Jenis Perilaku Pengertian Perilaku

3. Diskusi dan partisipasi Cara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua tersebut diatas dimana didalam memberikan informasi-informasi tentang kesehatan tidak bersifat searah saja, tetapi dua arah. Hal ini berarti bahwa masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi juga harus ikut berpatisipasi melalui diskusi-diskusi tentang informasi yang diterimanya. Dengan demikian maka pengetahuan-pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku mereka diperoleh secara mantap dan lebih mendalam. Cara ini memakan waktu yang lebih lama dari cara yang kedua dan jauh lebih baik dari cara yang pertama. Diskusi partipasi adalah salah satu cara yang baik dalam rangka memberikan informasi-informasi dan pesan-pesan kesehatan.

2.1.4 Jenis Perilaku

Skiner 1938, yang dikutip Notoadmodjo 2003 membedakan adanya dua respons perilaku yaitu: a. Perilaku yang alami innate behavior adalah perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan, yaitu yang berupa fefleks-refleks atau insting-insting. b. Perilaku operan operan behavior adalah perilaku yang dibentuk melalui proses belajar. Sebagian besar perilaku manusia adalah perilaku operan. Perilaku manusia merupakan hasil dan segala macam pengalaman serta interaksi manusia dan lingkungan yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan Sarwono, 1993, sehingga perilaku individu tersebut dapat diukur melalui: a. Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Garam Beriodium Pengetahuan merupakan hasil penginderaan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pendidikan formal dan informal. Selain itu juga dapat diperoleh dengan melihat , mendengar sendiri atau melalui alat-alat komunikasi, mendengar siaran radio dan menyaksikan siaran di televisi maupun melalui penyuluhan kesehatan Suhardjo, 1989. Pengetahuan ibu serta ketrampilan ibu sangat diperlukan dalam upaya pemilihan garam beriodium yang tepat, cara penggunaannya selama proses pengolahan dan cara penyimpanan garam beriodium. Makin tinggi pengetahuan ibu makin banyak yang dilakukan dalam memenuhi kecukupan iodium yang berguna bagi tubuh. Pengetahuan ibu sangat berpengaruh didalam pelaksanaan dan penerapan dirumah tangganya. Semakin banyak pengetahuan ibu tentang garam beriodium maka dapat diperhitungkan jenis garam yang dipilih untuk dikonsumsinya. Ibu yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang garam beriodium tidak melakukan pemilihan garam berdasarkan kandungan iodium, dan tidak memahami cara penggunaan garam beriodium Sediaoetomo, 2003. Dari hasil penelitian Setiarini, 2010 menyatakan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan cara penyimpanan dan penggunaan garam beriodium. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa sebagian besar ibu rumah tangga masih salah 73,7 cara menyimpan garam beriodium. Hal tersebut berlaku bagi ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan GAKI tinggi 67,9 maupun yang rendah 80,9. Menurut hasil penelitian Elita, 2009 mengenai cara penggunaan garam beriodium hampir seluruh ibu rumah tangga belum mengetahui dan memahami cara penggunaan garam beriodium yang benar. Mereka menyatakan apabila garam ditambahkan setelah proses memasak maka rasanya tidak meresap. Seperti halnya dari hasil penelitian Setiarini, 2010 menunjukkan cara penggunaan garam beriodium oleh ibu rumah tangga pada proses pemasakan sebagian besar masih salah. Hal tersebut dikarenakan mereka beralasan bahwa jika garam dihaluskan dengan bumbu maka masakan akan lebih terasa karena garam lebih Universitas Sumatera Utara meresap dibumbu. Kurangnya pengetahuan akan cara penggunaan yang tepat tentunya mempengaruhi kadar iodium yang hilang Depkes RI, 2009. b. Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Garam Beriodium Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial Notoatmodjo, 2003. Notoatmodjo 2005, mengutip pernyataan Newcorb salah seorang ahli psikologi sosial yang menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap yang dimaksud adalah respons ibu rumah tangga terhadap stimuli sosial yang telah dikondisikan yaitu penggunaan garam beriodium. Dari hasil penelitian Ekawati, 2013 sikap negatif ditunjukkan oleh informan lebih besar dari pada sikap positifnya. Karena sebagian besar ibu rumah tangga menyatakan rasa makanan menjadi pahit setelah ditambahkan garam beriodium. Ada beberapa alasan yang menunjukkan hal tersebut yaitu mereka pernah mencoba menggunakan garam beriodium dan muncul rasa pahit pada makanan sehingga mereka tidak berkeinginan menggunakan kembali garam tersebut. Selain itu adanya pengaruh dari orang sekitar seperti tetangga dan mertua yang menyatakan garam beriodium pahit membuat sikap negatif timbul terhadap garam beriodium pada ibu rumah tangga. Berdasarkan penelitian Ekawati tersebut menunjukkan bahwa sikap yang terbentuk pada diri seseorang terhadap garam beriodium dapat dipengaruhi oleh adanya pengalaman Universitas Sumatera Utara pribadi pernah menggunakan garam beriodium, pengaruh orang sekitar seperti mertua dan tetangga serta kebiasaan menggunakan garam biasa. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar, 2009 yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap diantaranya pengalaman pribadi, kebudayaan dan pengaruh orang lain yang dianggap penting. Dari hasil penelitian Badri 2011 sikap ibu rumah tangga tentang penggunaan garam beriodium 52,78 negatif. Hal tersebut dipengaruhi informasi dan pengetahuan yang kurang. Ibu rumah tangga salah dalam menggunakan garam beriodium yaitu semua digerus bersama bumbu dan setelah garam dimasukkan kedalam sayuran panci terbuka. Ini akan menyebabkan penguapan kandungan iodium tersebut. Seharusnya garam dimasukkan setelah sayuran masak dan setelah dimasukkan sayuran ditutup Almatsier, 2011. Hasil tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan ibu yang kurang tentang cara penggunaan garam beriodium. c. Tindakan Ibu Rumah Tangga Terhadap Garam Beriodium Tindakan adalah respon nyata dari seseorang terhadap suatu objek. Setelah seseorang