Proses Adopsi Perilaku Pengertian Perilaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perilaku

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar. Perilaku diartikan sebagai suatu reaksi manusia terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan dan rangsangan tersebut dapat menimbulkan suatu perubahan perilaku Notoatmodjo, 2003. Menurut Blum dalam Notoatmodjo, 2003 perilaku merupakan yang dominan mempengaruhi kesehatan setelah lingkungan. Perilaku selalu berperan dalam lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, juga sosial budaya.

2.1.1. Proses Adopsi Perilaku

Penelitian Rogers 1974 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni: 1. Awarennes kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulusobjek. Dalam tahap ini seseorang belum memiliki informasi mengenai stimulus yang telah dikondisikan yaitu penggunaan garam beriodium. Untuk itu informasi mengenai penggunaan garam tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media cetak, media elektronik, maupun kondisi interpersonal diantara masyarakat. 2. Interest, dimana orang mulai tertarik kepada stimulus yaitu tentang penggunaan garam beriodium baik tertarik terhadap mutu garam, penyimpanan dan manfaat garam beriodium. 3. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Dalam tahap ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon seseorang pengguna garam beriodium. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan dia dapat jika mengadopsi inovasi tersebut secara personal. Berdasarkan evaluasi dan diskusi dengan orang Universitas Sumatera Utara lain, ia mulai cenderung untuk mengadopsi atau menolak hal-hal yang berhubungan dengan garam beriodium. 4. Trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru. Dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir apakah akan mengadopsi perilaku baru tentang penggunaan garam beriodium atau menolak. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terhadap perubahan dalam pengadopsian. Dalam tahap ini seseorang mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang penggunaan garam beriodium tersebut. 5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Setelah sesuai keputusan, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah perilaku penggunaan garam tersebut di adopsi atau tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang telah dibuatnya, tidak menutup kemungkinan seseorang mengubah keputusan yang tadinya menolak penggunaan garam beriodium jadi menerima setelah melakukan evaluasi. Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut diatas. Apabila penerimaan perilaku adopsi melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.

2.1.2 Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku