan Kratonan Jebres I II I II PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni mewakili anggota kelompok Penerima Bantuan  Panitia Pelaksana Tingkat Kelurahan dan kelompok kerja bersama-sama melaksanakan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni mewakili anggota kelompok Penerima Bantuan  Panitia Pelaksana Tingkat Kelurahan dan kelompok kerja bersama-sama melaksanakan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni mewakili anggota kelompok Penerima Bantuan  Panitia Pelaksana Tingkat Kelurahan dan kelompok kerja bersama-sama melaksanakan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni mewakili anggota kelompok Penerima Bantuan  Panitia Pelaksana Tingkat Kelurahan dan kelompok kerja bersama-sama melaksanakan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni PembangunanPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni mewakili anggota kelompok Penerima Bantuan  Panitia Pelaksana Tingkat Kelurahan dan kelompok kerja bersama-sama melaksanakan pembangunanperbaikan rumah tidak layak huni Penggunaan bantuan  Perbaikanrenovasi rumah  Perbaikan sarana- prasarana - Air bersih - SanitasiWC Umum - Jalan - Drainase - Lampu penerangan jalan - Taman  Perbaikanrenovasi rumah  Perbaikan sarana- prasarana - Air bersih - SanitasiWC Umum - Jalan - Drainase - Lampu penerangan jalan - Taman  Perbaikanrenovasi rumah  Perbaikan sarana- prasarana - Air bersih - SanitasiWC Umum - Jalan - Drainase - Lampu penerangan jalan - Taman  Perbaikanrenovasi rumah  Perbaikan sarana-prasarana - Air bersih - SanitasiWC Umum - Jalan - Drainase - Lampu penerangan jalan - Taman  Perbaikanrenovasi rumah  Pembiayaan lain  Tidak ada  Bantuan pinjaman 5 juta kepada 20 KK untuk modal ekonomi  Bantuan modal ekonomi, sedang diajukan  Hadiah dari UN Habitat sebesar 100 juta untuk membangun dapur komunal  Tidak ada Sumber : Hasil wawancara, 2010 78 Besarnya bantuan perbaikan rumah tidak layak huni yang dianggarkan dalam APBD Kota Surakarta adalah sebesar 2 juta rupiah tiap rumahKK. Tapi dalam pelaksanaannya, atas kerjasama yang dilakukan dinasinstansi pemerintah kota surakarta dan dengan pihak ketiga seperti UN Habitat, maka sumber dan besar dari bantuan tersebut bertambah. Sayangnya bantuan lain yang diberikan dinas mupun lembaga lain tersebut hanya diberikan pada lokasi-lokasi tertentu saja, seperti di Kelurahan Ketelen dan Kratonan yang mendapatkan bantuan lain dari dinas-dinas berupa perbaikan sarana-prasarana dan juga pinjaman lunak dari lembaga UN Habitat.

4. Hasil Pelaksanaan Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni