Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan data Populasi dan Sampel penelitian

29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menurut pendekatannya adalah penelitian ex post facto after the fact. Menurut Husein 2011:28, penelitian ex post facto adalah “penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meruntut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut”. Berdasarkan karakteristik masalahnya, penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif. Menurut Kuncoro 2003: 252, penelitian komparatif berusaha mengidentifikasi hubungan sebab akibat dan melakukan perbandingan. Hubungan sebab akibat yang dimaksud adalah hubungan sebab-akibat antara vaiabel bebas dengan variabel terikat.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. Periode penelitian dilakukan pada periode 2011 sampai dengan 2015 pada perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2016. Universitas Sumatera Utara 30

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI, melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan periode 2011-2015.

3.4 Metode Pengumpulan data

Data dalam penelitian ini diambil melalui internet dengan cara men- download laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011- 2015 melalui situs www.idx.co.id. 3.5 Variabel penelitian dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Dependen Variabel Terikat Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah luas pengungkapan sukarela yang diproksikan dengan Indeks Pengungkapan Sukarela IPS. Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan informasi yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Indeks pengukuran pengungkapan sukarela dilakukan dalam dua tahap, yaitu 1 mengembangkan daftar item pengungkapan sukarela dan 2 mengukur skor pengungkapan sukarela terhadap sampel laporan tahunan. Daftar item pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan dikembangkan berdasarkan item pengungkapan Webb 2002 dan Nasir Universitas Sumatera Utara 31 Abdullah 2004 dan disesuaikan dengan item pengungkapan wajib menurut peraturan Bapepam tentang laporan tahunan Kep-134BL2006 dalam penelitian yang dilakukan oleh Evi dan Rosa 2014 Daftar item yang dikembangkan tersebut kemudian digunakan untuk mengukur skor pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan sampel. Penentuan skor pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan dilakukan mengikuti skor oleh Nasir Abdullah 2004 yaitu penskoran pengungkapan tanpa pembobotan. Pengukurannya dengan menggunakan indeks artinya sebuah item diberi skor 1 jika diungkapkan dan skor 0 jika tidak diungkapkan. Perhitungan untuk mencari angka indeks ditentukan dengan formulasi sebagai berikut: IPS = Jumlah Item Pengungkapan Sukarela Perusahaan ����� ����� ������������ �������� Semakin banyak item Voluntary disclosure yang dimuat dalam laporan tahunan berarti semakin besar indeks tingkat Voluntary disclosure perusahaan. Perusahaan dengan angka indeks yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut melakukan praktek pengungkapan sukarela secara lebih komprehensif dibandingkan dengan perusahaan lain.

3.5.2 Variabel IndependenVariabel Bebas

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif maupun secara negatif. Jika terdapat variabel dependen maka variabel independen juga harus hadir, dan di setiap unit Universitas Sumatera Utara 32 kenaikan dalam variabel independen maka akan terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen terikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan memprediksi apakah Financial distress penerapan Corporate Governance dan karakteristik perusahaan mempengaruhi atau tidak mempengaruhi Voluntary disclosure laporan tahunan suatu perusahaan. Dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel independennya adalah:

3.5.2.1 Financial distress

Financial distress terjadi karena perusahaan tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo. Pada penelitian ini dalam mengukur perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan Financial distressed firms dengan menggunakan interest coverage ratio ICR yang berdasar pada penelitian Classens 1999. Untuk perusahaan yang mempunyai interest coverage ratio kurang dari satu dinyatakan sebagai Financial distressed firms. Rasio interest coverage dirumuskan sebagai berikut: ICR= ��������� ������ �������� ������� Keterangan: ICR 1, berarti perusahaan mengalami Financial distressed yang disimbolkan dalam dummy 1, ICR 1, berarti perusahaan tidak mengalami Financial distressed atau termasuk healthy firms, disimbolkan dengan dummy 0. Universitas Sumatera Utara 33

3.5.2.2 Corporate Governance

3.5.2.2.1 Komisaris Independen

Unsur komisaris independen dalam struktur organisasi perusahaan beranggotakan dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan tersebut. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No: Kep- 305BEJ07-2004Tentang Peraturan No I-A tertanggal 19 Juli 2004, perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia harus memiliki dewan komisaris independen dengan jumlah sekurang-kurangnya 30 dari seluruh jumlah anggota dewan komisaris. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan variabel proporsi dewan komisaris independen. Proporsi dewan komisaris menunjukkan persentase komisaris independen yang ada di perusahaan. Variabel komisaris independen diukur dari jumlah komisaris independen yang dimiliki oleh perusahaan.Variabel ini diukur dari jumlah presentase jumlah komisaris independen yang ada diperusahaan. Proporsi komisaris independen = Jumlah komisaris independen Jumlah anggota dewan komisaris

3.5.2.2.2 Komite Audit

Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi keuangan, hasil usahanya, rencana dan komitmen jangka panjang; memastikan perusahaan telah dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, Universitas Sumatera Utara 34 melaksanakan usahanya dengan beretika, melaksanakan pengawasannya secara efektif terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan; memonitor proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal.

3.5.2.3 Leverage

Menurut Jensen dan Meckling 1976, rasio Leverage penting untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi semua hutang-hutangnya. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan Leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi. Noor 2014, hal ini dikarenakan Leverage yang tinggi akan mengandung biaya pengawasan yang tinggi juga, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang. Informasi dibutuhkan oleh pihak kreditur untuk mengetahui kondisi keuangan debitur agar meyakinkan kreditur bahwa debitur akan memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Rasio Leverage dapat dirumuskan sebagai berikut: Debt Ratio = Total kewajiban Total aktiva Berdasarkan penjelasan di atas, maka operasional variabel penelitian dapat disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 3.1 Operasional Variabel Jenis Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Skala D E P E N D E N Voluntary disclosure Pengungkapan informasi melebihi yang diwajibkan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan. = Item Pengungkapan Sukarela Perusahaan Total Ideks Pengungkapan Sukarela Rasio I N D E P E N D E N Financial distress Perusahaan yang tidak mampu untuk membayar liabilitas yang dimiliki. ICR = Operating profit Interest Expense Rasio Proporsi Dewan Komisaris Independen Komisaris independen menjamin adanya mekanisme pengawasan terhadap kinerja manejemen dapat berjalan secara efektif. Proporsi dewan komisaris independen = Jumlah komisaris independen Jumlah anggota dewan komisaris Rasio Komite Audit Membantu dewan komisaris memastikan laporan keuangan yang dibuat manajemen memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi keuangan. = Jumlah anggota Komite audit dari luar Jumlah seluruh anggota komite audit Nominal Leverage Leverage merupakan kemampuan perusahan dalam memenuhi pembayaran semua kewajibannya. Debt Ratio = Total kewajiban Total aktiva Rasio

3.6 Populasi dan Sampel penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2011 sampai 2015. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini termasuk dalam sektor industri manufaktur. Hal ini dipilih karena pertimbangan jumlah perusahaan yang Universitas Sumatera Utara 36 masuk dalam kategori industri manufaktur paling banyak dibandingkan dengan industri lain di BEI. Dengan demikian, industri manufaktur mampu mewakili perusahaan-perusahaan dari industri lain yang terdaftar di BEI. Dalam penelitian ini, peneliti memilih sampel dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan judgement sampling. Sampel yang dipilih oleh peneliti adalah perusahaan-perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pertimbangan dalam pemilihan sampel pada umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian, yaitu : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2011- 2015 dan tahun buku yang berakhir pada 31 desember. 2. Pengambilan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mempunyai laporan tahunan menggunakan bahasaIndonesia dalam pelaporan keuangannya dan mata uang rupiah dalam pelaporan unit moneternya. 3. Perusahaan yang tidak memiliki data laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur ratio interest coverage dikeluarkan dari sampel. 4. Perusahaan yang termasuk dalam bidang banking, credit, securities, insurance, holding, and other investment companies tidak dimasukkan dalam sampel. Universitas Sumatera Utara 37 Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel No Kode Nama perusahaan Kriteria Sampel K1 K2 K3 K4 1 ADMG Polychem Indonesia tbk √ - √ √ 2 ADES Akasha wira internasional tbk √ √ √ √ Sampel 1 3 AISA Tiga pilar sejahtera food tbk √ √ - - 4 AKKU Alam karya unggul tbk √ √ √ √ Sampel 2 5 AKPI Argha karya prima industry tbk √ - √ √ 6 ALTO Tri banyan tirta tbk √ √ - √ 7 ALDO Alkindo Naratama tbk √ - √ √ 8 ALKA Alaska Industrindo tbk √ - √ √ 9 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk √ √ - - 10 AMFG Asahimas Flat Glass tbk √ - √ √ 11 ARNA Arwana citra mulia tbk √ - √ √ 12 ARGO Argo pantes tbk √ √ √ √ Sampel 3 13 ASII Astra internasional tbk √ √ √ √ Sampel 4 14 BAJA Saranacentral bajatama tbk √ √ - √ 15 BATA Sepatu bata tbk √ - - √ 16 BIMA Primarindo Asia Insfrastructure tbk √ - - √ 17 BRAM Indo kordsa tbk √ - √ √ 18 BTON Beton jaya manunggal tbk √ √ - √ 19 BRPT Barito pasific tbk √ √ - √ 20 BRNA Berlina tbk √ - √ √ 21 BUDI Budi acid jaya tbk √ √ - - 22 CEKA Cahaya kalbar tbk √ √ - - 23 CNTX Centex tbk √ - √ √ 24 CPIN Charoen pokphand Indonesia tbk √ - √ - 25 CTBN Citra turbindo tbk √ - √ √ 26 DAVO Davomas abadi tbk √ - √ √ 27 DPNS Duta pertiwi nusantara √ - √ √ Sampel 5 28 DLTA Delta Djakarta tbk √ √ √ √ 29 DVLA Darya varia laboratoria tbk √ - √ - 30 EKAD Ekadharma internasional tbk √ - √ √ 31 ERTX Eratex djaya tbk √ - √ √ 32 ESTI Ever shine textile industry tbk √ - √ √ 33 ETWA Eterindo wahanatama tbk √ - √ √ 34 FASW Fajar surya wisesa tbk √ √ √ - 35 FPNI Titan kimia nusantara tbk √ √ - √ 36 GDYR Goodyear Indonesia tbk √ √ - - 37 GDST Gunawan dianjaya steel tbk √ √ √ √ Sampel 6 Universitas Sumatera Utara 38 38 GGRM Gudang garam tbk √ √ √ √ Sampel 7 39 GJTL Gajah tunggal tbk √ - √ - 40 HDTX Pan asia indosyntec tbk √ - √ √ 41 HMSP Hanjaya mandala sampoerna tbk √ - - √ 42 ICBP Indofood cbp sukses makmur tbk √ √ - √ 43 INCI Intan wijaya Internasional tbk √ √ √ √ Sampel 8 44 INDF Indofood sukses makmur tbk √ √ √ √ Sampel 9 45 IKBI Sumi indo kabel tbk √ √ √ - 46 IMAS Indomobil sukses internasional tbk √ - √ √ 47 INAI Indal Aluminium Industry tbk √ √ - - 48 INKP Indah kiat pulp paper tbk √ - √ √ 49 INRU Toba pulp lestari tbk √ √ - √ 50 INDS Indospring tbk √ - √ √ 51 INTP Indocement tunggal prakasa tbk √ - √ √ 52 ISSP Steel pipe industry of Indonesia tbk √ - √ - 53 JECC Jembo cable company tbk √ √ - - 54 JKSW Jakarta kyoei steel work LTD tbk √ √ - - 55 JPRS Jaya Pari steel tbk √ - √ - 56 JPFA Japfa comfeed Indonesia tbk √ - √ √ 57 KAEF Kimia farma tbk √ √ √ √ Sampel 10 58 KARW Karwell Indonesia tbk √ - √ √ 59 KBRI Kertas basuki rachmat Indonesia tbk √ √ √ √ Sampel 11 60 KBLI KMI wire and cable tbk √ - √ √ 61 KBLM Kabelindo Murni tbk √ - √ √ 62 KDSI Kedawung setia industrial tbk √ - - √ 63 KLBF Kalbe farma tbk √ - - √ 64 KICI Kedaung indag can tbk √ √ √ √ Sampel 12 65 KRAS Krakatau steel tbk √ - - √ 66 LMPI Langgeng makmur industy tbk √ √ √ √ Sampel 13 67 MLBI Multi bintang internasional tbk √ √ - √ 68 MYOR Mayora indah tbk √ - √ √ 69 MYTX Spac citra centertex tbk √ - √ √ Sampel 14 70 MREK Merck tbk √ √ - √ 71 MBTO Martina berto tbk √ - √ √ Universitas Sumatera Utara 39 72 MRAT Mustika ratu tbk √ √ - √ 73 NIPS Nippers tbk √ √ √ √ Sampel 15 74 PICO Pelangi indah canindo tbk √ - - √ 75 PRAS Prima alloy steel universal tbk √ √ √ √ Sampel 16 76 PSDN Prashida aneka niaga tbk √ √ √ √ Sampel 17 77 ROTI Nippon indosari corporindo tbk √ √ - √ 78 RMBA Bantoel Internasional investama tbk √ √ - √ 79 SMBR Semen batu raja persero tbk √ - - √ 80 SMCB Holcim Indonesia tbk √ √ - √ 81 SMGR Semen gresik tbk √ √ - √ 82 SSTM Sunson textile manufacture √ √ √ √ Sampel 18 83 SOBI Sorini argo asia corporindo tbk √ - √ √ 84 SRSN Indo acitama tbk √ - √ √ 85 SIAP Sekawan intipratama tbk √ √ √ √ Sampel 19 86 SIMA Siwani makmur tbk √ √ √ √ Sampel 20 87 SIPD Siearad produce tbk √ - - √ 88 SKLT Sekar laut tbk √ - √ √ Sampel 21 89 SULI Sumalindo lestari jaya tbk √ - √ √ Sampel 22 90 SPMA Suprama tbk √ - - √ 91 TIRT Tirta Mahakam resource tbk √ √ √ √ Sampel 23 92 TRST Trias sentosa tbk √ √ √ √ Sampel 24 93 TSPC Tempo scan pacific tbk √ - - √ 94 ULTJ Ultrajaya milk industry and trading company tbk √ √ √ √ Sampel 25 95 UNIC Unggul indah cahaya tbk √ √ - √ 96 UNIT Nusantara inti corpora tbk √ √ - √ 97 UNTX Unitex tbk √ √ - √ 98 UNVR Unilever Indonesia tbk √ - √ √ 99 ITMA Itamaraya tbk √ √ - √ 100 VOKS Coksel elektrik tbk √ √ - √ Jumlah Sampel Berdasarkan Tahun Pengamatan 25x5 125 3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 statistik deskriptif

Dokumen yang terkait

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

3 20 155

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)

0 7 102

CORPORATE GOVERNANCE, TAX DISCLOSURE DAN VOLUNTARY FINANCIAL DISCLOSURE (Studi Pada Perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEI 2009-2012).

1 3 16

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

1 1 15

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 44

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 2 5

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 30